Bagian 06

6 1 0
                                    

Sedangkan di kamar para cewek-cewek, Via dan Suci tengah asyik memilih-milih baju untuk traveling besok.

Tari, ia sibuk dengan laptop nya.

"Ta, lo gak milihin baju buat besok?" tanya Suci.

"Gak," sahut Tari singkat.

"Tumbenan tuh anak, kenapa sih?" tanya Via pada Suci.

"Gue denger ucapan lo dan gue gak kenapa-napa," sahut Tari.

"Wuih, tajem bener kuping lo, Ta. Hahaha!" ledek Via.

"Berisik!" bentak Tari.

Via dan Suci hanya saling memandang aneh, karena gak biasa nya Tari seperti itu.

Mereka berdua melanjutkan kegiatan nya menyiapkan barang buat besok.

"Udah selesai deh," kata Suci.

"Udah lo? Tidur yuk! Ngantuk gue nih," ajak Via

Tari masih sibuk dengan benda kotak tipis tersebut.

"Ta, lo gak ma-" belom sempat Suci menyelesaikan perkataan nya,

"Duluan aja." sahut Tari cepat.

"Nih anak aneh banget," kata Via.

Mereka berdua tidur duluan, tinggal Tari yang masih menatap layar laptop nya.

Dan tanpa disadari, Tari mengantuk hingga tertidur di atas meja, dengan laptop yang masih menyala.

* * *

"Huaaaaa!"

Suci bangun lebih dulu dari Via, ia melihat Tari yang tengah tertidur pulas.

"Vi? Via?" Suci membangunkan Via terlebih dahulu, kemudian Tari.

"Iya iya, 5 menit lagi ah," kata Via.

'ish! suci mendengkus kesal.

Suci melihat Tari yang tertidur di atas meja dan menghampiri nya.

"Ta?" kata Suci, sambil menepak lengan Tari dengan sangat pelan.

Tari terkejut dan terbangun.

"Eh? Ada apa Ci?" tanya Tari dengan suara yang sayu.

"Nggak, lo kenapa tidur gak pindah ke kasur dulu sih?" tanya Suci.

"Gue gatau, semalem gue ketiduran kayanya," kata Tari.

"Yaudah, gue mandi duluan ya," kata Suci.

Tiba-tiba Via terpelonjak bangun dan langsung mengambil handuk menuju kamar mandi.

"Eittttsss tardulu, gue madi duluan!" kata Via.

"Busetdah, samber geledek tuh anak, gue ngomong mau mandi langsung lompat dari kasur," kata Suci kaget.

"Hahahaha!" Via yang mendengar ucapan Suci tertawa dalam kamar mandi.

Setelah Via selesai mandi, lalu gantian Suci dan terakhir Tari.

"Mao kemana lo, Vi?" tanya Suci oada Via yang mengenakan pakaian olahraga beserta sepatu sport nya.

"Mao lari pagi," sahut Via.

"Ohhhhh, pantes tadi lo buru-buru mandi, mao lari pagi rupanya," kata Suci.

"Iyadoooong, mao ikit gak lo?" ajak Via.

"Hmmm gimana ya?"

"Ta, mending lo ikut lari pagi juga," ajak Via.

"Nah, bener tuh. Yuk Ta, gue sama Via tunggu di bawah ya, cepet lo jangan lama-lama. bey" kata Suci.

"Eh, ta.. tapi, yailah, yaudah deh." ucap Tari pasrah.

* * *

Sinar mentari menembus jendela kamar, dan tepat di depan muka Galang.

Galang terbangun karena silau. Ia mencoba membuka mata dan melihat jam.

"Jam 6:30?" gumam Galang.

Galang tak berniat untuk mebangunkan ketiga teman nya yang tengah tertidur pulas.

Ia langsung berjalan sempoyongan menuju kamar mandi seperti orang linglung.

Pas Galang keluar dari kamar mandi.

"Loh? Pada kemana tuh anak?" tanya Galang dalam hati.

"Beli sarapan kali ya?" kata Galang.

"Mending gue pake baju terus lari pagi aja," gumam Galang.

Setelah rapih dengan kaos dan training, Ia langsung turun ke bawah untuk lari pagi.

Tapi,

"Galang!" ucap seseorang dari arah belakang.

Ia menoleh, dan terkejut.

"Loh Leo? Bima? Riko? Kalian?" tanya Galang tak mengerti.

"Kita abis lari pagi satu puteran tadi, ya nggak bro?" ucap Bima.

"Yomannnn," sahut Leo.

"Lo mao lari pagi juga?" tanya Riko.

"Kalo gitu yuk bareng," ajak Bima.

"Oh gitu ya? Oke." sahut Galang.

* * *

"Nah itu dia, Tari!" panggil Via.

"Eh guys," Tari berlari menghampiri Suci dan Via yang sedang melakukan streeching.

"Lama bangat lo, makeupan dulu?" ledek Suci.

"Yakali," sewot Tari.

"Eh, bentar-bentar. Itu Galang, Bima, Leo sama Riko bukan sih?" kata Suci.

"Mana?" tanya Tari.

"Tuhhhh," Suci menunjukan jari nya ke arah cowol-cowok itu.

"Gabung yuk!" ajak Via.

"Hah?" kata Tari kaget.

"Ayo, Ta." ajak Suci menarik lengan Tari.

Mereka menghampiri cowok-cowok yang sedang duduk di taman itu.

"Haiii guys," sapa Via.

"Loh? Kalian olahraga juga?" tanya Leo.

"Iya, nih." kata Via.

"Asikkkk dah, kalo gitu barengan aja," ajak Bima.

"Loh Bima? Udah eling lagi lo? Hahahaha!" ledek Suci.

"Yailah paray amat, pada ngapasi? Roman nya aneh banget gitu ya sama gue?" tanya Bima heran.

"Nggak, becanda kali Bim, Hehe" kata Suci.

Tari tak berkata sepatah kata pun. Ia hanya terdiam, begitu juga Galang.

Semenjak perselisihan kemaren malam di kafe, sikap Tari dan Galang agak berbeda.

"Kenapa lagi nih anak? Aneh banget, gak ada basa-basi nya sama sekali. Tumben," kata Via dalam hati.

"Lo berdua kok tumben gak ada basa-basi nya?" tanya Leo heran.

"BERISIK!!" ucap Galang dan Tari berbarengan.

"Ehem, sewot bangat roman nya," ledek Bima.

"Heh, udah-udah ah," lerai Riko.

Mereka semua kompak lari pagi di hari sabtu yang cerah ini.

Kecuali, Galang dan Tari, mereka berdua tampak enggan untuk berolahraga.

"Perasaan Galang semangat bangat dah tadi, lah ngapa tuh monyet jadi berubah gitu ya?" tanya Leo dalam hati.

* * *

Ig @senja.niii_
@its.linna_

*Jangan lupa vote+komen yaa:)
Salam imajinasi, salam pena!!

Pelangi di Langit MesirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang