Sahabat tuh bukan cuman dia yang ada saat lo senang aja
Tapi dia adalah orang yang selalu ada saat lo butuh juga
🍁🍁🍁
Masih ingat dengan sahabat Ale yang namanya Fasya?? Tentu jawabannya masih ingat dong. Ternyata dia menjadi murid baru di sekolah Ale dan Aluna. Mungkin ada sekitar 1 Minggu dia telah bersekolah di sana, orangnya yang humble membuat dia tak susah mencari teman di sekolah baru. Bahkan dia juga sudah dekat dengan sahabat-sahabat Ale.
"Fa, lo sama Ale pasti udah deket banget kan?," tanya si Ucup saat berada di kantin. Saat ini kami berada di kantin untuk menghabiskan waktu istirahat.
"Iya gue udah deket banget dari dulu, bahkan sebelum pindah aku sering banget nginap di rumahnya, ya kan Al?" Jujur mendengar ucapan Fasya membuat ku sedikit iri. Gimana tidak iri, dia udah ambil start duluan deketin Ale. Aku takut aja kalau dia suka sama Ale, terus nanti dia ambil Ale-ale ke sayangan ku lagi.
"Iya kamu dulu sering nginep di rumah kan, apalagi kalau malam minggu. Terus kalau kamu nginep kita main PS bareng, aku masih inget kok." Jawab Ale untuk pertanyaan Fasya barusan.
Pembicaraan mengalir begitu saja, kalau boleh jujur mungkin hanya aku yang tidak tertarik dengan pembicaraan yang ada, sumpah aku ingin menghilang rasanya dari sini. Ini juga Ale kurang asem banget, gak peka apa aku sebagai pacar tuh cemburu dia juga dengan sangat teganya malah mendiamkan ku begitu saja seperti pendengar setia kisahnya dengan Fasya. Anjirr banget, pengen gue timpuk rasanya tuh muka mereka berdua pake kuah bakso sisa makan ku.
"Oke Aluna sabar... sabar... sabar.... Tarik nafas dalam-dalam, hembuskan lewat pantat, maksudnya lewat mulut. Gak boleh emosi," ucapku dalam hati untuk meredakan emosi.
*******
Aku membereskan alat tulisku yang di atas meja dan memasukkannya ke dalam ransel.
"Lun hari ini aku gak bisa antar kamu pulang, sorry yah," ujarnya tiba-tiba padaku.
"Kenapa? Kamu buru-buru pulang yah?" tanyaku balik, tumben aja sih dia gak anter kan biasanya dia yang maksa.
Ku lihat Ale menggaruk tengkuk belakangnya, sepertinya dia lagi mencari alasan kenapa tak bisa mengantarku hari ini.
"Gini sayang, aku sama Fasya mau ke rumah sakit jengukin kakeknya, atau gimana kalau aku pesanin kamu taksi online? Mau gak?" Mendengar ucapan Ale entah kenapa aku merasa sedikit dongkol. Fasya lagi, Fasya lagi, aku nya kapan?.
"Gak usah deh, aku bisa pulang sendiri kok." Ku tolak tawarannya tadi memesankan ku taksi online.
Kok aku rasa Fasya lagi coba buat ambil perhatian Ale juga. Aku tau kok mereka berdua sahabatan. Tapi kan ada tuh quotes yang bilang mustahil cowok dan cewek sahabatan, tidak saling suka. Jadi aku fikir kayaknya si Fasya ada rasa sama my Ale.
Di perjalanan menuju rumah sakit
"Al kita mampir ke kedai ice cream yah! Aku mau makan ice cream nih," ujarnya pada Ale dan dengan sigap Ale menganggukan kepalanya.
"Kamu dari dulu gak banyak berubah yah," ucap Ale sambil mengusap puncuk kepala Fasya.
"Aku mau berubah bagaimana emang? aku tetap Fasya kesayangan Ale kok," ucapnya membuat Ale mengalihkan pandangan padanya dan tersenyum singkat.
Sesampainya di kedai ice cream, bisa dikatakan tempat ini lumayan ramai oleh kaum muda seperti aku dan Fasya.
Aku memesan ice cream coklat kesukaannya Fasya dan tak perlu lama ice creamnya pun telah jadi dan Fasya memakannya dengan lahap.
"Dasar bocah!" Ledeknya membuat Fasya menjulurkan lidahnya dan tidak mau ambil pusing."
Ale mengambil tissue dan mengusap bibir Fasya, lo tuh yah kalau makan ice cream suka belepotan kayak gini, sini gue bersihin," ujar Ale dan Fasya pun mendongak dan menatap mata Ale, sungguh ini moment yang selalu membuatnya merindukan Ale.
"Thanks yah, Ale." Tiba-tiba saja dia mencium pipi Ale dan suasana tiba-tiba tegang seketika , bagaimana tidak? Hal seperti itu hanya pernah kami lakukan beberapa tahun yang lalu saat kami masih bocah dulu.
"Sorry Al, gue terlalu senang kayaknya hari ini," ujar Fasya meminta maaf pada Ale.
"No problem, gue ngerti kok." Jawabnya dengan enteng.
Acara makan ice cream pun telah selesai dan mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju ke rumah sakit. Di rumah sakit sudah terlihat ke dua orang tua Fasya yang menunggu di luar ruangan.
"Assalamualaikum tante dan Om," salam Ale dengan ramahnya.
"Waalaikumsalam. Ini Ali kan temen kamu dulu, Sya?" tanya sang papa kepada Fasya.
"Bukan Pa. Ini Ale bukan Ali." Sanggah Tasya atas ucapan papanya itu.
"Keadaan kakek gimana om? Dia udah baikan?" tanya Ale kembali.
"Udah kok, ini juga lagi di periksa dokter di dalam." Mendengar hal itu membuat Ale senang mendengarnya, sebab dia tau kalau kakek Fasya ini orang yang baik.
"Kalau gitu Ale mau sholat dulu om, tadi gak sempet sholat di jalan." Pamitnya dengan ramah.
"Silahkan, Nak."
Ale pun menuju mushollah yang telah disediakan di dalam rumah sakit. Dia mengambil air wudhu terlebih dahulu. Bisa di lihat wajahnya yang terdapat buliran air bekas wudhunya tadi.
"Sungguh nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan."
Ale pun langsung menunaikan sholatnya sendiri. Tak perlu waktu lama untuk menyelesaikannya. Setelah sholat dia kembali menuju ruangan di mana kakek Fasya di rawat.
Dia kemudian membuka pintu ruangan dan dia bisa melihat kakek dari Fasya mulai bisa berkomunikasi dengan keluarganya.
"Assalamualaikum, Kek" sambil mengecup tangan kakek dan tersenyum hangat.
"Waalaikumsalam, kamu ke sini sendiri?" tanyanya padaku.
"Tidak Kek, aku tadi bareng Fasya ke sini. Fasya ajak, jadi aku ikut deh." Jelasnya pada sang kakek.
Waktu terus berjalan, matahari mulai berganti dari yang terik panas berubah menjadi senja sore. Ale pun berniat untuk pamit pulang, karena hari mulai sore. Setelah pamit dia pun bergegas keluar dengan Fasya yang mengekori jalannya di belakang.
"Makasih Al. Udah mau jengukin kakek yah. Take care! Salam buat mama dan papa kamu yah!" ujar Fasya padanya dan Ale pun hanya menganggukan kepala tanda mengiyakan dan mereka pun berpisah dengan saling melambaikan tangan.
~BERSAMBUNG~
Sorry guys part ini kebanyakan cerita Fasya dan Ale, yang kangen Aluna tunggu aja di part berikutnya dijamin lebih seru kok!!
Mau ucapin makasih juga buat yang udah vote dan comment, kalian harus tau satu vote dan comment dari kalian sangat buat aku senang😍😍
Part ini jangan lupa vote dan comment juga yah guys.
#SalamALUNALE ❤❤❤
✌✌✌
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNALE
Teen Fiction[ON GOING] WARNING!!! HATI-HATI MEMBACA CERITA INI KARENA KURANG BAIK UNTUK KESEHATAN JIWA, HATI, DAN FIKIRAN. Kalau sudah cinta Berarti apapun kekuranganmu harus siap dia terima, Sebab cinta bukan hanya menerima kelebihan, Tetapi juga kekurangan K...