O2. Tegang karena canggung?

1.1K 92 5
                                    

Jika bisa divisualisasikan, bokongnya pasti sudah berasap karena tak pindah posisi dari awal duduk. Mingyu berpikir Ia dapat menghabiskan waktunya bersama dengan Seokmin.

Ternyata?

"Hey, kenapa diam? Ini temanku, Boo Seungkwan."

Ucapan Seokmin sama sekali tak melunakkan suasana. Mingyu sedikit menundukkan wajahnya sementara lelaki bernama Seungkwan itu terlihat menatap Mingyu dengan tatapan tak suka.

Bagaimana Mingyu bisa tahu? Oh jelas, ekspresinya persis mirip ketika karakter berperangai jahat berperan pada film-film pendek yang pernah dia buat.

"Kamu serius mau menjadikannya sebagai kekasih? Kalian baru bertemu, kan?" tanya Seungkwan ke Seokmin. Dari nada bicaranya, terlihat kalau Seungkwan tak suka jika Seokmin menyukai Mingyu.

"Hey, dia manis. Aku jatuh cinta padanya dan siap menjalin hubungan dengannya. Kamu juga kan, Mingyu?" Seokmin merangkul Mingyu yang duduk disebelahnya.

Mingyu tersentak pelan dan mengangguk cepat, mulutnya lebih disibukkan untuk mengunyah bakso yang dipesannya tak lama tadi.

"Astaga, dari cara makannya lucu sekali, hm?" Seokmin menarik sebelah pipi Mingyu. "Ku pikir aku ada kelas sebentar lagi, aku pamit, ya?" Seungkwan meraih tas ranselnya dan mengusak rambut Seokmin cepat.

Boo Seungkwan, murid dari fakultas bahasa yang dikenal sangat jago menyanyi dan memiliki suara yang amat indah. Sering duet dengan Seokmin untuk gigs dipinggir jalanan kampus. Teman baik Seokmin sejak SMA.

Informasi yang disimpulkan Mingyu jelas menggambarkan situasi bahwa Seungkwan tak rela Seokmin menjalin hubungan dengannya. Memangnya kenapa? Karena dia tidak populer dan hanya dari fakultas perfilman yang tidak seterkenal dia dan Seokmin?

"Sepertinya Seungkwan ga suka aku, Seokmin-ssi." Mingyu berterus terang saja, Ia malas pakai bumbu basa-basi. Bagusan pakai bumbu ayam goreng, beuh, nikmat.

"Kan masih awal bertemu, sudah pasti canggung, kan? Nanti pasti akrab, kok. Aku mau ikut makan bakso juga, ya?" Seokmin beranjak dari tempat duduknya guna memesan makanan sesuai dengan yang dimakan Mingyu pula.

"Hhhh," Mingyu menghela nafasnya pelan. Seharusnya ucapan Seokmin tadi bisa dipercaya, tapi Ia malah jadi bingung sendiri.









To be continued

SEOKGYU: PopulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang