Samara 3

7 1 0
                                    

Selamat membaca 🌛

✨✨✨

Saat ini Samara tengah sibuk berkutat dimeja belajarnya, ada beberapa tugas yang harus ia kerjakan. Tugasnya memang tidak banyak hanya dua mapel saja yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika meski begitu ia harus menyelesaikannya sebab besok pasti akan dicek oleh guru mapel.

Tugas Bahasa Indonesia selesai, tinggal Matematika yang hanya kurang 2 nomer terakhir. Tiba-tiba HP-nya berbunyi menampilkan notifikasi seseorang dari aplikasi yang baru kemarin ia download.

UglyBoy : Cek mata gih gw cwo bkn cewe yang sehrsnya lo bilang cantik!!!.

Samara_Diya : Mata gue msh normal, ngga minus tuh.
Lo kali yang harusnya cek mata.
Masa cewe cantik gini dibilang jelek 🙄

UglyBoy : Masa sih Lo cantik? Ngga percaya gue coba PAP.

Sumpah siapa si ini cowo? Kenal juga ngga tapi ngeselin  parah mana minta PAP lagi.

Samara_Diya : Lo siapa si? DM duluan ngata-ngatain gue jelek lagi.

Lima menit berlalu namun pemilik akun ini tidak membalasnya. Kembali ia ketikkan pesan siapa tau dibalas.

Samara_Diya : Jangan-jangan Lo fans gue ya?

Setelah menunggu lama bahkan tugas matematikanya sudah terselesaikan namun pesannya tak kunjung dibalas. Sebenarnya siapa si orang ini?

✨✨✨

"Samara buku Kimia Lo mana?",teriak Indira berlari kearah tempat duduk mereka.

"Ada, buat apa?"

"Gue nyalin tugas kemaren dong, gue lupa ngerjain Mar"

"Beneran lupa atau Lo lupain itu tugas? Masa sampe ngga dikerjain gitu padahal lumayan banyak lho"

Indira nyengir "Hehe Lo kan tau gue kaya gimana,sibuk banget bep sumpah deh"

"Yaudah nih,buruan salin gue mau ketoilet dulu"

Samara berlalu setelah Indira menganggukkan kepalanya.

Samara berjalan keluar dari toilet dengan terburu-buru, koridor sudah sangat sepi. Matanya memicing kala melihat kakak kelasnya yang kemaren ia tabrak beberapa kali. Laki-laki itu tampak terburu-buru ia kira laki-laki itu buru-buru ingin kekelas tidak taunya malah menuju gudang belakang padahal bel masuk berbunyi sekitar 10 menit yang lalu. Mau apa dia ya kira-kira?

Samara mengikuti laki-laki itu sampai ia masuk kegudang syukurlah ruangan itu tidak dikunci. Satu yang baru Samara tau digudang yang terlihat menyeramkan dan sudah tidak pernah terpakai lagi memiliki isi yang berbanding terbalik dengan luarnya.  Didalam ruangan ini barang-barang tertata rapih bahkan ada satu sofa dan meja juga beberapa bangku siswa yang sudah tidak terpakai.

"Lo ngikutin gue?",tanya lelaki itu membuat samara sedikit terkejut.

"Eh, ngga kok gue ngga ngikutin gue cuma.."

"Cuma apa? Buntutin gue atau nguntit gue?"

Samara terdiam ia tidak tau harus menjawab apa.

"Kenapa sih Lo selalu ada disekitar gue, dimana ada gue pasti ada lo. Atau jangan-jangan Lo suka sama gue?",tanya lelaki itu dengan sorot mata mengintimidasi.

Samara membulatkan matanya "Enak aja, gue ngga suka ya sama Lo"

"Cih, boong banget kalo ngga suka kenapa Lo selalu pengen berurusan sama gue? Gue bahkan ngga pernah tau lo itu siapa,kelas berapa, makhluk apa dan apa tujuan lo"

"Gue manusia lah pake ditanya lagi gue makhluk apa, eh atau jangan-jangan Lo mau bilang ya kalo gue bukan manusia tapi gue bidadari  iya kan"

"Pede Lo, mana ada bidadari pendek, dekil, burik gitu"

Gila kakak kelasnya ini apa katanya Samara pendek tinggi badan Samara saja 160, dekil dan burik apanya coba kulit samara putih bersih, wajahnya juga mulus dan bisa dikatakan glowing. Dia juga lumayan cantik untuk ukuran seorang wanita.

"Diem kan Lo, lagian Lo tau siapa gue? Ngga ada sopan-sopannya banget sama Kaka kelas"

"Emang Lo siapa? Lo tuh cuma kakak kelas galak yang tiap ketemu sensian mulu"

"Susah ngomong sama cewe freak kaya Lo"

"Lo tuh yang freak ", Samara berlalu meninggalkan kakak kelasnya yang kini tengah bersandar pada sofa.

✨✨✨

"Yakin nih Mar Lo ngga mau gue temenin?",tanya Indira.

"Ngga usah lagian tugasnya dikit kok, Lo pulang aja kasian supir Lo pasti udah nungguin"

"Yaudah deh gue pulang yah, semangat Samara",Samara tersenyum sambil mengangkat jempolnya. Kemudian ia kembali memfokuskan matanya pada puluhan soal kimia yang barusan ia terima.

Sebenarnya ini adalah hukuman karna tadi pagi ia melewatkan 1 jam pelajaran kimia , jadinya sore ini sebelum pulang ia harus mengerjakan tugas kimia-nya sebelum pulang.

✨✨✨

"Kita langsung aja nih ke apartemen Ardo?",tanya Harsa sambil memakai helm-nya. Galaksi mengangguk.

"Yaudah ayo gas lah", ucap Raka.

Kalian duluan aja dulu, kayaknya hp gue ketinggalan dikelas",kata Galaksi sambil mengecek isi tasnya barang kali ada ponselnya.

"Ngga bareng aja bro? Kita tungguin"

Galaksi menggelengkan kepalanya "Ngga usah kalian duluan aja bilang Gilang sama Ardo, ntar gue nyusul".
Tanpa menunggu jawaban kedua temannya ia langsung pergi begitu saja.

"Ini dia hp gue",gumam Galaksi sambil mengambil ponselnya dikolong meja.

Ia segera meninggalkan kelas, saat melewati perpus ia seperti mendengan suara seseorang yang sepertinya ia kenal, tanpa pikir panjang ia segera mengecek suara itu.

"Nilai Ka HCOOH sebesar berapa yah,perasaan gini deh caranya kenapa ngga ketemu sih jawabannya",gerutu orang itu.

"Jawabannya sebesar 4 × 10-⁴ yang C",ucap Galaksi.

Sontak orang itu terkejut "Lo lagi, ck mana sotau lagi main jawab aja baca soalnya aja belum"

Galaksi memutar  bola matanya malas,langsung saja ia menyambar bolpoin yang berada ditangan gadis didepannya dan menuliskan cara dari soal barusan.

"Eh jangan dicoret-coret buku gue",kesalnya.

"Nih,beres gitu aja ngga tau"

"Kok bener sih? Ngga nyangka cowo kaya Lo ternyata pinter juga"

"Emang gue pinter, lagian tugas tuh dikerjain dirumah bukan disekolah"

"Ck,ini juga gara-gara Lo tadi pagi jadi gue telat masuk kan"

"Gue ngga minta tuh Lo ngintilin gue, Lo sendiri  kan yang ngintilin gue?", setelah mengatakan itu Galaksi langsung pergi begitu saja.

"Ngeselin",gumam Samara.

✨✨✨

Jangan lupa Vote dan Komen 🌛

Terimakasih :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SamaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang