04

6 2 0
                                    

"Belvyah, kok lo bisa dikunciin pintu sih? Lo tau orangnya?"tanya Ara. Mereka sudah kembali ke rumah, karena Belvyah hanya syok dengan kejadian tadi sehingga membuatnya pingsan.

"Katanya sih dia pacarnya Diaz, mungkin dia gak suka gue deketin Diaz"jawab Belvyah lesu.

"Pacar? Masa sih Diaz udah punya pacar"balas Ara tak digubris oleh Belvyah. Satu pesan masuk di hp Belvyah dari nomor yang tidak dikenal.

+6282648831***
Assalamu'alaikum
Ini Diaz

Belvyah
Wa'alaikumsalam
Diaz siapa?

+6282648831***
Ketos lo.

Belvyah
Oh Diaz. Kenapa?

Diaz😍
Udah baikan?

Belvyah
Udah

Diaz😍
Oh.

Diaz😍
Besok gue jemput.

Belvyahpun tak membalasnya, kini ia salah tingkah sendiri karena dichat oleh Diaz, siapa yang gak seneng coba dichat sama gebetan?. Waktu Labib meminta nomor Belvyah pada Ara, sebenarnya Diazlah yang menyuruhnya. Diaz sadar bahwa ia mulai memiliki perasaan pada Belvyah, entah kenapa ia tidak suka melihat Belvyah menangis dan muncul perasaan ingin melindungi Belvyah.

"Lo demam? Kok muka lo merah?"tanya Ara.

"Gak, Huaaa!!kak demi apa Diaz ngechat gue"heboh Belvyah bahkan kini bantalpun jadi sasaran.

"Beneran? Ciee yang dichat gebetan"goda Ara.

"Tapi inget Diaz udah punya pacar"lanjutnya.

"Huft, iya"balas Belvyah lesu.
~
Paginya Diaz benar benar menjemput Belvyah, jadilah Ara harus berangkat sendiri ke sekolah.

"Emm naiknya gimana?? Motor lo kok tinggi banget sih"ucap Belvyah.

"Pake nyalahin motor gue lagi, lonya aja yang pendek"balas Diaz sedangkan Belvyah hanya memanyunkan bibirnya.

"Pegang tangan gue, gue bantu naik"lanjutnya. Akhirnya Belvyah berhasil naik ke motor Diaz dengan bantuan Diaz.

"Diaz?"panggil Belvyah saat Diaz berhenti saat lampu merah.

"Hhmm"Diaz hanya bergumam membalasnya.

"Cheara beneran pacar lo"tanya Belvyah ragu.

"Bukan"balas Diaz cepat.

"Tapi kemarin dia bilang..."ucapan Belvyah terpotong oleh Diaz.

"Lo pacar gue"ucap Diaz membuat muka Belvyah merona.

"Ihh apaan sih?"balas Belvyah malu.

"Iya, mulai sekarang lo pacar gue"lanjut Diaz, sedangkan kini muka Belvyah semakin merona, dan hanya bisa mengangguk, Diaz yang melihat itu dari kaca spion motornya hanya tersenyum, merasa gemas dengan tingkah Belvyah yang sangat cepat blushing.
~
"Nih helmnya"ucap Belvyah setibanya di parkiran sekolah sambil memberikan helm tersebut pada Diaz.

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang