Hidup ini begitu indah
Maka dari itu, janganlah hanya merenung
Tetapi cobalah rasakan keindahannya
🍁🍁🍁
Sungguh malam minggu kali ini Aluna tidak harus tinggal meratapi nasib kejombloannya di rumah sendirian. Sebab sekarang ia berada di rumah Vita ayang bebeb.
"Kita ajak Revan sama Arga main ke sini yuk! Supaya tambah seru gimana?" usul Vita tiba-tiba.
"Emang bisa? Nanti yang ada kita dikirain zina lagi sama tetangga lo."
"Tenang nanti sepupu gue datang kok, tapi jam 11 malam, daripada cuman berdua, kan gak asik."
Tak lama kemudian Revan sama Arga pun datang, sekarang mereka berempat lagi duduk sambil makan sate dengan nikmatnya.
"Tumben lo ajak kita main di sini, malam-malam pula," ucap Revan.
"Gue tuh baik, mau ajakin lo berdua. Daripada tinggal di rumah merenungkan nasib kejombloan kalian. Mending di sini bareng-bareng," ucap Vita pada Revan.
"Nah, tuh lo pinter. Kalau perlu setiap hari aja ajak gue sama Revan main ke sini. Gimana, Van?" ucap Arga dengan menyenggol lengan Revan.
"Itu sih maunya, lo!" kata Vita dengan menoyor kepala dua temannya itu.
Selesai makan sate, mereka melakukan aktivitas menonton.
"Korea mulu, horor sekali-kali kek. Ngidam nih gue pengen nonton film horor," ucap Arga dengan gerakan mengelus perutnya.
"Lebay lo! Lama-lama gue tendang juga tuh perut!" Vita dengan teganya berucap seperti itu.
"MAMPOS!" Revan ikut menimpali.
Aluna yang merasa bosan melihat pertengkaran mereka memilih untuk bermain game di hp nya.
"Eh gue mau ngambil minum nih, kalian mau juga?" tanyanya.
"Ice tea aja 3, Lun."
Mendengarnya Aluna pun melangkahkan kaki menuju dapur untuk membuat minuman. Aluna memanaskan air dalam panci, saat ingin mengambil gula ternyata gulanya habis.
"Vi, gula lo habis!" teriaknya dari arah dapur.
"Lo coba cek di rak paling atas, kayaknya masih ada," balas Vita dengan suara yang tidak kalah besarnya dari Aluna.
Aluna lalu melihat ke dalam rak dan benar saja stok gulanya masih ada dan masih dalam keadaan terbungkus plastik. Aluna kemudian berusaha mengambilnya namun apa daya tangannya tidak sampai. Hingga ia merasa ada orang yang menyentuh punggungnya dan tiba-tiba muncul tangan dari arah belakangnya mengambil gula tersebut.
"Nih!"
Aluna membalikkan badannya, "Arga? Kok lo di sini?" tanya Aluna.
"Mau aja."
Aluna yang mendengar jawaban itu hanya berucap, "oh."
Saat Aluna mengaduk teh tersebut, Arga yang merasa gelisah langsung bertanya,"kemarin lo sama Raga ketemuan?" sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.
"Kok lo bisa tau?"
"Kemarin gue ... emm liat lo. Iya gue liat lo bareng dia di pasar malam."
"Ngapain lo ke sana? Lo ngikutin gue yah?!" tebak Aluna langsung
"Pd banget lo, itu tempat umum kali. Siapa aja boleh ke sana. Lagian ngapain gue ngikutin lo."
"Kan siapa tau aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNALE
Teen Fiction[ON GOING] WARNING!!! HATI-HATI MEMBACA CERITA INI KARENA KURANG BAIK UNTUK KESEHATAN JIWA, HATI, DAN FIKIRAN. Kalau sudah cinta Berarti apapun kekuranganmu harus siap dia terima, Sebab cinta bukan hanya menerima kelebihan, Tetapi juga kekurangan K...