Aku mau nyepam tengah malam:(
Izinkan aku ngetik panjang panjang:(
Lagi gabut:(
Prustasi karna banyak tugas:(
Maap kalo cerintanya nda jelas:(Happy Reading~\(≧▽≦)/~
(´ﻌ')(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
(´ﻌ')
Disinilah mereka, Aula sekolah yang jarang dipakai. Keduanya duduk di bangku yang ada disana, berhadapan satu sama lain.
"Kenapa Oppa disini? Bukannya Oppa sekolah di luar negeri?" Tanya Dahyun.
"Wae? Kamu gak suka aku kembali kesini Hyunnie?" Dahyun menggeleng cepat, menyangkal pertanyaan Jaehyun.
"Hyunnie suka! Hanya saja... Apa Oppa kembali hanya untuk menemui ku?" Tanya Dahyun menatap Jaehyun sedikit ragu.
"Tentu saja! Untuk apa aku ke Korea jika bukan untuk mu?"
"Kenapa saat pertama bertemu kau tidak mengenaliku?" Tanya Dahyun lagi. Kali ini pertanyaan Dahyun membuay Jaehyun terdiam sementara.
"Dangsin-eun algo issseubnikka Hyunnie? Aku hanya mengetahui namamu adalah Hyunnie dan Nona Kim. Aku tak tahu jika namamu Dahyun." Jelas Jaehyun.
Iya Dahyu baru ingat. Mereka hanya mengenal nama panggilannya saja bukan nama aslinya. Bahkan Dahyunpun hanya mengetahui jika nama Jaehyun hanya dimiliki oleh temannya yaitu Jaehyun Park. Dahyun hanya mengenal kekasih kecilnya ini dengan nama Jae atau Oppa Tampan. Sangat wajar bukan jika mereka tak saling mengenal dengan nama asli mereka?
Dahyun mengerjapkan matanya dan mengangguk. Ia juga mengalami hal yang sama. Tak ada yang salah karna memang hari itu sangat cepat. Mereka hanya bertemu beberapa Jam saja. Bahkan tak sempat berbagi informasi tentang apa yang tidak dan disuka oleh masing-masing. Tak salah bukan?
Jaehyun mengusak surai putih Dahyun. Terkekeh kecil mengetahui fakta bahwa tunangannya adalah perempuan yang disukai beberapa hari yang lalu. Ia pikir ia akan mengecewakan dan menyakiti hati gadis kecilnya itu karna menyukai orang lain, tapi dunia memutar balik ekspektasinya. Dunia terlalu baik padanya untuk saat ini.
Masih sama-sama diam sampai dering telpon Dahyun berbunyi. Dahyun mengambil ponselnya dari saku roknya, melihat siapa yang memanggilnya.