Part 2

1.8K 220 7
                                    

Happy Reading yaa:)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Cinta itu rumit, Saya saja pusing mikirinnya," ucap Jaehyun.

"Gak usah dipikirin pak, Bapak kan jomblo,"  ucapku seadanya. toh, Pak Jaehyun memang jomblo.

"Saya gak jomblo!" ucapnya penuh penekanan.

Aku menatapnya heran, "Setau saya, bapak jomblo," jawabku lagi.

"Saya Single bukan jomblo," ucapnya sambil mendelik menatapku.

yaelah, sama aja kali pak,  jomblo sama single intinya kan sendiri.

"Sama aja pak, intinya kan sendiri," jawabku tak mau kalah.

Ku lihat pak Jaehyun mendengus kesal, "Terserah kau saja,"

"Yasudah pak, saya mau lanjut bekerja, kerjaan saya masih banyak, pak," pamit ku undur diri lalu kembali keruanganku.

Sesampainya diruanganku yang berseberangan dengan ruang bos ku, Aku mulai menyalakan komputerku dan mengetik jadwal-jadwal untuk bos ku, sejujurnya menjadi sekretaris tidaklah terlalu sulit aku hanya perlu menyusun dan mencocokan jadwal Bos ku dengan para kliennya.

Bekerja menjadi Sekretaris sudah menjadi impianku sejak Smp, dan akhirnya aku dapat mewujudkannya, walaupun harus rela mempertebal tingkat kesabaranku, awalnya ku pikir aku akan mendapatkan Bos yang dingin, datar, cuek, sehingga aku tak perlu dibuatnya repot huft, tapi ini malah sebaliknya sungguh aku memang harus terus melatih tingkat kesabaran dan emosi tentunya.

Oh iya, Sebenarnya aku berasal dari keluarga sederhana namun berkecukupan, Ayahku bekerja sebagai guru disalah satu SMA Negeri, sedangkan ibu hanya sebagai Ibu rumah tangga, mereka tinggal di Yogyakarta, sedangkan aku bekerja di kota besar ini, ya kota Jakarta

Ku lihat jam yang melingkar indah di tanganku, sudah pukul 16.00, tak terasa sudah waktunya untuk ku pulang, Aku pun mulai bergegas merapikan alat kerjaku.

Aku berjalan menuju Lift untuk turun ke lantai bawah, "Sudah mau pulang?" tanya seseorang mengagetkanku.

Aku menoleh, "Ah, Iya," ucapku, Dia adalah seniorku dikantor ini, dia menjabat sebagai kepala devisi 1, Namanya Moon Taeil, Seniorku ini sangat humoris, murah senyum dan sangat baik padaku.

"Mau ku antarkan?" tawarnya ramah.

"Tidak perlu, Yerim masih ada urusan denganku," jawab seseorang yang membuatku kaget.

Aku sangat hafal suara siapa ini, Ya siapa lagi kalau bukan suara bos menyebalkanku itu,

"Oh baiklah, aku duluan Yer, permisi pak," pamitnya sopan lalu pergi berlalu dari hadapanku.

Ah, untuk apa dia malah meninggalkanku, seharusnya ia memaksa ku ikut agar aku terlepas dari Bos menyebalkan setengah anak setan ini.

"Urusan apa, pak?" tanyaku berusaha sesopan mungkin, aku sengat lelah hampir seharian ini harus berkutat dengan komputer.

"Kau mau pulang?" tanyanya santai dan aku mengangguk mengiyakan.

"Yasudah, ikut saya saja," ucapnya lagi aku menatapnya heran.

Tumben sekali Pak Jaehyun menawariku pulang bersamanya.

"Tidak usah, Pak, saya pulang sendiri saja," tolakku halus.

Sungguh malas aku pulang dengan bos ku ini, yang ada kami malah adu mulut dijalan nanti, Mulut Bos ku ini melebihi cerewetnya Ibu-ibu komplek.

"Harus mau! beruntung loh kamu pria tampan seperti saya menawari untuk mengantarkan wanita buluk sepertimu," ucapnya dengan santai diikuti kekehan diakhir kalimatnya.

Sialan, Bos ku ini kembali menghinaku, Astaga kalau saja dia bukan bos sudah ku jitak kepalanya sekarang.

"Ehm,,,,,,,










Tbc
Momment Taeil-Yeri banyak jadi gemayyyyy

My Boss // JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang