" Jangan membenci masa lalu mu, karena ia sudah berada di belakang dan kamu sudah melaluinya. "
***
Malam Rabu. Malam dimana jadwal Ara latihan Thai boxing atau biasa disebut Muay Thai yang satu tahun ini dia ikuti.
Saat ini Ara sedang mengayuh sepeda gunungnya menuju taman kota. Ara menuju kesana karena Ara sudah memiliki janji dengan JJ untuk bertemu.
Hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk tiba di taman kota. Ara memarkirkan sepeda gunungnya lalu melihat ke sekitarnya.
"JJ belum datang ya?" Batinnya. Dan tiba-tiba.
Fuuhh!
Gumpalan asap muncul dari belakang Ara. Ara pun menoleh dan melihat asap itu berasal.
Seorang perempuan, dengan pupil mata berwarna biru pucat dan berambut panjang dengan poni menutupi sedikit matanya menambah kesan anggun di wajahnya.
"JJ?" Panggil Ara.
"Ra? Masih minat ikut Thai boxing?" Tanya JJ.
"Iya. Buat keamanan tersendiri aja." Ucap Ara dengan santai.
"Alasan Lo terlalu kuno." Ucap JJ sambil menghisap Vape-nya lalu menghembuskan asapnya asal.
"Dan kamu? Masih suka nge-vape?" Tanya Ara dengan wajah kesal.
"Seperti yang Lo liat kan?" Ucap JJ dengan sangat santai.
"Terakhir aku cium aromanya, Vanilla. Sekarang? Anggur?" Tanya Ara lagi.
"Gue cuma ganti liquid." Ucap JJ.
Ara hanya diam, menatap JJ dengan tatapan marah tentunya. Ara tidak pernah setuju jika JJ menyentuh barang-barang seperti itu tapi JJ tidak pernah menghiraukan Ara dan tetap melakukan keinginan dengan sesukanya.
Setelah beberapa detik tidak ada yang membuka suara akhirnya JJ berjalan dengan diikuti Ara dibelakangnya.
"J!" Panggil Ara sambil menarik tangannya.
"Apa?" Tanyanya.
"Itu.. mata kamu gak mau di tutup aja? Entar kering gimana?" Tanya Ara dengan raut wajah khawatir.
"Gue masih inget buat ngedip kali.. santai aja.." Ucap JJ dengan santai.
"Dan tongkat kamu?" Tanya Ara lagi.
"Gue gak mau di keluarin dari club kalau mereka tau gue buta. Lagi pula.. Seorang yang buta itu enggak harus pake tongkat kan? Itu sekedar Formalitas." JJ melanjutkan langkahnya meninggalkan Ara yang sedang menatapnya.
"Formalitas?" Batin Ara. Ara sedikit bingung dengan perkataan JJ. Tanpa pikir panjang Ara mengejar JJ yang mulai menjauh darinya.
Beberapa menit berlalu. Sekarang Ara dan JJ sudah berdiri di sebuah bangunan yang cukup besar dengan tulisan "Boxing Club" di pintu masuknya.
"Udah berapa lama Lo gak kesini Ra?" Tanya JJ.
"Sekitar 3 Minggu." Ucap Ara.
"Ayo. Dari kemaren kak Ran nyariin Lo." JJ menarik tangan Ara lalu memasuki gedung.
Saat Ara memasuki gedung, terdapat 3 ring tinju dan 8 samsak yang sudah disediakan di club boxing itu.
"ARAAAA!!!" seseorang berteriak sambil berlari memeluk Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra Dieska
Teen FictionAku mencintai dan menyayanginya. Dan apa yang kudapat dari semua itu? Tidak ada. Samudra Dieska Arthadewa. Anak miliarder terkenal di ibu kota. Mempunyai sikap nakal dan sulit di atur. Dia sangat di segani dan ditakuti di SMA Adiwangsa. Paras wajah...