Janji

14 4 1
                                    

Kulihat wanita dicermin,entah mengapa aku menyetujui perkataan orang kalau wajah aku sudah seperti mayat selalu pucat.

Kulihat pantulan cermin dibelakang ada 10 wanita.Entah aku tidak mengetahui mereka.

"Manusia atau apaan sih dia"tanya wanita yang berambut kriting.

" tau kayak mayat sumpah"mereka tertawa geli,aku hanya terdiam menunduk.

"Lo yang deket sama Raja itu bukan sih?" Tebakan ku benar aku yakin jika aku dekat dengan Raja maka aku yakin wanita yang ada disekolah tidak akan diam saja.

Tiga wanita menarik tangan ku.Mereka memaksa ku untuk keluar.

"Kak lepasin" mereka tetap saja memaksa ku pergi,Oh Tidak mereka membawa ku ke Toilet Laki.

"Biar lo disikat abis sama dia orang abis itu bunting deh" mereka membawa masuk diriku,aku tidak bisa apa apa jujur mereka begitu menyeramkan melebihi Netta,yah ini sudah melebihi, aku yakin.

Mereka mengunci pintu toilet,aku menangis.

"Tolong.." aku berteriak semampu napas ku,tapi karna napas ku tidak kuat teriakan ku tidak bisa sekencang orang lain.

Kudengar ada langkah kaki.Dia pun membuka pintu,dan yang membuka adalah Rey.Yah kemana saja dia sudah lama aku tak melihat nya.

Aku dengan cepat meninggalkan toilet tersebut.

"Flo" rasanya petir menyambar Rey memanggil nama ku?apakah dia tidak marah karna kejadian yang memalukan itu.Seluruh tubuhku gemetar namun ku paksakan untuk membalik tubuhku.

"Gak usah takut gua minta maaf soal kejadian kemaren" aku tidak bisa menjawab aku seperti patung.Aku mengambil obatku dan langsung ku hirup.

"Tenang, gua gak bakal aneh aneh kok, lo mau jadi teman gua?"jantung ku ingin seperti lepas.Teman?ada yang mau berteman dengan ku?.

Hati ku bertanya tak henti henti,Rey mau menjadi teman ku.Gak salah dengar kan?

Dia menghampiriku lalu memegang bahu dan menatap ku.

" lo gak usah takut lagi yah,gua bakal lindungin lo sekaligus jadi teman lo mau kan?"Aku mengangguk sambil tersenyum memamerkan gigi putih ku.

Rey ikut tersenyum dia pun lanjut berbicara "udah sana kekelas keburu ketauan anak lain"

"Udah kali" aku dengan cepat membalik tubuhku dan melihat 2 lelaki yang satu pendek memakai kaca mata yang tidak ku ketahui namanya, dan disamping nya ada Bagas yang membekap mulut lelaki itu.Aku tersenyum malu dan langsung meninggalkan Tiga lelaki itu.

***

Floren wanita itu tersenyum saat berjalan menuju kelas hatinya begitu senang saat itu entah mengapa rasanya Floren ingin lebih dekat dengan Rey.

Brug

Ok hati milik Floren sudah tak berbunga bunga lagi ia baru saja tersandung.

"Hahah sukurin lu" Elva tertawa puas sambil menaru lengannya dipinggang.
Belum saja dipermalukan Floren sudah meneteskan air matanya,Ok karna Floren sudah terlebih dahulu menetes kan air matanya murid lain tertawa melihat tingkahnya.

Elva berjalan mendekati Floren.

Koridor hening saat melihat Elva yang mengambil posisi dibelakang Floren, Elva melirik ke kanan kiri.

"INGAT!JANGAN ADA YANG MEMBAGIKAN MASALAH INI KE SIAPA PUN" Suara Elva sedikit ada penekanan.Floren sudah panik, di otaknya hanya memikirkan apa yang akan dilakukan Elva.

Brug

Ok tubuh Floren sudah begitu lemas karena tendangan dari belakang milik Elva.

"Elva" Netta yang melihatnya hanya menganga.Ok sejahat jahatnya Netta, jujur saja Netta tak pernah sekasar Elva.

Tubuh Floren begitu lemas napas nya begitu sesak saat itu keringat dingin terus bercucuran dari kening nya wajahnya semakin pucat.

Elva mengeluarkan gunting dari tasnya, ia menjambak rambut panjang milik Floren.Ok sekarang rambutnya sudah tak panjang melainkan rambut yang pendek dan acakan.

Resmi Elva tidak bully Floren melainkan menyiksa Floren.

Plak

Satu tamparan sudah didapatkan Elva satu.

Floren?yah dia sama saja seperti dulu Floren yang lemah yang tak bisa sama sekali bangkit.

Elva menunduk agar bisa melihat wajah ku.Elva tersenyum melihat rambut yang acakan,pipi yang merah.Bagi dia yang dia lakukan itu lelucon.

"Lo tau kalau Vanya suka sama Raja dan gua gak terima kalau dia nanti sakit hati, jadi gua mau lo jauhin Raja,karna Vanya milik Raja.dan kalau lo masih deketin Raja maka hal nya sama kayak gini"

Elva tersenyum melihat wajah Floren "janji"

Oh tidak,Floren ada janji lagi dengan mereka?.

Janji yang pertama untuk turuti kemauan Elva dkk sekarang yang kedua jauhi Raja. Tentu nya Floren harus jawab apa karna bagi Floren Raja adalah teman pertamanya.

Floren takut sekali saat Elva menatap tajam dirinya.Terpaksa Floren mengangguk.Walau Elva sudah pergi Floren tetap tak sanggup untuk bangkit tubuhnya begitu lemas.

Floren sudah berhasil berdiri namun dia begitu lemas hingga akhirnya ia terkapar dilantai.

Floren berusaha membuka matanya begitu susah.Ia melihat sosok lelaki yang menghampirinya dengan rambut acakan Floren benar benar sudah tak bisa membuka matanya.

Mata Floren sudah tertutup tampak lelaki itu begitu cemas melihat pipi Floren yang begitu merah.

TBC

Heyyoo update📖

Kayak mana menurut kalian dipart yg satu ini?

Ditunggu yah....comentnya 😙

Pastinya juga ditunggu vote nya

        ⬇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIARY FLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang