"Assalamu'alaikum bunda"ucap si kembar sambil memasuki rumah.
"Wa'alaikumsalam sayang"balas bunda. Si kembarpun menyalami tangan bunda.
"Bagaimana sekolahnya lancar aja kan?"tanya bunda pada si kembar.
"Ini bunda, Belvyah......"ucapan Ara tidak dapat dilanjutkan karena sekarang Belvyah tengah membekap mulutnya, Ara yang tidak terima berusah melepas bekapan Belvyah.
"Iya bunda, lancar kok, Belvyah suka sama sekolahnya, Ara juga suka kok"ucap Belvyah.
"Lah terus kenapa kakak kamu pake dibekap segala?"tanya bunda pada Belvyah.
"Eemmm, ini bun,, anu,,ta..tadi, ah! Tadi ada lalat yang mau masuk ke mulut Ara, makanya Belvyah tutup, makanya kak kalau sikat gigituh yang bersih."balas Belvyah tak masuk akal. Ara yang mendengar hal tersebut langsung membulatkan mata sambil terus berusaha lepas.
"Ada ada saja kamu"ucap bunda sambil geleng geleng melihat putri bungsunya.
"Hehehe, kalau gitu Belvyah sama Ara ke atas dulu yah bunda, dadah bunda"ucap Belvyah sambil melangkah ke lantai atas, tepatnya kekamar mereka.
~
"Ngapain sih lo, ish tangan lo bau lagi, wlek"ucap Ara sesampainya di kamar sambil memasang wajah mau muntah."Wangi gini kok dibilang bau"ucap Belvyah setelah mencium tangannya. Sedangkan Ara hanya memutar bola mata malas.
"Gue mandi duluan yah, panas" lanjut Belvyah.
"Gak, gue duluan, enak aja lo, kan gue kakak jadi gue duluan yang mandi"balas Ara.
"Apaansih kak, sekali kali ngalah napa, udah gue duluan yang mandi"ucap Belvyah sambil melangkah mengambil handuknya.
"Coba aja kalau berani, nanti gue aduin lo sama bunda tentang sakit lo yang kambuh"ancam Ara. Belvyah pun hanya bisa menghela nafas panjang.
"Aduh kakak pasti panas yah, kakak mandi aja deh duluan, nanti Belvyah yang terakhir"ucap Belvyah pada Ara.
"Nah gitu dong, adek pinter"balas Ara sambil tersenyum dan menepuk puncak kepala Belvyah namun di tepis kasar oleh Belvyah.
~
"Bun, ayah pulang kapan?"tanya Ara. Mereka kini tengah menikmati makan malam mereka."Mungkin akhir pekan nanti, emang kenapa?"tanya bunda.
"Astaga bunda, rindulah bunda, masa bunda gak rindu ayah sih"balas Ara.
"Siapa bilang bunda gak rindu, tiap malam Belvyah lihat kok bunda selalu pandangi foto ayah"cerocos Belvyah.
"Uhuk uhuk"bunda yang mendengarnyapun sampai tersedak air.
"Hati hati dong bunda"lanjut Belvyah.
"Kamu sih, ngapain ngomong gitu, bundakan jadi malu"ucap Ara sambil tersenyum menggoda bunda mereka.
"Sudah sudah, makan cepat"dan akhirnya tawa si kembar tidak dapat lagi dibendung, membuat wajah bundanya kini memerah karena malu.
~
Kini si kembar sudah ada di kamar bersiap untuk tidur, lebih tepatnya cuma Ara karena kini Belvyah lagi lagi mengoceh tidak jelas tentang Diaz. Saat mendengar Belvyah berbicara tiba tiba ada satu pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal.+6282459586***
Assalamu'alaikumAra
Wa'alaikumsalam
Siapa yah?+6282459586***
LabibAra
Oh labib, kenapa?Tabib🤭
Gak cuma mau nge chat calon makmumAra
Mau muntah, sumpah 🤢
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Teen FictionKisah cinta si kembar tak identik. Apakah akan berakhir sama Happy ending? Sad ending? Atau akankah berakhir berbeda? Kuyy baca!! Maaf kalau gak jelas soalnya cerita pertama : )