first meet ❤ (pertemuan pertama)

55 15 3
                                    

Assalamualaikum Readers...
02/03/20

"

Yaudah Bukde kalo gitu Aku bawa Sneli sama tas dulu ya." tembalku
dan langsung pergi ke kamar untuk mengambil barang tersebut.
Setelah itu kami langsung cusss pergi ke Pesantrennya Akmal.

♡entahlah hatiku sulit untuk mencintai.
Karena aku takut akan tersakiti dan akan terlalu berharap dengan berlebihan jika padamu nantinya.


>Sesampai di Pesantern Al - Amanah.

"Alhamdulilah Sampai. Ehhh, kamu ikut Bukde dulu sebentar yuk!" pinta Bukde
"Ah ... tapi sebentar aja ya Bukde." Jawabku.
"Iya,iya ... sebentar, Ayo!" Ajak Bukde
padaku sambil keluar dari mobil.
Aku pun langsung mengikuti Bukde menuju Ruang Kantor Yayasan.
dan cukup jauh juga jarak parkiran menuju Kantor Yayasan itu.

Disana kami di suguhkan oleh pemandangan yang menyejukkan hati. banyak pohon-pohon di sepanjang kami berjalan dan juga sapaan-sapaan para Santri yang berlalu lalang di hadapanku.

Sesampainya....

"Assalamualaikum" ucap kami
(Aku dan Bukde)
"Waalaikum salam, silahkan duduk Bu, Mba." Jawab Orang tersebut yang ternyata Ketua Yayasan yakni Buya Ahmad Aripin Alsyabani.
Dan beliau pun mempersilahkan. kami untuk duduk.
"Punten, sebelumnya ini ada apa yaa?" kata Buya
"Iya Pak. Ini saya kesini mau jemput anak saya Akmal, namanya Akmal Ahmad Wahyudin Pak." ucap Bukde

"Ohhh iya Buk, Antosan sakedapnya. Saya panggilkan dulu." ucap Buya dengan melontarkan sedikit logat Sundanya.
"Iya pak ...." balas Bukde.

Sedangkan Buya pergi untuk memanggil Akmal.
Ketika Aku melirik HP ku. Ternyata Dr. Ferly menelponku sebanyak 20 kali. tapi aku tak mengetahuinya.
Yaaa pantasa saja Aku lupa mengganti notifikasi panggilanku yang ternyata di mode silent.

"Em ... Bukde maaf. Aku pulang duluan Ini Dr. Ferly udah nelpon aku terus-terusan." ucapku.
"Yowis toh, Sana pergi ntar terlambat." tembal Bukde
"okeh, Bukde. Aku duluan ya, Assalamualaikum." ucapku sambil menyalami Bukde dan langsung pergi.
"Waalaikumsalam"Jawab Bukde yang terdengar samar-samar karena Aku berlalu dengan cepat.

Aku pun langsung pergi berlari menuju mobil sambil menelpon Ferly. Dan tanpa Aku sadari Aku telah meninggalkan kunci mobilnya di Kantor tadi.

"Halo!!! LY ... iya iya nanti aku kesana sekarang." ucapku sambil mematikan percakapan telponnya.
Aku tergesa gesa mencari kunci mobilku, Aku lupa nyimpen. "Aduh!!! ... mana kunci mobilnya, di tas ngak ada. Arrgghhh!!!! Ini lagi jas kenapa Aku masukin ke ransel bukannya di simpen di mobil dasar yaaaa gini banget Aku, pake aja lah dari pada ribet," gerutu ku sambil memakai Jas dokter (Sneli)

"Ihhhhh, kok ngak ada sihhh ... dimana yaaa.
Apa ketinggalan. Ahkkkk...!!! iya tadi Aku taro di meja ruangan tadi ... haduhhh ribet banget sihhh ...." cerocos ku. sambil pergi kembali lari keruangan kantor tadi sambil membereskan isi ranselku yang berantakan dan Aku pun sampe mengacuhkan suasana di sekitarnya.

Tiba tiba BRUKKK!!!!...

"Astagfirullah aladzim," ucap seorang cowo
"Awww ...." ucap ku Yang ternyata berbarengan dengan cowo itu.

Dan alhasil barang barang yang ada di ransel pun berjatuhan.
"Maaf, Mas.Saya ngak sengaja, Tadi Saya ngak liat Mas nya." ucapku. sambil membereskan barang barang ku seperti dompet,Hp,Bedak,L ipstik,dan Id card.

"Iya, Mba. Saya juga minta maaf. Tadi saya juga ngak fokus kejalan." tembal cowo itu. Sambil membantu membereskan barang-barangku.
Yang ternyata seorang Gus atau anak kiyai.

"Astagfirullah, Mba ... Mba Alfin sama Gus Nazril ini kenapa?" ucap Akmal. yang baru saja datang.

"Ehhh ... Ini tadi saya menabrak Mba nya." ucap cowo tersebut yang bernama Nazril.
"Ehhh, bukan Gus kok yang nabrak Aku tadi. Tapi Aku yang nabrak tadi." tembalku dengan grogi. Entah kenapa Aku merasa gugup yaaa di depan cowo ini. Aku pun kemudian memanggil cowo tersebut Gus karena Aku tau asal usul panggilan yg di ucapkan oleh Akmal tadi.

"Yaudah, Mba. Ini loh Bunda nyuruh Aku anterin kunci mobilnya Mba. Kata bunda jangan terlalu buru-buru nanti takunya terjadi sesuatu. trus buat apa lari-lari ke parkiran kalo pun kuncinya tertinggal di kantor Buya." kata Akmal dengan PxL.

"Iya, iya ... Mba tadi buru-buru dan di telpon terus sama rekan Mba. Yaudah kalo gitu Mba pamit duluan ya. Maaf Mba ngak bisa anter pulang kerumah." ucapku. sambil mengacak ngacak rambut Akmal yang sedang tidak berpeci.
"Iya Mba. Tapi jangan ngacak-ngacak rambut ku Lo!" jawab Akmal. sambil membereskan rambutnya, Aku yang melihat itu terkekeh geli.
"Iya, iya maaf. Yaudah mari Gus, saya pamit sekali lagi saya minta maaf ya." ucapku pada Gus Nazril itu. Dengan grogi kembali.
"Iya mba. Ngak papa kok. Sa-saya juga mi-inta maaf ...."jawab Gus Nazril.

"Terima kasih ... Dahhhh Mal, Mba pergi dulu ya. Mari Gus Assalamualaikum." ucapku sambil pergi.
"Waalaikum salam" Jawab Akmal dan Gus Nazril.

............................................................

Gomawo.💋💋💋
Jangan lupa!!! Vote and komen dari kalian semua yaaa...
Maaf jika ceritanya ngak jelas...
karena saya masih belajar untuk membuat cerita ini.
Thankyou..
Next story yaa》》😉❤

Alfinah Azzahra FadaniyyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang