sugar

1.9K 313 27
                                    

Jeno menepati janjinya. Bertemu di taman tepat pukul 8 untuk jalan-jalan jauh.

Namun Renjun harus menelan bulat-bulat jalan-jalan jauh yang sudah ia pikirkan semalam.

Ia kira akan pergi ke taman bermain, atau mungkin pantai, tempat yang sekiranya benar-benar jauh dari rumah Renjun, namun kenyataan nya..

"Bisa tidak bibirmu itu kembali normal? Sudah 15 menit kita disini dan bentuk bibirmu masih seperti bebek."

Renjun tidak menjawab, hanya melirik sinis kearah Jeno dan kembali memalingkan wajahnya keluar jendela.

"Tidak senang ya?"

"Iya! Tidak senang!"

Jeno tersentak kaget mendapati Renjun yang menjawab pertanyaan nya dengan keras sambil menatap dirinya dengan tatapan tajam, "Kenapa?"

"Jeno bilang ingin membawaku jalan-jalan yang jauh, tapi ini apaaa?!"

Jeno mengangkat sebelah alisnya, "Bukankah cafe ini cukup jauh dari rumahmu jika berjalan kaki? Kita kan naik mobil, makanya terasa dekat."

Yap, benar sudah, Renjun memantapkan hatinya bahwa Jeno adalah orang yang menyebalkan dan bodoh.

Jeno tersenyum tipis saat melihat wajah Renjun yang semakin kesal, dahinya mengerut dan bibirnya yang dimajukan, menggemaskan sungguh.

"Kau kan belum tau aku ini orang baik atau bukan, makanya aku tidak membawamu ke tempat yang benar-benar jauh. Percaya saja dulu padaku, percaya aku bukan orang jahat, maka aku akan melakukan pertanggung jawaban itu dengan benar."

Perhatian Renjun kembali jatuh pada Jeno yang ada didepan nya. Ah, jadi ia salah sangka? Ternyata Jeno hanya ingin membuat dirinya percaya terlebih dahulu.

Renjun mengulurkan jari kelingking nya dihadapan Jeno, "Janji dulu, biar tidak lupa."

Jari kelingking yang lebih besar menyambut uluran kelingking milik Renjun, "Ya, janji."

Senyuman lebar perlahan terbit di wajah Renjun, tangan yang semula terlipat didepan dadanya kini beralih untuk mengambil buku menu yang sudah tersedia diatas meja,

"Aku mau pesan, ya?"

Jeno mengangguk, "Pesan saja, aku yang bayar."

Pekikan tertahan keluar dari mulut Renjun, sungguh ia lemah dengan makanan manis-manis yang ada di cafe ini.

Pesanan sudah dibuat. Jeno hanya memesan secangkir kopi sedangkan Renjun memesan sepotong cheesecake dan milkshake strawberry. Bukankah sudah terlihat perbedaan kepribadian antara keduanya hanya dengan melihat pesanan mereka?

Sambil menunggu pesanan, mereka banyak berbincang tentang diri masing-masing. Mulai dari Jeno yang ternyata sudah lulus kuliah tahun lalu dan masih menimang untuk meneruskan perusahaan orangtuanya serta Renjun yang menceritakan masalah kedua orangtuanya.

"Yang perlu kau tau, setiap rumah tangga pasti mempunyai masalah nya sendiri. Orangtuamu berdebat karena ada sebabnya, kan?"

Renjun mengangguk lesu, "Ya, ayahku selingkuh."

Jeno terdiam, memandang Renjun dengan ekspresi yang sulit diartikan. Tangan Jeno kemudian bergerak untuk menggenggam tangan kecil Renjun yang berada diatas meja dengan erat, "Maaf."

"Ah, tidak apa-apa, bukan masalah besar."

Tepat waktu. Seorang pelayan datang dan mengantarkan pesanan milik keduanya. Jeno tersenyum lega saat Renjun kembali tersenyum ketika pesanan miliknya datang. Baiklah, Jeno harus berterimakasih kepada pelayan ini nanti.

"Ungg kue, bersiaplah aku akan memakanmu!"

Jeno tertawa melihat tingkah Renjun yang seperti anak kecil, menatap Renjun dalam tanpa berkedip.

Renjun yang sadar tengah diperhatikan segera mendongak dengan mulut yang penuh dengan kue, "Jeno mau?"

Gelengan kecil Renjun terima dari Jeno, "Tidak, aku tidak suka makanan manis."

"Huh? Aneh, padahal ini enak sekali."

Renjun mengangkat kedua bahu nya acuh dan kembali menikmati kue nya. Tidak sadar, Jeno sudah mencondongkan tubuhnya ke depan, tepat didepan wajah Renjun.

Renjun lagi-lagi kembali mendongak, namun kali ini terkejut ketika jaraknya dengan wajah Jeno nyaris habis,

"Jeno?.."

cup

Renjun mematung, Jeno kembali ke tempat duduk nya seperti semula dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya,

"Kalau yang manis itu bibirmu, baru aku suka."











tbc

strawberries and cigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang