Extra Part I

5.3K 223 6
                                    

Sembilan bulan telah terlewati, banyak hal yang mereka lakukan dengan sifat Rose yang semakin manja karena bawaan dari sang bayi. Akan tetapi Jaehyun dengan senang hati menerima sikap dan sifat Rose, bahkan ia pernah disuruh memakai make up terus berlari-lari di depan rumahnya. Tidak masalah, asalkan Rose merasa senang.

Saat ini Rose sudah melahirkan bayi kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Senang? Tentu saja ia sangat senang sekali karena kehadiran  kedua bayinya yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama.

"Terima kasih sayang. Kamu sudah berjuang demi anak-anak kita." Ujar Jaehyun sambil menatap Rose .

"Udah kewajiban aku bby, kamu jangan khawatir." Rose menggenggam tangan Jaehyun menyakini bahwa seorang istri memang harus berjuang demi anak-anak.

"Aku tidak salah memilih kamu. I love you Rose."

"I love you too Jae."

Keduanya tersenyum dengan mata yang saling bertatapan. Kegiatan mereka tidak lepas dari orang-orang yang sedang menjenguknya. Mereka memutar bola matanya malas.

"Sudah sudah, kalian ini tidak tahu malu." Ujar Chanyeol

Rose menatap Chanyeol dengan tatapan yang tajam. Memangnya Chanyeol tidak pernah begini?, bahkan ia sangat sering memamerkan keromantisannya didepan umum.

"Kalian ini sodara lho, tapi kalian suka berantem terus ketika bertemu. Enggak capek apa berantem terus?" Ujar Suho jengah

"Salahin kakak yang suka nyerocos terus pa."

"Enak aja nyalahin kakak." Chanyeol tak terima dengan tuduhan adiknya.

"Udah jangan berantem, Chan mau tidur diluar?" Tanya Jisoo

"Enggak mau, kamu ini kenapa sih malah belain dia?"

"Kamu kan cowok, jadi harus ngalah dong apalagi kamu disini jadi kakak." Ucap Jisoo mengelus kepala Chanyeol.

Nah kan mereka mengumbar kemesraan. Jadi jangan salahkan Rose kalo mereka bermesraan, ia tidak seperti Chanyeol dan Jisoo yang sering mengumbar-ngumbarnya.

Jennie, Hana dan Lisa yang sedari tadi diam. Mereka berjalan menuju dua keranjang bayi yang berisi bayi Jaehyun dan Rose, bayi itu sedang tertidur dengan nyenyaknya karena sudah di beri ASI oleh Rose.

"Mereka sangat mirip dengan Jaehyun, Rose hanya kebagian sedikit." Ujar Lisa

"Iya benar, kasian Rose." Ejek Jennie

"Hahaha, iya kasian Rose. Tapi lebih baik mirip Jaehyun ketimbang Rose, sudah pasti mereka ganteng dan cantik sedangkan Rose." Ucap Lisa

"Hei Lisa, ku doakan bayi mu itu tidak ada yang mirip denganmu. Dan kau Jennie, lihat lah anakmu itu mirip seperti Kai namanya aja sama Kai pasti Kai junior sama mesumnya." Sahut Rose tak terima

Jennie mendelik tapi memang benar, Kai ingin menamai bayi seperti namanya Kai karena Kai ingin anaknya menuruni sifatnya. Tapi memang benar anaknya itu sedikit mesum, Kai junior suka tiba-tiba menepuk payudara Jennie. Apalagi Kai dan Kai junior sudah menyatu mereka akan menjadi mesum dengan tingkat kadarnya yang sangat tinggi sampai jennie kewalahan.

"Rose udah beri nama?" Tanya Hana

Rose mengalihkan tatapannya kepada Hana. Lalu mengangguk.
"Sudah kak, namanya Hyunse Kenziano Permata dan Sehyun Keiziana Permata"

"Bagus namanya." Ujar Irene

"Iya bagus, cocok lagi dengan tampang mereka." Yura a.k.a mamanya Jaehyun dan mertuanya Rose menyetujui ucapan Irene

Chansoo anak dari Chan0yeol dan Jisoo yang akan memasuki satu tahun itu menepuk pelan pundak Chanyeol. Chanyeol memberikan kepada Jisoo.

"Kenapa? Mau liat dedek bayi?" tanya Jisoo menatap anaknya. Jisoo berjalan kearah keranjang bayi. Chansoo tertawa melihat bayi yang sedang tertidur, jari telunjuknya menunjuk Sehyun lalu bertepuk tangan.

•••••

Sudah 4 hari di rumah sakit, sekarang Rose sudah boleh pulang kerumah. Sebenarnya dari pas pasca Rose melahirkan anaknya, ia sudah meminta kepada Jaehyun untuk segera pulang. Akan tetapi Jaehyun mengeluarkan sifat posesif yang membuat Rose harus menginap beberapa hari di rumah sakit.

Disebuah rumah lebih tepatnya mansion, Rose sedang menyusui Hyunse, dilihatnya Hyunse tidak banyak omong dan tidak rewel beda dengan Sehyun yang sangat cerewet suka menangis dan rewel. Rose sempat kewalahan tetapi dengan adanya Jaehyun disampingnya membuat Rose tidak merasa terbebani.

"Sayang, kamu tidurin Hyunse dia udah tidur tuh." Ujar Jaehyun melihat anak laki-laki nya yang sudah tertidur nyenyak dalam dekapan Rose

Rose menoleh dan mengangguk bertanda memang benar.

"Kamu dari tadi belum makan kan?" tanya Rose memicingkan matanya

Jaehyun menatap kearah lain tidak ingin melihat wajah Rose yang sedang menyelidiki. Rose sangat tahu sifat Jaehyun. Ia sampai tidak habis pikir, itu perut atau apa? Kenapa bisa menahan rasa laparnya. Rose menggeleng dengan kelakuan suaminya itu.

Setelah membaringkan Hyunse, Rose menarik tangan Jaehyun. Berjalan menuruni anak tangga dan menuju dapur. Sudah ada banyak makanan yang siap, akan tetapi sekarang sudah dalam keadaan tidak hangat.

"Kamu diem duduk, jangan ngebantah." Rose menatap sinis Jaehyun

Ia membawa semua makanan kearah kompor dan menghangatkan nya kembali.
Ketika sudah selesai Rose kembali membawa ke meja makan dan menyiapkan untuk Jaehyun. Istri idaman.

Jaehyun menatap Rose.

"Kenapa? Cepet makan bby!" Titah Rose

"Kamu enggak makan?"

"Aku udah makan tadi, masa harus makan lagi." Rose sangat kesal sekarang, Jaehyun mengulur-ngulur waktunya untuk makan. Sontak Rose langsung mengambil piring dan menyuapkan kearah mulut Jaehyun menggunakan sendok.

"Nahh diem. Biar aku saja." Ujar Rose

Suap demi suap akhirnya selesai. Jaehyun terlihat sangat kenyang membuat Rose bersyukur melihatnya.

"Makasih dan i love you."

Rose memutar bola matanya malas, apakah mulai sekarang Rose harus menyuapi suaminya? Kenapa suaminya menjadi manja seperti ini? Rose menyangka kalau Jaehyun tertular dengan sifat anak perempuan.

"Bby aku pengen jalan-jalan dehh." Ucap Rose tiba-tiba

"Jalan-jalan kemana?"

"Kemana aja, asal cuman kita berdua. Tapi gimana dengan si kembar." Rose sangat khawatir untuk meninggalkan kedua anaknya, ia tidak yakin kalau mereka akan baik-baik saja.

Jaehyun menghela nafas, menatap Rose intens, menggenggam tangannya dengan erat.

"Sayang kita bisa titipkan kepada orang tua kita."

"Tapi aku enggak mau di rumah mama Irene." Jelas Rose

"Kenapa? Bukannya bagus ya?" Tanya Jaehyun

Rose menggeleng, ia sangat tidak suka dengan pembantu yang waktu dulu baru saja bekerja. Entah kenapa Rose merasa kalau pembantu itu memiliki niat jahat ketika mereka melamar jadi maid. Tapi Rose tidak mencurigai semuanya Rose hanya curiga kepada Sinb dan Doyeon saja. Karena dari empat maid yang lebih muda dan pasti tentunya akan sedikit lebih pintar. Rose merasa mereka akan memeras uang keluarganya.

"Ya sudah kalau gitu di rumah mama Yura aja ya." Ujar Jaehyun

Rose mengangguk mantap, kalau di rumah mama Yura lebih aman karena maid nya udah pada tua dan udah bekerja lama dirumah mama mertuanya itu. Rose tersenyum kearah Jaehyun dan dibalas senyuman lagi.

TBC....

Masih ada lagi lho ekstra part-nya, maaf kalau saya terlambat update soalnya saya sedang sibuk banyak tugas dan saya juga sudah melaksanakan ujian sekolah jadi lama update nya.

Kalian jangan capek nunggu cerita ku ya, semoga nanti tidak cepat dan tidak lelet seperti ekstra part yang sekarang.

I love readers ❤️
Dukung saya terus ya❤️❤️

Alone [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang