0.8

887 48 9
                                    

ꜱᴇᴏʟʙɪɴ
ɢ x ɢ
ꜱᴇᴏʟᴀ x ꜱᴏᴏʙɪɴ



Flashback.

biiinnn tunggu gue dong!”

biinnn lo mau kemana??”

soobiiiinnnn elah conge lo ya!??”

“ish elah! Dengerin gue dong, gue kan lagi curhat!”

Gadis yang ia panggil "bin" itu pun akhirnya berhenti dan berbalik dengan wajahnya yang kesal.

“udahlah kak! Gue males dengerin cerita lo yang ngebahas Bona melulu. Sumpek kuping gue kak”

“tapi bin dia-”

“dia tipe lo banget? Cakep banget? Keren banget?? Iya?! Itu kan yang mau lo bahas? Gue kasih tau ya, dia udah official kak alias udah ada yang punya. Lo mau jadi orang ketiga hah?! Sadar woy!”

Ini sudah seminggu setelah perdebatan kecil diantara Seola dan Soobin. Keduanya adalah teman akrab. Saking akrabnya, orang akan mengira mereka adalah adik-kakak.

Seola kini tengah mencoba menghubungi ponsel soobin yang sudah tidak aktif seminggu ini. Ia juga sudah mencoba kerumahnya namun orang rumah bilang soobin tak ada disana.

kenapa sih dia? Pikirnya.

Seola melirik jam tangannya. Entah sudah beberapa kali ia melakukan hal yang sama sejak satu jam yang lalu. Akhirnya bus yang ia tunggu pun datang, Ia bangkit dari duduknya lalu ia naik bus itu.

Sesampainya di kelas, ia menaruh tas terlebih dahulu. Lalu ia beranjak pergi ke kelas dimana soobin berada.

Ia mengedarkan pandangannya, mencari-cari keberadaan soobin. Namun nihil, ia pun bertanya pada Gyuri yang kebetulan ingin keluar kelas.

“sorry mau tanya dong”

“iya kak? Nanya apa?”

“tau kemana nggak?”

“kemarin sama hari ini nggak masuk kak,” ujar Gyuri, Seola menyiritkan dahinya.

“keterangannya ada ga?”

“um.. bentar ya kak aku lupa” Seola mengangguk dan menunggu Gyuri kembali. Sembari menunggu, ia mengecek ponselnya, tapi tidak ada notif apapun.

anjirlah sepi amat kek nasib” gerutunya

“keterangannya izin kak” ujar Gyuri tiba-tiba, sontak Seola kembali menatapnya. Ia pun mengangguk dan segera pergi setelah mengucapkan terimakasih.

“kemana sih lo!?”

“darimana lo?” tanya exy, chairmate seola.

“dari bawah, kelasnya soobin” jawabnya.

“ngapain?”

“nyari umang-umang, ya nyari soobin lah” exy hanya mengangguk sebagai respon, setelah itu ia tidak bertanya apa-apa lagi. Seola masih tetap berusaha dengan segala cara agar soobin menerima panggilan telponnya ataupun membalas chat-nya.

“lo kenal soobin kan ya?” exy mengangguk.

“kenal, kenapa emang”

“dia marah masa”

WJSN | OneshotWhere stories live. Discover now