Titik Temu

116 33 41
                                    

Ternyata benar
Aku tidak pernah salah ketika
Mendengarkan apa kata hatiku

Ada sesuatu yang merekah didalam sana
Apakah bunga
Atau kupu-kupu dalam perutku
Riuh ramai sekelilingku
Hanya kamu yang ku tuju

Mungkin kali ini ia akan bersyukur, kebiasaan Alena yang kadang membuatnya merasa jengkel yaitu "beser" dapat membantu ia menemukan Bima tanpa harus usaha

"Kak Bima?"

Alena berdiri tepat didepan meja makan Bima dengan seorang wanita

Bima sedikit terkejut dengan kedatangan Alena yang tiba-tiba

"Hey? Al Al.. Alena yaa?"

Tanya Bima dengan sedikit gagap

"Hallo Kak, apa kabar?"

Sapa Alena sangat kikuk, kaku dan senyumnya yang aneh

"Baik-baik, kok kamu ada disini? Kamu sama siapa disini?"

Bima berdiri seperti mencari seseorang

"Aku lagi liburan sama keluaga aku kak"

Alena menjawab dengan sangat polos

"Wah asik dong ya, eh sini duduk dulu Len"

Bima mempersilahkan Alena duduk di antara Bima dengan seorang wanita tadi

"Oh iya kenalin, Alena ini Naya, Naya kenalin ini Alena"

Bima memperkenalan Alena kepada Naya

"Hallo"

Alena bersalaman dengan Naya

Belum saja Alena merasa puas menikmati rasa rindu yang terbayarkan, tak lama Naya mengajak Bima untuk segera pergi

"Bim? Kita bisa pergi sekarang kan?"

Naya mengajak Bima pergi

"Oh iya, udah waktunya ya"

Bima melihat jam tangannya

"Ishh ini cewek siapa sih, ga tau gue kangen sama kak Bima kali ya"

Dumel Alena

"Len, aku pergi dulu ya, see you"

Bima dan Naya langsung bergegas meninggalkan Alena tanpa persetujuannya

Yang lebih menyebalkan ketika mereka meninggalkan Alena, tiba-tiba Naya berbalik lalu melambaikan tangannya sambil berkata

"Byee"

Dengan muka yang seperti meledek Alena

"Ishhh apa-apaan sih itu cewek!! Emang lu siapa sok kecantikan banget, awas aja nanti ya"

Alena sontak berdiri ketika melihat adegan menyebalkan itu

"Baru juga ketemu, udah ditinggal lagi"

Suara Alena melemah

Kia menghampiri Alena

"Len, lu lama banget sih ke kamar mandi doang?"

Kia bertanya

"Kamar mandinya nyebelin Ki"

Alena langsung meninggalkan Kia dan mengambil tasnya di meja makannya tadi

"Loh? Apanya yang nyebelin? Ga jelas banget itu anak"

Kia terdiam memikirkan kata-kata Alena

"Ki, ayo lo ngapain diem disitu sih?

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang