Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
/Nyasar bentar/
Tuh udah disenyumin,jan lupa votment.
Happy reading :)
______________________________________
Bel istirahat akhirnya berbunyi.
Nanon udah keluar kelas aja.
Sementara olivie,win sama anak-anak lainnya masih saliman sama guru,durhaka memang si nanon.
Setelah pamitan sama guru anak-anak langsung aja jalan ke kantin.
Sama juga kayak nanon,olivie sama win,mereka bertiga beriringan jalan ke kantin.
Tapi,saat di tengah jalan win nggak sengaja nabrak orang.
Bak drama korea,win sama orang itu tatap-tatapan,sekitar lima detik win baru sadar lalu dengan cepat membungkukkan setengah badannya,sambil merapal kata maaf berkali-kali.
"Maaf"ucap win terhadap orang didepannya ini.
"Nggak apa-apa lain kali hati-hati"ucap orang tersebut lalu berlalu begitu saja.
"Eh itu kan kak drake?"tanya olivie,dia kemudian mencolek pelan lengan nanon-"dia kan ekskul futsal kan?"lanjutnya.
"Iya,napa memangnya?"kini nanon yang bertanya.
"Denger-denger dia itu jarang senyum dan orangnya dingin banget,tapi tadi dia senyum"
Nanon hanya menganggukan kepalanya,dia memang tahu jika kak drake memang termasuk tipe orang cuek dan jarang senyum,bahkan dengan teman sekelasnya saja jarang tersenyum,tapi dengan win tadi dia tersenyum padahal win anak baru bukankah itu....aneh?.
🐰🐰🐰🐰🐰
"Ngantuk"ucap nanon.
Win yang duduk disampingnya hanya mengangguk pelan,pelajaran terakhir memang selalu membosankan.
Tapi,khusus hari ini pengecualian bagi para siswi karena yang mengajar mereka adalah guru yang tampan.
Belajar sekaligus cuci mata.
Aneh saja,padahal teman sekelas mereka tampan-tampan juga,tapi mereka malah menaruh hati pada guru.
👆Itu yang dipikirkan nanon.
"Masih lama nggak sih jam pulang?"ucap nanon sambil menepuk pelan kedua pipinya guna menghilangkan rasa kantuknya.
Win menoleh ke belakang untuk melihat jam,di kelasnya jam memang ditaruh didinding belakang dengan alasan;hanya agar guru yang dapat melihat jam,sedangkan murid tidak agar konsen dalam belajar.
