Tiga

19 6 1
                                    

Menghapus rasa yang sudah mendarah daging sejak lama, tidak semudah membalikan telapak tangan-🌹

Happy Reading.......

Sepulang dari mini market adara besiap-siap untuk nonton drakor sambil menikmati cemilan yang ia beli di tadi.

"kapan ya kisah cinta gue bisa kayak drakor ini kayaknya gue kurang usaha deh, gue akan usaha lebih keras lagi, semangat adara" ucap adara menyemangati dirinya sendiri

****

Tring.... Tring...

"Aduh masih pagi berisik banget sih" dengan keadaan belum sepenuhnya sadar adara mencari jamnya untuk mematikan alarmnya

"Jam 06:15 gue harus siap-siap ke sekolah sekalian buatin azka bekal"

Setelah selesai bersiap-siap adara turun kebawah untuk memasak sarapan buat azka

" Masak apa yaa?? Kayaknya buat sandwich aja deh lebih simple"

" Aduh non mau ngapain biar bibik aja nanti non kotor udah rapi juga"

"udah bik ga apa-apa lagian ini tuh buat orang yang spesial jadi harus langsung dari tangan adara sendiri"

"Ya udah non kalo gitu bibik permisi dulu"

"Akhirnya selesai juga" adara menatap sandwich buatannya lebih binar bahagia dan berharap semoga diterima oleh azka

"Bik aku pergi sekolah dulu ya jangan lupa jaga mama aku pamiy ya bik"

"iya non hati-hati ya"

Adara melajukan mobilnya dengan kecepatan normal sambil berguman

Skip sekolah...

Adara berjalan menuju kelas azka karna adara melihat motor azka yang sudah terpakir rapi di tempat parkir yang artinya azka sudah datang

"Ehh regan azka mana??" tanya adara kepada regan yang akan keluar dari kelas

"Ada tuh didalem masuk aja gue kebelet mau ke toilet"

"Oke thanks ya"

Adara langsung masuk menuju bangku azka yang ada di belakang adara melihat azka sedang fokus membaca buku.

Sampai-sampai azka tidak menyadari bahwa adara telah duduk disampingnya

"Fokus amat sih kamu sampe aku dateng kamu gak sadar" ujar adara sambil menatap azka

Azka yang melihat itu pun hanya memasang muka datar

"Kenapa lagi kamu ada perlu apa sama saya?" ujar azka dengan dingin kepada adara.

Adara heran kepada azka dia selalu menggunakan kata saya kalau berbicara dengan dirinya tapi ketika dengan temannya dia menggukan lo-gue apa seasing itu dirinya dimata azka

"Aku tu kalo gak ngeliat kamu sehari aja rasanya hampa tau"

"Cih.... Emang saya siapa kamu"

"Kamu itu jodoh yang udah di takdirin tuhan buat aku,, oh iya aku kesini mau ngasih kamu ini taraa..... Aku buatin kamu sandwich ini aku yang bikin lo kamu makan ya aku suapin"

"Saya udah sarapan dirumah udah kenyang"

"Azka ayo dong dikit ajaa Aa..... Aa..." adara terus memaksa azka untuk memakan sandwich buatanya

"Udahlah zka makan aja lagian lo gak akan mati karna makan itu doang" ujar chiko yang sedari tadi hanya diam melihat azka dan adara

"Tuh kan dengan kata chiko kamu gak akan mati karna makan ini"

Prang... Prang...

Sandwich yang ada ditangan adara di lempar oleh azka sehingga sandwichnya tumpah ke lantai

"Saya udah bilang ke kamu saya udah kenyang dan lagipula tolong berhenti bersikap murahan dengan kamu yang terus-terusan ngejer saya kamu kayak perempuan yang gak ada harga diri" ucap azka yang sangat kesal kepada adara

"Zka lo kok gitu jangan kasar dia tu cewek gak pantes lo gituin" chiko tak habis pikir dengan azka yang bisa-bisanya berbicara seperti itu kepada adara

Bagai tersambar petir adara hanya diam mematung melihat sandwich-sandwichnya yang berceceran dilantai dengan mata yang berkaca-kaca dia memandang wajah azka

"Aku gak pernah meminta kamu untuk bales perasaan aku seengaknya aku cuma minta kamu hargai sedikit aja perasaan aku ke kamu maaf kalo menurut kamu aku emang murahan apa aku salah cuma minta disayangi balik aja sama orang yang aku sayangi" ujara adara yang terderang pilu menahan air matanya yang akan keluar

"Aku.. Aku.."

"Apa aku gak pantes buat disayangi didunia ini apa sehina itu hidup aku kalo gitu buat apa tuhan nyiptain aku kalo aku gak di inginkan makasih udah buat aku sadar bahwa kehadiran aku di dunia ini emang sehina itu" adara pergi berlari dari kelas azka sambil menangis

Orang-orang yang melihat kejadian tadi hanya terdiam mereka merasa iba kepada adara karna adara orang yang kuat bisa menjadi serapuh itu

"Lo udah kelewatan batas zka jujur gue nggak nyangka lo bakal kayak gitu gue kecewa sama lo" chiko pun pergi meninggalkan azka

Azka yang melihat sandwich berceran dilantai pun terdiam ia berpikir apa dia kelewatan dia berpikir bagaimana jika itu terjadi kepada adiknya apa ia harus minta maaf pada adara

"Argh...." kesal azka sambil memukul meja




Mohon maaf bila ada typo
See you next part......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang