Reuni

4.5K 42 1
                                    

Aku tengah berbincang dengan beberapa kawan lamaku. Menanyakan kabar satu sama lain dan kesibukan masing-masing.

Ternyata banyak yang berubah dari kehidupan mereka. Tiba-tiba..⁣

"Hai," aku menoleh ke arah sumber suara.

Aku mengerjapkan mata beberapa kali. Memastikan seseorang yang tengah berdiri di hadapanku. Gelas ditanganku hampir saja terlepas.⁣

Aku masih terdiam. Meneliti sosok di hadapanku yang terlihat dewasa. Mataku menelisik detail wajahnya yang tak berubah sedikitpun, hanya saja terlihat lebih tegas dengan badan yang jauh lebih tinggi.⁣

"Apa kabar?" Setelah sembilan tahun tak bertemu, suaranya terdengar berat. Membuatku lupa cara bernapas. Ada sesuatu yang berdesir di dadaku, lalu turun menggelitik ke perut. Ribuan kupu-kupu menari di sana.⁣

Kini dia hadir lagi. Dan, apa katanya?

Apakah ia menanyakan sesuatu?⁣

"Eh? A aku. Kabarku baik." jawabku gugup.

Aku memejamkan mata sejenak. Menghalau sebuah rasa dalam hatiku yang mulai muncul ke permukaan.

Oh, ayolah jantung, kau tak harus berdetak seperti ini.

Aku tak sedang gugup bukan? ⁣

"Masih inget sama aku?" Alisnya terangkat. Matanya lurus menatap lekat pada netraku. Ia masih setia menyunggingkan senyum. Seketika lututku jadi lemas.⁣

Ia mengulurkan tangannya. Walau ragu, aku memberanikan diri untuk membalas jabatan tangannya. Genggaman tangannya terasa besar dan hangat.⁣

"Ciiee., yang lagi reunian!" Teriak mereka serempak. Hal tersebut membuyarkanku. Aku langsung melepaskan tanganku darinya.⁣

"Reunian hati berdua." Celetuk salah satu di antara mereka.

"Cinta lama bersemi kembali nih," godanya lagi.

"Eh salah tuh. Yang bener itu cinta lama belum kelar." Mereka semua menertawakanku.

Dari dulu, mereka gemar sekali membuatku salah tingkah. Aku tak tahu harus bersikap seperti apa.

Situasinya sangat canggung.

Awkward.

Rasanya aku ingin kabur dan menceburkan diri ke danau.⁣

"Ehm.. hm, ada yang belum kelar nih," ujar salah seorang teman laki-laki.⁣

Mereka gantian berdehem. Sengaja menggoda kami berdua.

Aku dibuat gelapan oleh mereka. Suasana ini sangat horor dan mencekamku. Apalagi melihat dirinya yang stay cool dalam keadaan seperti ini. Apakah dia tak terganggu dengan guyonan teman-teman?⁣

Aku melirik satu-satu temanku. Mereka menyebalkan sekali. Lalu ketika pandangan mata kami tak sengaja bertemu, pipiku memanas. Degup jantungku bekerja lebih cepat. Semoga getarannya tak menggema di ballroom ini.⁣

CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang