Chapter 8

717 61 4
                                    

Ketujuh member Bangtan tengah sibuk di ruangan tunggu. Ada yang sedang memakai kostum, make up, cek vokal, dan sebagainya. Mereka tengah bersiap-siap untuk memulai konser besar bertajuk Love Yourself. Mereka sudah begitu tidak sabar ingin bertemu dan menghibur para ARMY di atas panggung megah sana.

"BTS, waktu kalian tinggal dua menit lagi untuk bersiap-siap."

"Baiklah semuanya. Ini saatnya kita tampil dan bersenang-senang bersama ARMY." ucap sang leader.

Mereka menumpuk tangan mereka di tengah-tengah. "Mari kita hancurkan panggung malam ini! Bang, Bang, Bangtan!"

Baru setengah jalan menuju panggung, mereka sudah mendengar teriakan para penggemar yang memanggil-manggil nama mereka. Senyuman senang mereka di wajah masing-masing.

"Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, BTS!"

Ketika ketujuhnya sudah menginjakkan kaki di atas panggung, sorakan semakin bertambah besar dan nyaring. Tidak menghilangkan senyuman, sang leader, Kim Namjoon memberi aba-aba untuk melakukan salam.

"Dul, set. Annyeonghaseyo Bangtan Sonyeodan imnida!"

"Selamat malam para ARMY semua. Akhirnya kita bisa bertemu dan berkumpul bersama dalam konser ini. Kami senang kalian semua bisa hadir untuk melihat kami memberikan cinta kepada kalian." ucap Namjoon.

"Ok, are you ready?!!" tanya Hoseok.

"Ready!!!" sorak para ARMY.

BTS mulai melakukan konser mereka. Lagu DNA menjadi lagu pembuka. Disusul beberapa lagu lainnya ditambah penampilan solo dari para member. Sudah beberapa jam setelah konser itu berlangsung, Bangtan sudah kembali ke atas panggung setelah bertukar pakaian. Mereka mengenakan pakaian serba hitam. Sejenak, mereka berbicara kepada para ARMY. Mulai dari sapaan hingga Seokjin yang membuat lelucon.

"Sebelumnya aku ingin mengucapkan Terima kasih kepada kalian, para ARMY yang terus setia mendukung kami dari awal. Kalian tentu tahu perjuangan kami ini tidaklah mudah. Jujur, aku sendiri tidak jarang berpikir untuk menyerah saja akibat ya, kalian tahu kan tidak sedikit yang tidak menyukai pilihanku menjadi seorang Idol. Banyak yang selalu berkata tidak baik tentangku dan itu memang tidak enak. Bukan hanya tentangku tapi yang lainnya juga. Aku benci saat ada yang mengatakan "Keluarlah dari Bangtan" aku benar-benar merasa... merasa terluka saat itu. Hehe, maaf, eoh..." Namjoon menjeda kata-katanya demi menghapus air matanya yang keluar. Sebenarnya Namjoon tidak ingin membahas itu karena dirinya memang tertutup soal mengutarakan perasaan dan masalahnya, tapi mulutnya langsung saja berbicara demikian.

"Ah, maaf soal ya tadi haha. Ya, kalian mungkin bisa merasakannya. Terus dicerca tanpa henti. Bukan hanya leadernya yang dicerca, tapi grup yang dinaunginya juga. Aku ini menanggung semua beban berat seorang leader di pundakku. Saat Bang Sinyuk-nim bertanya padaku "Solo atau Bangtan?" dengan tegas aku menjawab "Bangtan!" karena aku yakin aku bisa membawa Bangtan sukses bersama mereka semua. Bangtan bukan hanya sebuah grup boyband bagiku, Seokjin-hyung dan yang lain bukan hanya sebagai member grup dan teman bagiku, mereka semua adalah keluargaku."

"Mereka yang ku punya setelah aku... ya, kalian mungkin belum semuanya tahu kalau aku sudah tidak punya orang tua lagi saat sekolah menengah dan aku ini anak tunggal. Dan kebetulan besok adalah peringatan hari kematian mereka. Aku... sendirian waktu itu. Tidak ada lagi tempatku untuk sekedar bercerita apa yang aku lakukan di sekolah dan yang lainnya sejak saat itu. Kesepian. Itulah diriku waktu itu... Ah, maaf semua, eoh... kenapa wajahku basah sih, hehe..." namja tinggi itu kembali berhenti untuk menghapus air mata yang kembali membasahi pipinya. Namun, tidak bisa kering karena tangannya hanya memegang pipinya saja sementara air mata terus mengalir. Tangannya yang lain menutup mulutnya agar para ARMY tidak mendengar suara isaknya. Namun, semakin lama ia diam semakin tidak bisa ia tahan hingga satu isakan pun terdengar ke seluruh panggung.

Good or Not Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang