Jangan lupa votte dan comment.
Happy reading❤
******
Arion menghempaskan tubuhnya diatas ranjang kamarnya,pikiranya melayang mengingat kejadian tadi. Kejadian dimana sesosok yang berhasil membuatnya penasaran sampai sekarang.
Arion berguling kesana-kemari tanpa dia sadari mamanya telah berdiri didepan pintu kamarnya yang terbuka,Denisa menahan tawanya saat melihat sang putra tercinta bergerak gelisah seperti sedang memikirkan sesuatu.
Dengan perlahan Denisa berjalan mendekati ranjang Arion dan mendudukan dirinya ditepi ranjang,pergerakan Denisa tak membuat Arion terganggu malah Arion terlihat semakin gelisah.
Denisa lalu mengusap lembut rambut sang putra dan membuat Arion menengok kearahnya.
"Anak mama kenapa hmm kok kayak gelisah gitu?" tanya Denisa.
"Eng-enggak papa kok ma,Arion cuma lagi mikirin tugas aja." Dusta Arion.
"Nggak usah bohong deh sama mama,mama udah dari kecil rawat kamu nggak pernah tuh kamu gelisah karena tugas sekolah jangan-jangan lagi mikirin cewek ya?" kata Denisa menggoda Arion.
"Apaan sih ma," kata Arion menyangkal padahal pipinya terasa panas.
Untung saja godaan Denisa segera berakhir karena kedatangan tamu,Arion pun bisa bernafas lega apa jadinya jika sang mama terus terusan menggodanya.
Arion kemudian memutuskan untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu,10 menit Arion baru keluar dari kamar mandi dengan pakaian rumahanya.
Tapi mata Arion dikagetkan dengan kedatangan tiga teman barunya siapa lagi kalau bukan Doni,Dewa,dan Gama. Mereka bahkan terlihat sudah asik dengan kamar Arion,lihatlah Gama dan Doni asik bermain ps sedangkan Dewa bermain gitar milik Arion.
"Baru dateng?" tanya Arion basa-basi.
"Enggak udah lama Ar lo aja yang kelamaan di kamar mandi," saut Gama.
"Ada apa nih pada kesini kok tumben?" tanya Arion sambil mendudukan dirinya disamping Dewa.
"Yaelah Ar mau main kerumah lo masa nggak boleh sih!pelit banget," sambung Gama.
"Iya Ar sekalian kita mau ceritain soal sekolah kita ke lo," Perkataan Doni langsung membuat Arion menjadi antusias.
"Yaudah cepetan cerita," kata Arion tak sabar.
"Sabar elah lo kayaknya antusias banget?ada yang lagi lo cari?" tanya Dewa.
"Eng-enggak..." ujar Arion lirih.
"Jadi-." Belum selesai Doni menyampaikan perkataanya tapi sudah terpotong oleh panggilan dari Denisa.
"Ar ada telefon buat kamu," kata Denisa diambang pintu kamar Arion.
"Gue angkat telefon bentar ya." Pamit Arion.
Ditempat Arion mengangkat telefon terlihat wajahnya menahan amarah,giginya bergemeletuk satu sama lain,rahangnya mengeras. Seseorang yang berbicara diseberang sana menyampaikan berita yang membuatnya tersulut amarah.
Orang yang sekian lama tak memberinya kabar tiba-tiba datang membawa berita buruk. Arion langsung saja menutup telefon dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
Denisa yang melihat perubahan raut wajah sang putra menjadi ikut bersedih,bukan ini kabar yang diinginkan Arion sejak dulu. Tanpa sadar air matanya menetes mengingat karena keegoisanya dulu membuat Arion menderita.
*****
Jangan lupa V & C❤❤
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD GIRL(HIATUS)
Ficção Adolescente"Dia separuh jiwaku yang terpisahkan,aku merasa seperti ingin mati"-Adara Angelin Roseta "Dia malaikat penjagaku yang selalu ada untukku tapi kami terpaksa berpisah dan tak bertemu kembali"-Arion Restu Azriel.