PROLOG

26 6 0
                                    

Jangan lupa votte dan comment..

****

Suara gaduh lagi-lagi terdengar pagi ini, tak beberapa lama muncul-lah suara barang pecah yang ku duga dibanting oleh oragtuaku.Hal seperti ini sudah biasa bagiku hampir setiap pagi aku mendengar pertengkaran mereka entah apa masalah mereka aku tak pernah tau,yang kulakukan saat mereka bertengkar adalah memeluk saudara kembarku dan bersembunyi didalam lemar pakaian.

Sebelumnya kenalkan namaku Adara Angelin Roseta,Dara adalah nama sapaanku.Aku tinggal dengan kedua orangtuaku Daren Raziel dan Denisa Roseta serta saudara kembarku Arion Restu Raziel.Aku memiliki kakak laki-laki yang sekarang tinggal dengan opaku di Prancis,entah apa alasanya saat usiaku baru menginjak 2 tahun dan kakakku Defian pratama Raziel 5 tahun dia dipindahkan secara paksa  ke prancis.Defian sempat berontak dan tak terima harus berpisah dengan kami tapi opa malah menyeretnya dengan paksa.

Semakin lama suara mereka semakin keras Arion sudah menggigil ketakutan,aku dan Arion memang kembar wajah kami bahkan mirip tapi Arion mudah sakit sistem kekebalan tubuhnya lemah sejak kecil dan tugasku sebagai saudari sekaligus kakaknya aku harus melindungi Arion.

Saat tangisan Arion mulai mereda saat itu pula lemari tempat kami bersembunyi dibuka secara sengaja dan muncullah wajah ayahku yang tampak memerah lalu ayah mengulurkan tanganya membantu aku berdiri.Setelah aku dan Arion keluar dari lemari ayah mengambil tas milikku dan mengisinya dengan pakaianku aku terus saja mengamati pergerakan ayah sampai ayah selesai beberes dan mendudukkan dirinya di sofa tempat ku duduk.

Ayah kemudian mengelus lembut rambutku dan Arion tak lupa senyum teduh yang selalu ayah tampakkan pada kami,lalu muncullah mamaku dengan mata sembab seperti habis menangis.Mereka saling diam kemudian ayah mengambil tasku yang sudah terisi dan menggenggam tanganku seraya berkata.

"Dara ayo kita pergi." kata ayahku,aku yang saat itu masih berusia 5 tahun tak paham akan maksud semua ini.

"Kita pergi kemana yah?." tanyaku penasaran tanpa melepaskan pegangan pada tangan Arion.

"Kita tinggal dirumah baru ya." kata ayah lagi,aku tau saat itu ayah berusaha menyembunyikan air matanya yang hendak menetes.

"Tapi kenapa cuma Dara yang diajak mama sama Arion gimana?." aku dulu memang sangat cerewet dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi berbeda dengan Arion yang cenderung banyak diam.

"Mama dan Arion tetap disini dan kita akan pergi." kata-kata ayahku membuatku langsung menggeleng tak mau.

"Nggak mau aku mau sama Arion dan mama." jangan salahkan aku yang keras kepala karena ayahku pun begitu.

"Adara sayang kamu ikut ayah ya,saat ini kamu belum paham sama kondisi ini jadi turuti kata ayah suatu saat kalau kamu sudah dewasa kamu pasti paham maksud ini semua." kata ayah berusaha menjelaskan,lalu pandanganku jatuh pada mama yang sudah menumpahakan air matanya sejak tadi.

Aku kemudian berlari kearahnya dan memeluk mamaku,Arion pun tak tinggal diam dia juga menghampiriku dan memeluku dan juga mama.

Saat itu adalah hari paling menyedihkan aku dipisahkan dengan belahan jiwaku,seiring berjalanya waktu aku mulai paham dengan keadaan,aku mulai menerima walaupun terasa sulit bagiku.

*****

TBC.

COLD GIRL(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang