Yerin menaruh bingkisan buah diatas nakas, keadaanya belum berubah. Wonwoo masih belum sadarkan diri.
Ia duduk menatap Wonwoo sepihak, tanganya meraih tangan Wonwoo menggenggamnya dengan erat. Seharusnya kini Wonwoo tidak berada ditempat ini.
"Kapan sembuh? Kursi pinggir gue kosong tuh, nanti ada orang yang ngisi loh. " Yerin biacara sendiri. Ia bahkan masih memakai baju seragam sekolah.
Ponselnya berbunyi, Yerin heran melihat sebuah akun yang meminta pertemanan padanya.
Awalnya Yerin menghiraukannya, namun tiba-tiba akun tersebut memintanya untuk membalas pesanya juga.
"Ini siapa sih? " bingung Yerin. Akhirnya ia menerima pertemanan dan membalas pesan dari akun bernama BINICE.
-
Jun sama Scoups beres-beres kelas, mereka lagi piket. Meski tidak biasanya mereka mematuhi aturan, tapi ada yang aneh hari ini.
"Sekop, ada yang mencurigakan tahu. "
"Aehhh. Mencurigakan kayak apa sih? Lu mah ada kucing lewat depan toilet ada dicurigai, " timpal Scoups yang sedang susah payah membersihkan noda membandel dijendela kedua sebelah kanan.
"Tapi emang mencurigakan, si Hoshi sama di Woozi juga kena. " kata Jun mulai mendramatisir.
"Hah? Kena apaan, " Scoups mulai mendengarkan, seharusnya ia menghiraukan saja perkataan Jun yang memang anak itu biasanya hanya bercanda saja. Tapi bukan tanpa alasan. Scoups juga sepertinya mengalami.
Jun melihat ke sekeliling kelasnya, masih banyak anak lain yang sedang piket. Ia melihat ke arah Scoups memberitahu lelaki tidak berdasi itu untuk tidak membicarakan itu dulu.
Dilain tempat Woozi yang sedang membeli roti ditoko terdekat dengan sekolahnya tidak sengaja mendengarkan percakapan orang disebelahnya, mereka satu perempuan dan satu laki-laki.
"Yang benar saja? Tidak mungkin, orang terpandang seperti itu tidak mungkin melakukan hal bodoh seperti itu. " kata laki-laki bertopi hitam tersebut.
"Justru itu, kau tidak penasaran kenapa ia dipandang banyak orang? Bisa saja karena hal itu. " elak si perempuan dengan mantap.
Woozi tidak mengerti apa yang mereka katakan, ia berjalan menghampiri keduanya.
"Permisi, kakak kakak ini lagi ngomongin apa? " penasaran Woozi. Perempuan itu melihat Woozi dengan penuh semangat. Berbeda dengan yang laki-laki seolah ingin melenyapkan seseorang.
Scoups menepuk bahu Jun dengan keras, membuat sang empu meringis kesakitan lalu melihat kearah luar kelas.
"Sudah tidak ada siapa-siapa, yang lain sudah pulang. " kata Scoups, berusaha membuat Jun kembali bercerita.
Jun menghela nafas, ia menyenderkan sapu disisi meja guru. Ia berjalan menutup pintu kelas rapat-rapat. Tidak lupa menutup garden jendela membuat ruangan itu terisolasi.
"Ya, jangan berlebihan. " ujar Scoups. Lalu mengeluarkan ponselnya, dan menyalakan senter.
"Cepat ceritakan, " kata Scoups sudah tidak sabar. Ia hanya ingin tahu sejauh mana Jun menyadari.
"Waktu itu...
-
Terlihat pergerakkan dari tangan Wonwoo, lelaki itu membuka matanya dengan perlahan dan menangkap seseorang yang tengah memegangi tangannya.
"Yerin, " lirih Wonwoo. Terlihat sudut bibirnya terangkat.
Yerin ketiduran. Ia bahkan tidak melepaskan genggamannya. Ia tertangkap basah.
"Apa, gue seberarti itu Rin? " kata Wonwoo lalu terkekeh diujung kalimat. Merasa bahagia orang yang pertama ia lihat ketika sadar adalah Yerin.
Wonwoo memegangi kepalanya, masih terasa sakit. Tapi ia ingat betul kenapa semuanya bisa terjadi.
"Anak kecil itu, gimana ya kabarnya? "
Wonwoo ingat, ketika ia menyelamatkan anak kecil itu ada sesuatu yang jatuh dari tas kecil anak itu. Seperti sebuah flashdisk tapi Wonwoo tidak ingat ia menaruhnya dimana. Karena saat itu ia menggenggam benda tersebut.
"Wonwoo? " ucap Yerin yang setengah sadar. Ia mengucek matanya memastikan penglihatannya.
"Ya, lo udah sadar! "
Yerin kaget. Pasti sudah dari tadi Wonwoo terbebani karena ia tidak sengaja tidur diatas tangannya.
"Udah, emang kenapa? Kangen ya, " goda Wonwoo.
"Idih nyebelin, kalau bukan karena di suruh sama tante enggak mungkin gue kesini. Ngapain coba, " elak Yerin.
Wonwoo tersenyum lalu mengacak poni milik gadis dihadapannya ini.
"Iya deh, iya aja biar cepet. "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Kelas 「Wonwoo X Yerin」
Nouvelles[ Ayahanda dan Ibunda semoga jadian dikehidupan kenyataan ] "Gue emang sahabatan sama dia tapi gue suka sama dia,dan tapinya lagi gue enggak berani ngungkapin perasaan gue ke dia." ☑non baku ☑up kadang ☑typo maafkan