Sang fajar telah terbit dengan sinarnya yang menyinari seluruh semesta. Perlahan cahayanya masuk menembus jendela kamar Namjoon dan menyiraminya hingga membuat namja itu terbangun dari alam mimpinya. Ia masih diam dalam posisi berbaringnya selama beberapa menit. Sampai ia berpindah posisi ke samping lalu bangkit. Tangannya digunakan untuk mengusap wajah kusutnya dan menyibakkan rambutnya.
"Eoh, sudah bangun ya?"
Namjoon tersentak kaget dan mendongak untuk menatap cermin yang ada di depannya. Namgeom sudah ada di sana, menatapnya dengan tangan yang menutup mulutnya.
"Hhh... apa maumu pagi ini?" tanya Namjoon yang menyingkirkan pandangannya pada Namgeom.
"Eoh, kau tidak ingin mengucapkan selamat pagi atau hai padaku? Kurang ramah sekali kau." Namgeom balik bertanya menampilkan ekspresi yang menjengkelkan bagi Namjoon.
"Apa gunanya menyapa orang sepertimu?" balasnya.
"Aaaah, aku lupa. Kemarin adalah hari itu ya. Harusnya aku sadar kalau suasana hatimu masing kurang bagus, tapi aku lupa." ucap Namgeom sambil tersenyum lebar.
Namjoon yang mau berdiri, tertahan akibat perkataan sosok dalam cermin barusan. Ia menggeram sambil mencengkram pinggiran kasurnya. "Diam kau." desisnya.
"Haahh, kau ini. Kenapa kau selemah itu jadi orang? Padahal sudah 6 tahun terlewat dan kau masih saja menangis seperti anak kecil pada hari peringatan kematian orang tuamu. Ck, lemah sekali." tukas Namgeom sambil berdecak malas.
Brak!
Namjoon menggebrak kaca cermin itu dan menatap tajam Namgeom yang menatapnya datar.
"Tahu apa kau soal perasaanku? Kau sendiri tidak punya hati brengsek! Kau tidak pernah mengerti rasanya ditinggalkan oleh orang yang kau sayang! Kau tidak pernah mengerti arti kesedihan! Karena kau itu makhluk yang tidak punya hati!" amuknya. Kesabarannya sudah habis padahal masih pagi.
Namgeom masih menatap datar ke arah Namjoon. Ia lalu mendengus diiringi senyum tipis. "Makhluk tidak punya hati, ya. Wow, itu kata baru yang kau ucapkan padaku. Terima kasih."
"Kau.." geram Namjoon.
"Hahahaha, aku suka melihat raut kesalmu padaku. Benar-benar lucu." tukas Namgeom sambil tertawa terbahak-bahak.
"Hei, asal kau tahu saja Joon. Aku sedang bosan saat ini. Dan kau tahu kan apa yang akan aku lakukan jika aku bosan, hm?" sambungnya, matanya memicing tajam ditambah sebuah seringaian tipis.
"Kh, jangan coba-coba Namgeom!" balas Namjoon sinis dan berjalan pergi menuju kamar mandi.
Sehabis mandi dan sarapan, Namjoon langsung pergi ke studionya untuk bekerja dan mengalihkan pikirannya dari kejadian tadi pagi serta menenangkan diri setelah kemarin. Kini namja itu tengah berkutat dengan komputernya. Setelahnya ia bergeser menuju piano dan memainkannya untuk mencari nada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good or Not
FanfictionKim Nam Joon, leader dari grup idol ternama BTS tak disangka menyembunyikan sesuatu yang besar dari orang-orang termasuk para member kesayangannya. "Aku tidak pernah ingin kau ada, tapi kenapa kau ada?! Kau selalu membuatku menderita!" "Enyah dari...