9.TAMU TAK DI UNDANG

699 44 0
                                    

Tok!tok!tok

Suara ketukan membangunkan yuna dari tidur pagi nya

"Ah iya" ucap yuna mencoba memulihkan kesadaran nya

Ceklek!

Pintu kamar terbuka menampakan sesosok ahjuma lee wanita paruh baya yg bekerja di kediaman yerin

Ya bukan kah yerin sudah memberi tahu nya tadi.

"Maaf noona saya ingin pamit,tadi pagi nona muda bilang bahwa ada saudara perempuan nya yg tinggal disini dan katanya sedang tidak enak badan,maka dari itu saya ingin berpamitan pulang dan ingin menanyakan apa ada yg nona butuh kan sebelum saya pergi" ucap ahjuma lee dengan sopan

"Ah nee, saya sudah membaik ahjuma bisa pulang saya tidak apa² maaf merepotkan ahjuma" ucap yuna tersenyum ramah

"Ah tidak apa nona,jika nona masih lemah saya akan bawakan makan siang nona ke sini sperti nya nona juga tidak sarapan" tawar ahjuma lee

"Ah gwechana ahjuma itu tdak perlu aku akan turun nanti untuk makan sekali lagi terimakasih ahjuma"

"Ah ne kalau begitu saya pamit " ahjuma lee membungkukan badan sedikit lalu keluar perlahan menutup pintu

"Hufft, sepertinya aku tidur terlalu lama" ucap yuna melihat handphone nya yg menunjukan pukul 13:05

Yuna menyingkap selimut nya bangun menuju kamar mandi mencuci muka dan mencepol rambut nya

Ia turun ke lantai bawah masih dengan baju tidur milik yerin yg ia kenakan dan dengan tertatih karna rasa nyeri di selangkangannya masih terasa

"Sssst,keparat kau ahjusi byuntae" umpat yuna mengingat jimin

Yuna melangkah berpegangan pada tangga ia langsung menuju pantry ia mengambil gelas menuangkan air putih penuh kedalam gelas lalu meneguk nya

"Wah apa orang kaya makan sebanyak ini" ucap yuna berbinar menatap meja pantry yg terdapat berbagi macam makanan ada kimchi,ayam sauce asam manis,sup touge,cumi gurih mentega,ada campuran sayur yg entah apa namanya juga ada kimbbap dan brownis coklat yg menggiurkan

Yuna mengambil mangkok di hadapannya menuangkan sup lalu duduk menikmatinya "ah aku butuh nasi" ucap yuna mengedarkan pandangan nya dan tertuju pada alat penanak nasi di sudut pantry

Yuna mengambil pring nya mengisi piring nya dengan nasi lalu kembali ke meja pantry tempat ia makan tadi, di isi penuh piring nya dengan berbagai macam lauk mulai dari ayam cumi dan sayuran

Yuna makan dengan lahap ia sangat lapar wajar saja ia belum makan dari semalam yg ada malah ia yg di makan oleh jimin

Yuna menuangkan penuh air putih lagi ke gelasnya lalu ia minum hingga setengah gelas

Ia sudah cukup kenyang menghabiskan 1 piring nasi dengan lauk pauk nya namun ia masih tergiur dan ingin memakan brownis coklat yg dari tadi menggoda lidah nya

Yuna mengambil potongan brownis di hadapan nya ia berdecak kagum memuji kelezatan brownis di tangan nya sampai pada gigitan terakhir sebuah intrupsi menghentikannya

"Kau makan sudah seperti babi yg kelaparan" yuna menoleh memandang pria yg duduk bersila di sofa yg menghadap ke pantry nya.

"Ka..kau sejak kapan kau disana" ucap yuna terpaku di tempat

"Sejak kau berjalan meringis dan mengumpati ku disana" ucap jimin menunjuk anak tangga

"Hah" yuna melongo aiis bagaimana mungkin yuna tidak sadar sedari tadi ada jimin yg menonton aksi hidup nya bodoh sekali yuna

TELL ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang