"Carilah tempat dimana kamu dihargai, bukan hanya dibutuhkan. Sebab banyak yang datang karna butuh tapi lupa cara menghargai-🌹"
Happy reading....
Hening. Itulah yang menggambarkan kondisi ruangan XII Ipa 2, SMA Langit. Dimana semua orang sibuk fokus menunduk mengerjakan ulangan fisika yang diawasi oleh si guru killer atau mereka menjulukinya pak kumis karna kumisnya yang lebat.
"Waktu habis, segara kumpulkan"
Semua siswapun bergegas mengumpulkan jawaban walaupun masih banyak jawaban yang belum terisi. Guru tersebut pun keluar dari kelas."Anjir coba aja kalo si pak kumis gak pindahin azka kedepan udah pasti gue ngisi semua"
"Heh.. Dengerib gue ya gan dimana-mana udah tau mau ulangan itu ya belajar goblok. emang lo mau bergantung terus sama azka" ucap chiko sambil menjitak kepala regan.
"Yee emang lo ngisi semua chik trus lo belajar?" tanya regan kepada chiko
" Ya gak juga sih" chiko menjawab sambil cengengesan
"Ya udah artinya lo sama gue itu sama"
"Udah-udah mendingan kita langsung cabut ke kantin aja"
"Nah bener banget zka perut gue udah keroncongan" jawab regan sambil mengelus-elus perutnya
Mereka bertigapun berjalan menuju ke kantin
"heh zka lo gak bosen apa dari tadi diem melulu kayak kulkas berjalan aja lo""bener kata regan, zka lo itu udah kayak orang bisu, apa semahal itu suara lo"
Sedangkan azka hanya melirik sekilas tanpa berniat menjawab
Dilain tempat dua orang gadis sedang berjalan terburu-buru seperti ada yang di kejar"haduhh dar lo cepet banget tau jalannya capek gue ngikutin lo mulu dari tadi"
"ya ampun gaby gue itu mau nyamperin azka gue mau tanya kenapa chat gue cuma di read doang"
"kapan sih dar lo sadar kalo azka itu gak suka sama lo" sejujur gaby lelah yang terus melihat adara yang mati-matian mengejar cinta azka
Ya bukan rahasia umum lagi semua orang tau bahwa adara sudah 2 tahun ini mengejar cinta azka namun azka terlalu cuek untuk menghadapi adara.
"gaby sayang lo harus percaya yang namanya takdir gue yakin kok kalo gue dan azka itu ditakdirkan berjodoh" ujar adara sambil menghayal dirinya berjodoh dengan azka dan tiba-tiba saja
Brukk...
"Awh.. kalo jalan pake mata dong gak liat apa ada orang didepan"ujar adara yang tak melihat siapa orang yang dia tabrak karna sibuk membersikan kakinya yang lecet karna terjatuh
"Yang ada jalan itu pake kaki bukan pake mata"
Adara terkejut ia sangat mengenali suara itu dan ia hapal betul suara siapa itu sontak saja dia langsung berdiri
"Azka haduh maaf ya aku gak tau kalo yang nabrak itu kamu oh iyaa aku mau tanya kenapa chat aku cuma kamu read aja"
"emang kamu siapa sampai saya harus balas chat dari kamu" dengan tampang datar azka menjawab adera
"kamu itu jodoh yang ditakdirkan tuhan buat aku" dengan memberi senyum semanis mungkin adara menjawab pertanyaan azka
"saya cuma mau bilang sama kamu kalau ditampar kenyataan itu menyakitkan" ucap azka sambil berjalan menjauhi adara
Sedangkan adara hanya diam meratapi kepergian azka."Aku bakalan berusaha buat menghancurkan hati kamu yang batu itu zka itu janji aku sama kamu" ucap dalam hatinya
"Haduh dar ayo kita ke uks kita obatin dulu itu berdarah"ucapa geby yang panik melihat luka lecet dikaki adara
"Apaansih geb lebay banget ini tu gak ada apa-apanya" luka yang terlihat memang mudah diobati dan disembukan tapi tidak dengan luka didalam hati yang didapat adara akibat ucapan azka tadi.
Hidup adara tidak semenyenangkan yang orang lihat disaat bersama orang-orang dia bebas ber haha-hihi tapi ketika dia sendiri dia merasa hampa bahkan sering menangis karna takdir hidupnya yang tak berpihak kepadanya belum masalah dia yang terus mengejar cinta azka selama 2 tahun tapi nihil dia tidak dapat menerobos hati seorang azka, belum lagi masalahnya keluarganya dia selalu menyimpannya sendiri dia tidak pernah mau berbagi dengan orang lain karna menurut adara orang hanya merasa kasian kepadanya bukan karna mereka keadaan adara.
Jangan lupa vote dan komenya maaf kalo ada typo jangan lupa juga di follow wattpad autor
See you next part....
KAMU SEDANG MEMBACA
Destin
Teen FictionTentang Adara yang lebih menyukai matahari dari pada bulan, karna baginya matahari cukup menjadi penerang untuk hidupnya yang kelewat gelap. dimana dia harus mengejar cinta seorang Azka Gavriel Gibadesta yang berhati batu, belum lagi masalahnya kelu...