Bagian 02

17 3 1
                                    

"HAHAHA!!"

Terdengar suara tawa yang renyah, dari sebuah cafe di pinggir jalan kota Jakarta.

Sekumpulan orang yang nampak nya sedang berbincang-bincang di tengah dinginnya angin malam. Tidak salah lagi, jarum jam menunjukan pukul 11 malam.

"Eh Bro, udah malem nih, pulang yuk?" ajak salah seorang diantara mereka, yaitu Bima.

"Yailah Bim, udah ngajak pulang aja. Mau kemana si lo?" ucap Riko.

"Besok gue ada kelas, takut kesiangan," sahut Bima.

"Halah lebay, lo!" ledek Leo.

"Ssssttt, berisik lo padaan, udah kaya kucing sama anjing aja!"

ucap salah satu cewek yang menoleh dengan tatapan tajam ke arah Bima, Riko dan Leo.
Lalu ia melanjutkan kembali kegiatannya, memainkan ponsel. Namanya Dhevia.

"Woe! Busettt dah, lo gak denger apa budek sih? Gak kasian sama temen lo? Parah lo! Ini temen lo ngajakin pulang, dia besok ada kelas."

Ucap seseorang cewek, yang sedang merapikan lembaran-lembaran kertas dan memasukkan nya kedalam ransel. Yap! Tari.

"Jadi deal ya, Semeru?" tanya Tari.

"Yomannnnn," sahut Galang.

"Oke, deal ya. Lo semua setuju gak?" tanya Tari memastikan.

"Deal!!" ucap Bima, Leo, Riko dan Via serentak.

"Oke, besok gue urus tiket nya, dan seperti biasa, lo tau kan Lang?" tanya Tari.

"Iyaaaaa, tenang aja, beres kok. Selagi ada Galang,  orang terganteng dan tampan serta baik hati dan juga tajir, semua aman," ucap Galang lebay.

"Iya gak, Bim?" tanya Galang.

"Yoiiiii," sahut Bima.

"Yaudah, yuk pulang," ajak Tari.

"Bentar, gue mau ke toilet dulu." ucap Suci.

"Mau gue anter gak?" rayu Bima, dengan muka konyol.

"GAK PERLU!" bentak Suci.

"Yailah galak amat lu kaya mak lampir haha!" Ledek Bima.

"Eh, Kunci mobil gue mana woe?!" Ucap cowok tampan yang berdiri di sebelah Bima, yaitu Galang.

"Di kantong kali," kata Via.

"Eh gak ada, seriusan dah" ucap Galang panik.

"Jangan becanda lo, Lang!" ucap Leo ikutan panik.

"Yang bener lo, Lang? Lupa naro kali lo," tambah Riko.

"Beneran dah, gak ada ini woe," ucap Galang sembari mencari cari ke bawah meja, kali aja jatuh.

"Ada gak?" tanya Tari.

"Gak ada Ta, Tapiiiiii boong,,, HUAHAHAHA!" gelak tawa Galang pecah,

"Iya kali ada maling. orang dari tadi ada di kantong gue, HAHAHA!!" tambah Galang dengan wajah yang memerah, karena tak kuat nahan tawa.

"BANGSAT! ANJING, GOBLOK! hilih toxic kan gue, lo sih mancing-mancing." Ucap Leo dengan muka ngajak ribut.

"Hahaha,,, yamaap," ledek Galang.

"Eh ada apa pada ketawa-ketawa?" Tanya Suci yang baru aja dari toilet.

"Gak ada apa-apa," ucap Bima cepat. "Yuk eh kita pulang." Ajak Bima.

"Yailah lo Bim," sahut Suci melas.

Mereka berjalan keluar cafe, menuju mobil warna silver milik Galang.

Tak ada obrolan selama di dalam mobil. Biasanya Bima yang gak mau diem, tapi tumben dia udah kaya patung.

15 menit kemudian~

Mereka pun sampai di parkiran sebuah apartemen yang ada di Jakarta.

Mereka tinggal di apartemen yang sama, kamar nya pun bersebelahan.

Galang memilih untuk tidur berempat sama Leo, Bima dan Riko.

Tapi ia memilih ukuran kamar yang agak luas, dengan kasur yang tergelar di bawah.

Begitu juga Tari, Via dan Suci. Mereka bertiga tidur satu kamar, tetapi dengan 3 ranjang yang berbeda.

Menurut mereka, tidur bareng seperti itu lebih seru, pastinya gak sepi karena sendiri. Dan lebih penting, yaitu hemat wkwk.

Kecuali galang, biaya kamar nya 100% dia yang nanggung. 'gak apa-apa, itung-itung bantu temen' ucap Galang waktu itu.

Tidak ada yang begadang hari ini, mungkin mereka lelah dan harus menyiapkan fisik buat minggu depan.

Rencana nya, mereka mau traveling ke Semeru, karena lagi ada cuti semesteran di kuliah nya.

* * *

Ig @senja.niii_
@its.linna_

*Jangan lupa vote+komen yaaa:)
Salam imajinasi, salam pena!!

Pelangi di Langit MesirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang