Part 4

15 4 0
                                    

Jangan lupa vote dan coment👌

Happy reading❤❤❤

*****

Semilir angin menambah kesan dingin pada tubuh Adara yang hanya berbalut kaos pendek dan celana selutut. Malam ini Adara menghabiskan waktunya dibawah sinar rembulan sambil memandang sebuah foto yang paling berharga baginya.

Terlihat jelas bahwa itu adalah foto dua anak kecil yang tersenyum kearah kamera sambil memamerkan gigi kelinci mereka, ini adalah kenangan terakhir yang dimiliki Adara bersama saudara kembarnya.

"Aku rindu..." bisik Adara lirih.

Adara masih ingat dengan jelas cerita dibalik foto ini.

Flashback on

Sepasang anak kembar baru saja membuat kekacauan diruang tengah rumahnya, mereka berlari kesana kemari sambil memegang gelas susu yang mengakibatkan tumpahnya susu dilantai.

Tak lupa mereka menendangi mainan mereka yang baru saja dibereskan oleh sang mama, sang mama yang melihat kelakuan kedua anaknya hanya bisa menggelengkan kepalannya dan terus mengomel sambil membereskan kekacauan ini.

"Kakak! Adek! Mama kan udah beresin mainanya, kenapa diberantakin lagi sih!" kata sang mama kesal.

"Cita mau ain agi ama," jawab sang adik yang belum fasih berbicara.

"Tapi kan nggak harus diberantakin! Mama kan jadinya yang beresin," omel sang mama yang membuat kedua bersaudara itu terkikik bahagia.

"Lain kali nggak usah main kalau diberantakin,"

"Mama bakal minta Ayah supaya nggak beliin kalian mainan lagi,"

"Awas aja kalau kalian berantakin! Mama hukum kalian,"

"Pokoknya jangan diulangi lagi,"

Entah dengan kebetulan sang Ayah baru saja pulang dari kantor dan melihat sang istri yang membereskan mainan, dan kedua anaknya yang tertawa bersama sungguh pemandangan yang indah. Dengan sengaja sang Ayah memotret kedua anaknya yang tertawa dengan menunjukkan gigi kelinci mereka.

Flashback off

Adara tersenyum manis mengingat kenangannya dulu, tapi langsung tergantikan oleh senyum pahit ketika mengingat semua ini hanya akan menjadi kenangan dan tak akan bisa terulang.

Tak terasa setetes liquid bening menentes dari mata Adara dan diikuti butiran liquid lainnya, dengan berat hati Adara bangkit dari duduknya dan berjalan memasuki rumahnya. Hari sudah semakin malam sebaiknya dia mengistirahatkan tubuhnya.

*****

Jam menunjukkan pukul 07:15 tapi Adara baru saja tiba disekolahnya, sebenarnya bukan hal baru lagi bagi anggota OSIS karena Adara hampir setiap hari berangkat jam segini.

Biasanya Adara akan dihukum menyapu halaman belakang atau hormat tiang bendera sampai jam istirahat berbunyi, tapi hukuman kali ini berbeda. Sebab yang memberi hukuman kali ini adalah sang Ketua OSIS nya langsung yaitu Leonel Dirgantara.

Walaupun sudah kelas XII Leon tetap menjadi Ketua OSIS, selain ketua OSIS Leon juga merupakan pacar dari Adara. Yap mereka sudah berhubungan kurang lebih 1 tahun tanpa diketahui siapapun kecuali sahabat-sahabat mereka.

Memang dasarnya jika Adara dan Leon orang yang dingin dan cuek sehingga gaya berpacaran mereka berbeda dari pasangan lain. Setiap hari mereka berkomunikasi untuk bertukar kabar seperlunya, tak pernah bertegur sapa saat di sekolah.

Tapi kali ini entah mengapa Leon turun langsung untuk menghukum Adara.

"Ikut aku," kata Leon singkat yang hanya dibalas anggukan Adara.

Mereka berjalan menjauhi parkiran dan menuju ruang pribadi ketua OSIS, kening Adara berkerut kenapa Leon mengajaknya ke ruangan ini? Padahal dia seharusnya dihukum dilapangan.

Sampai didepan pintu Leon membuka pintu yang masih terkunci dan masuk duluan menyisakan Adara yang masih terbengong didepan pintu.

"Ngapain masih bengong disitu? Masuk," ajak Leon.

Adara lalu memasuki ruangan tak lupa menutup pintunya dan melihat Leon yang menepuk tempat duduk disampingnya, Adara lalu mendudukan dirinya disana. Keheningan menyelimuti kedua insan ini, hanya ada suara bising yang tercipta dari luar ruangan.

Jika Adara sibuk melihat-lihat isi ruangan ini maka Leon malah menarik pelan tangan kanan Adara dan menggenggamnya, jenis genggaman yang membuatnya merasa nyaman. Sedangkan sebelah tangan Leon digunakan untuk mengetik pada laptop.

"Hukuman kamu disini! Temani aku ngerjain tugas," kata Leon sambil menoleh pada Adara.

"Tumben?" tanya Adara heran tak biasanya Leon bersikap seperti ini.

"Aku lagi capek, butuh kamu buat temenin aku."

"Ok."

Rasanya jantung Adara berdetak tak karuan, sudah 1 tahun menjalin kasih tapi hanya kali ini Leon berani berkontak fisik denganya.

Jatuh cinta memang indah tapi jangan terlalu dalam sebab rasa sakit pasti bakal tercipta sama besarnya rasa cinta.-Author.

*****

Jangan lupa V & C👌

Oh ya aku punya cerita baru judulnya.
• An & Ax (Slow Up)

Jangan lupa baca ya:-) 💗💗

TBC.

COLD GIRL(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang