Setelah selasai berolahraga, mereka semua kembali ke apartemen untuk mengemas barang-barang yang akan di bawa ke semeru dan memasukkan nya ke dalam mobil.
Sementara Galang, Leo, Bima dan Riko. Mereka langsung pergi ke Supermarket seberang apartemen untuk membeli makanan ringan.
Tapi mereka tidak menggunakan mobil, karena jarak nya cukup dekat.
"Lang, gue ambil ini ya?" tanya Bima yang tengah memegang dua botol minuman soda.
"Ambil aja," sahut Galang cepat.
"Asikkkkk, makasiii ya nyet." kata Bima.
"Eh Lang, kalo gue ambil ini ya?" tanya Leo yang tengah memegang satu bungkus keripik ukuran jumbo.
"Yaudah ambil aja terserah lo, tapi jangan berlebihan, ribet bawa nya," sahut Galang.
"Asiaapppp!" sahut Leo.
"Eh bro, kira-kira tuh cewek-cewek mao di beliin apa?" tanya Riko.
"Bentar gue chat Via," kata Bima.
Ting!Suara notifikasi yang berasal dari handphone nya Via.
"Vi, hp lo bunyi tuh," kata Suci.
"Siapa sih? Oh, dari Bima gengs." ucap Via.
Bima : "Vi, gue sama yang leon lagi beli makanan nih, lo bertiga mao nitip apa?"
"Apa kata Bima?" tanya Suci.
"Katanya dia lagi beli makanan, kita mau nitip apa nih?" kata Via.
"Snack aja sih menurut gue, makanan kering gitu," ucap Via.
"Oke bentar," kata Via.
* * *
"Eh nih di bales," ucap Bima.
Via : "Snack-snack aja Bim, makanan kering kaya ciki, wafer, keripik gitu."
"Apa katanya?" tanya Leo.
"Dia nitip snack," kata Bima.
"Oh, yaudah Riko aja yang cariin," ucap Leo.
"Lah, ngapa gue?" sungut Riko.
"Yailah Rik, makan amat." sahut Leo.
"Oke oke iya gue yang nyari." kata Riko pasrah.
"Lang, lo gak mao milih makanan gitu? Ini kan lo yang bayar, masa lo gak ikut beli sih nyet?" tanya Bima pada Galang.
"Gak males." sahut Galang singkat.
"Ajigileeeee lo Lang, sama makanan ada kata males?" tanya Leo heboh.
"Dah ah buruan beli nya," ucap Galang.
~
"Ci, tas lo mana? Sini sekalian mau gue bawa turun ke bawah," tanya Tari pada Suci.
"Tuh di atas sofa," sahut Suci.
"Vi, tas lo mana?" tanya Tari pada Via.
"Di gantungan, tadi gue sangkutin," sahut Via.
"Lo berdua, ada yang mau di tambahin lagi gak nih barang-barang nya?" tanya Tari.
"Gak ada." sahut Suci dan Via kompak.
"Oh yaudah kalo gitu, gue mau ke bawah ya," kata Tari.
"Iya iya." sahut Suci.
"EH EH TA, TARI! BENTARRR DULUUU!!" panggil Via teriak dari arah dapur.
"Apaan?" sahut Tari malas.
"Hmmmm, gue mao masak nasi goreng nih, lo mao gak?" tanya Via.
"Iya mau lah tolo," ucap Suci cepat.
"Heh gue gak nanya lo!" ucap Via pada Suci.
"Bikinin aja, abis itu lo taruh di kotak bekel gue ya, nanti gua makan buat di jalan kalo laper." kata Tari.
"Lah lah, kan buat di jalan mah nanti ada cemilan, dibeliin sama Galang," ucap Via.
"Gak apa-apa, kalo gak mau ngebikinin yaudah," ucap Tari berlalu keluar kamar.
"Yaudah si Vi, bikinin aja," kata Suci.
"Iya iya." sahut Via.
* * *
"Ish! Berat banget sih tas tuh bocah, batu kali isinya." dengkus Tari.
Ia masuk ke dalam lift untuk turun cepat ke lantai bawah tanpa melewati tangga.
'Ih ogah bangat lewat tangga!
Pintu lift terbuka, tanpa melihat-lihat ke arah depan dulu, Tari langsung melangkahkan kakinya untuk keluar dari lift. Tapi,,
Bughh!!
Tari jatuh terduduk di lantai.
"Woe, kalo jalan liat-liat dong mbak!!" ucap Galang emosi.
Tari mendongak dan tampak sosok tak asing. GALANG.
"Maaf, gue gak tau kalo ada orang," kata Tari pelan.
"Loh Tari? Maaf ya, gue kira siapa tadi." ucap Galang kaget.
"Lo gak apa-apa Ta?" tanya Riko.
"Lagian gue yang salah, gue gak apa-apa kok," sahut Tari.
"Eh lo bertiga duluan, gue mao bantu Tari bawain tas nya ke mobil." ucap Galang.
Bima, Leo dan Riko tersontak kaget dengan apa yang di bilang Galang barusan.
"Lah, kesambet dimana lo nyet?" ledek Bima.
"Gak usah Lang, makasi." ucap Tari berlalu pergi.
Galang melihat sesuatu di lantai. Sebuah buku, milik Tari.
Galang tersenyum tipis.
Ia mengambil buku itu dan hendak mengembalikan nya pada Tari, tapi nanti.
"Yaudah, yu ah cepet ke atas." ajak Leo.
* * *
Ig @senja.niii_
@its.linna_*Jangan lupa vote+komen yaa:)
Salam imajinasi, salam pena!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di Langit Mesir
Adventure"Kita butuh teman hidup. Untuk mengisi kekosongan hari-hari. Untuk menolong kita, disaat sedang terpuruk. Yang selalu ada, suka maupun duka. Yang tidak akan meninggalkanmu di tengah jalan. Jalan menuju mimpimu. Jalan menuju apa yang kau inginkan. D...