"ADA YANG BERANTEM WOY, TOLONG PANGGIL GURU"
"SIAPA YANG BERANTEM?"
"DUA KAKAK DATAR"
"HAH?"
"Lapangan kok rame ya?" tanya nanon sama olivie kebetulan mereka ngelewatin lapangan.
Olivie cuma muter bola mata malas, bahkan win disampingnya juga ikut kesel padahal nanon nanya sama olivie.
"Ada yang berantem, nggak denger apa ada anak-anak yang teriak"
Nanon ngangguk, dia memang denger anak sekolah teriak cuma nggak tahu kenapa.
Nanon tiba-tiba berhenti ngebuat win yang di belakangnya juga ikutan berhenti.
"Itu kan........" Ucapan nanon terhenti, kemudian dia menoleh ke belakang-menatap win lebih tepatnya.
"Itu kak drake sama kak bright kan?"
Bukan cuma win yang penasaran olivie pun juga kini ikut melihat sosok yang bertengkar di lapangan.
"Eh..iya bener, tapi kok mereka bisa berantem?" Tanya olivie.
Belum nanon sempat menjawab win yang sedari tadi berjalan dibelakangnya kini melangkah berjalan mendekat ke lapangan, mau tak mau nanon dan olivie mengikutinya.
Lapangan sangat ramai, ada anak yang berusaha melerai mereka berdua, ada yang hanya menonton, bahkan ada yang frustasi sendiri melihat mereka tidak berhenti bertengkar.
Dan benar saja dugaan nanon, dua sosok yang bertengkar itu memang bright dan drake.
Baru saja win ingin mendekat, tiba-tiba ada yang menarik tangannya.
"Mau ngapain sih?" Ternyata yang menahan tangannya olivie.
"Ya mau lerai mereka berdua"
Bright yang menahan tangan drake kini menoleh ketika mendengar suara yang familiar, fokusnya terpecah melihat sosok tersebut dan drake yang menyadarinya langsung menendang kaki kanan bright.
"Ouch"
Win yang mendengar suara itu segera melepaskan cengkraman olivie di tangannya dan berjalan ke arah bright yang memegang kakinya kesakitan.
Win kemudian berjongkok di samping bright dengan wajah khawatirnya.
"Bisa bangun nggak?" Tanya win yang kini satu tangannya mengenggam tangan bright.
"Sakit banget ah" Ucap bright dan win juga bisa merasakan rasa sakitnya, karena tangan bright mengenggamnya sangat kuat seolah menyalurkan rasa sakit.
"Sakit banget tuh"
"Kak drake kan anak futsal, tendangan pasti nggak main-main"
Bisik-bisik beberapa anak di lapangan.
Tak lama anak-anak yang disekitar lapangan langsung berhamburan pergi saat anggota osis tiba di lapangan.
Salah satu anggota osis menarik drake, "Ikut gue ke ruang konseling" Ucapnya dengan nada tidak ingin dibantah.
Drake hanya pasrah saat ia diseret tapi sebelumnya dia sempat memberi tatapan membunuh pada bright, walaupun tidak dilihat oleh orangnya.
"Brightnya bawa ke uks dek" Ucap lisa yang kini berjalan ke arah win yang masih berjongkok.
"Sini tangan lo lagi satu" Ucap lisa sambil mengulurkan tangannya kepada bright.
Bright langsung mengambil uluran tangan lisa.
"Hati-hati" Ucap win.
"Gue ikut ya?" Tiba-tiba olivie yang sedaritadi diam tiba-tiba berucap.
"Ngapain ikut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love➖BrightWin
FanfictionTentang win, Anak pindahan yang nggak sengaja minta tumpangan sama bright. . . . ©Kiyowokss. Warn!! - brightwin! -bxb -top! Bright -sub! Win