3

5.8K 494 63
                                    

Happy Reading^^

Pagi pun telah tiba, terlihat Seokjin yang sudah terbangun dari tidur nya, sejujurnya Seokjin masih merasa sedikit pusing namun ia menganggap hal itu wajar setelah kejadian kemarin yang membuatnya harus tidur seharian setelah meminum obat.

Dilihatnya Jungkook yang masih tertidur nyenyak disampingnya dengan memunggungi nya, Seokjin ingat saat ini ia telah menjadi istri dari seorang Jeon Jungkook, hal yang sama sekali tidak pernah diduga sebelumnya.

Baik! Seokjin akan mencoba menerima ini, Seokjin akan menjalankan takdirnya ini. Apalagi saat ia tau Jungkook bersikap sangat baik padanya.

Mengingat hal itu Seokjin kemudian bangkit, ia tersadar akan tanggung jawab nya sebagai seorang istri, ia mencoba bangun dan beranjak kedapur untuk melayani Jungkook dengan menyiapkan sarapan.

"Kenapa kau bangun?" Tanya Jungkook yang ternyata menghampiri Seokjin ke dapur

"Aku mau menyiapkan sarapan untuk mu, kau hari ini ke kantor kan?"

"Tidak boleh! Kau tidak boleh memasak hari ini biar aku saja" tawar Jungkook

"Eehh jangan... Mending kau siap-siap aja sana nanti kamu telat kook..."

"Hhh.. bibir mu masih pucat, kau harus istirahat, lupakan dulu peranmu sebagai seorang istri.. biar aku yang akan berperan aktif sebagai suami hari ini"

"Iihh gak usah kook, kamu kan harus ke kantor, gak perlu masak"

"Aku tidak akan masak.. tapi aku akan pesan kan sarapan untuk hari ini, jadi kau menurut saja"

Seokjin mengalah, ia mendengus kasar dan memajukan mulut nya sambil menatap sinis ke arah Jungkook. Hal itu membuat Jungkook menahan tawa karna gemas dengan namja dihadapan nya ini.

.
.
.

Sudah dua minggu terhitung semenjak Jeon Jungkook dan Kim Seokjin resmi menikah, semenjak kejadian kambuh nya Seokjin pun membuat Jungkook menjadi seorang suami yang sangat memanjakan istri nya.

Setiap pagi Jungkook akan menyempatkan dirinya untuk mengajak Seokjin Joging di seputaran kompleks rumah nya.
Dan setiap akhir pekan, Jungkook akan mengajak Seokjin untuk sekedar Jalan-jalan ke berbagai tempat seharian.

Tidak! Ini bukan kencan, Jungkook hanya ingin membuat Seokjin bahagia dan melupakan semua kejadian kelam yang menghantuinya selama ini.

Jangan mengira selama itu Seokjin tidak pernah kambuh dengan depresi nya, memang tidak separah sebelumnya, saat Seokjin kambuh dia akan menangis segegukan, dan seketika itu juga Jungkook langsung memeluk tubuh kurus itu untuk menenangkan nya.

Tidak butuh lama saat dipeluk, Seokjin akan langsung merasa baikan dan tenang dengan sekejap. Dan ketika Seokjin akan melukai dirinya dengan cara menggigit atau mencakar tubuhnya sendiri, Jungkook juga akan dengan sigap menjadi temeng hingga tak jarang Jungkook lah yang terluka. Hal itu membuat Seokjin merasa bersalah, terkadang ia menangis ketika melihat bekas luka yang disebabkan oleh dirinya sendiri. Namun hal itu tak masalah bagi Jungkook.

"Kook.."

Jungkok berdengung menanggapi panggilan Seokjin

"Kook.. apa boleh aku pergi keluar siang nanti? Aku merindukan Jimin dan Yugyeom, mereka mengajak ku bertemu siang ini"

"Apa mau aku antar?"

"Gak usah kook, cuma deket kok ada di cafe seberang jalan yang didekat taman"

Jungkook mengangguk menyetujui membuat Seokjin dengan reflek memeluk Jungkook yang tengah duduk disamping nya fokus menonton tv.

"Gomawo kook.. aku janji gak akan lama" Ucap Seokjin dengan cengiran khas nya membuat Jungkook harus menahan gemas berkali-kali lipat dihadapan makhluk ini.

Grapple (Kookjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang