Tangisan dan kepedihan seorang istri tak bisa dihilangkan begitu saja. Sakit hatinya membuat luka itu terasa lama untuk kering. Kelakuan Suga dan Jennie semakin menjadi-jadi. Suga terkadang tak pulang ke rumah karena bersama Jennie.
Umji sendiri belum memberi tahu siapapun tentang dirinya dan Suga. Di mata orang lain, Suga menjadi suami yang sangat perfect. Umji terlihat baik-baik saja apalagi di depan sang kakak. Yerin sering menyadari perubahan ekspresi Umji.
Setelah Umji menceritakan semuanya pada Namjoon, dirinya sering curhat pada Namjoon. Namjoon sendiri hanya mengendalikan perasaannya agar tak terlalu jatuh dalam pesona Kim Umji. Kini Umji dan Yerin bersama Yeonjun tentunya sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan.
"Lucunya. Apa sayang hm?"
Umji sedang bermain bersama Yeonjun selagi Yerin sedang membeli beberapa pakaian untuknya dan Umji. Ia akan membelikan adiknya itu sebuah baju yang sama dengannya. Sudah sangat lama mereka tak menggunakan baju kembar.
"Ji mau warna apa?" tanya Yerin.
"Terserah lo Kak gue nurut," balas Umji.
Mata Yerin terus meneliti berbagai macam baju disana. Namun mata Yerin menangkap seseorang yang sedang memeluk wanita lain. Yerin tau dan kenal betul siapa orang itu. Sebelum menuduh, Yerin menarik Umji terlebih dahulu.
"Ji itu Jennie bukan sih?" tanya Yerin.
Umji memperhatikan sosok yang ditunjuk oleh Yerin. Matanya menangkap sosok wanita yang menjadi penghalang antara dirinya dan suaminya. Tapi tunggu. Ia kenal dengan siapa yang sedang memeluk Jennie saat ini.
Umji masih termenung diam. Hal ini dikarenakan ia tau siapa pria disamping Jennie saat ini. Ia kenal betul siapa sosok itu. Sosok yang meminangnya lima bulan yang lalu. Yerin yang melihat adiknya termenungpun menegurnya.
"Umji."
"A-ahiya Kak. Dia Jennie," ucap Umji.
"Emang cabe tuh orang. Siapa lagi itu jadi incarannya. Jangan-jangan orang beristri lagi."
Dia Kak Suga. Dia Kakak Ipar lo Kak- batin Umji.
Tiba-tiba Umji merasa mual dan kepalanya pening. Hampir saja ia jatuh sebelum Yerin menahannya. Yerin melihat wajah adiknya sangat pucat. Umji sendiri memegang kepalanya yang sangat sakit.
"Ji lo kenapa?"
"Gapapa Kak. Gue pengen mun---"
Umji lari terbirit-birit menuju kamar mandi di Mal. Yerin juga melepas semua baju yang ada di tangannya dan hendak mendorong kereta bayinya sebelum penjaga toko mencegahnya.
"Mba kalau belanja jangan dibuang gini dong."
"Nih juga bapak tua. Pak kalau saya gak capek, saya bisa buat banyak desain baju. Kalau bapak tau, sebagian baju disini itu dari perusahaan saya. Sono gue mau nyamperin adek gue," ucap Yerin.
Yerin menyelonong pergi dari sana menuju toilet dan tak lupa dengan kereta bayinya. Umji sendiri masih merenung di depan cermin. Ia takut saat ini. Fikiran negatif mulai bermunculan di benaknya.
Yerin yang melihat Umji di depan wastafel pun menghampirinya. Ia mengecek suhu badan, rongga mulut, dan kondisi tubuh Umji sekarang. Sedangkan Umji hanya diam dan menatap kosong ke cermin.
"Lo kenapa Ji? Ada masalah? Lo pucat banget sekarang," ucap Yerin khawatir.
"Gapapa Kak. Gue mau pulang."
"Yaudah kita pulang ya. Gue harap lo gak nyembunyiin apapun dari gue."
Yerin membawa Umji pulang. Namun Umji meminta Yerin untuk menurunkannya di Klinik. Yerin hendak ikut namun Umji melarangnya. Umji hanya jalan masuk mengikuti kata hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhappy Marriage [✔] (SUMJI X TAERIN)
Fiksi Penggemar[END] Satu wanita menjadi rebutan kedua pria telah beristri ini?