"Wah, kau melupakan ku? Aku Akila Fairuza Abbas!" Gadis itu tampak mengingatkan Mark, "Ah, kau Akila? Aku tak menyangka Kau bisa berubah secantik itu," pekik Mark ketika ia mengingat gadis cantik yang berdiri disampingnya, Mark segera menggeser tubuhnya dan menyuruh Akila duduk disebelahnya.
Akila adalah teman kecil Mark yang lahir di Los a
Angeles, California, Amerika. Akila adalah gadis keturunan Amerika-Turki. Iya, ia Seorang muslim. Daddy nya orang Turki, sedangkan Mommy nya Amerika. Daddynya lah yang menuntun Mommy Akila menjadi muslim.Akila menggelengkan kepalanya ketika Mark menyuruhnya duduk disebelah dirinya. Akila lebih memilih duduk disebelah Irein.
"Hai!"
Akila yang saat ini memutuskan untuk mengenakan hijab itu menyapa Irein ramah, dan dibalas senyuman oleh Irein.
"Kau cantik ketika memakai jilbab." Puji Mark. Ia tak menyangka mantan kekasihnya ini akan mendalami agamanya, padahal dulu gadis itu sangat jauh dengan Tuhannya. Bahkan dulu Mark sempat berpikir untuk mengajak Akila berpindah ke agamanya.
"Terima kasih, Dia siapa, Mark? Pacar mu?" Tanya Akila sembari memandang wajah cantik Irein.
"Dia muridku,"
"Jadi, Kau sedang pendekatan dengan muridmu? Ternyata kau sudah tak menyukai ibu-ibu lagi, ya?" Canda Akila. Ia teringat dengan Mark yang dulu pernah pacaran dengan Janda anak 1, bahkan ia pernah menjadi simpenan Istrinya wali kota di salah satu kota di Amerika Serikat. Gila, kan?
"Diamlah, itu aib ku." Suruh Mark.
"Sayang~" Seorang pria menghampiri mereka.
"Kenalin, dia tunangan aku." Akila menggandeng lengan pria yang menghampiri mereka.
"Hai, saya Mark Tuan. Teman masa kecilnya Akila, salam kenal." Mark mengulurkan tangannya.
"Hai, saya Mohammad Jaehyun Jung. Saya tunangan Akila, salam kenal." Pria itu, Jaehyun, menerima menyalami Mark.
"Kau orang korea?" Tanya Mark.
"Iya, saya orang korea asli, dan saya seorang mualaf."
"Kenalin, dia murid saya." Mark mengenalkan Irein ke Jaehyun.
"Hai, saya Ireina Renata Baery. Panggil saja Irein. Saya murid Kak Mark, salam kenal." Irein tersenyum sopan.
"Ya sudah, aku pamit dulu, Mark, Rein. See u!"
Akila dan Jaehyun berjalan menjauhi Mark dan Irein.
Kriingg
Ponsel Mark berbunyi, ia segera berpamitan ke Irein untuk menjawab telepon di luar.
Tak lama kemudian, ia masuk lagi dengan raut wajah yang berubah. Wajahnya tampak begitu khawatir.
"Maaf, Irein. Sahabatku, Jackson Mahendra Anggara, kecelakaan. Aku harus segera kesana. Aku akan segera mengantarmu pulang, ayo!" Mark menarik tangan Irein.
"Aku pulang naik ojol aja, Kak. Kakak langsung ke Rumah Sakit aja, gakpapa."
"Serius?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pediophobia [✔]
Подростковая литератураSiapa bilang kalau phobia itu tidak bisa di sembuhkan? Seorang gadis pediophobia itu berhasil menyembuhkan phobia nya dengan menemukan cinta sejatinya. Tapi, bagaimana jika cinta sejatinya itu malah memanfaatkannya? Gadis itu terlalu polos untuk m...