6

25 5 0
                                    

Monster itu menyerang kami dengan rumput berlendir nya namun pelindung biru itu melindungi kami sehingga rumput berlendir itu terpental.

Kami berjalan tergesa-gesa
Melewati jalan setapak yang cukup curam.
Dan akhirnya kami sampai pintu masuk danau.

Kak Andra segera mempercepat laju mobilnya untuk segera pergi dari danau filmord.

"Untung kita kita bisa bebas" kata Nana

"Syukurlah" ucapku lemas

"Ryena bagaimana keadaan kamu?"

"Aku ngerasa lemes kak"

Darah memang masih keluar dari mulut ku namun tak sebanyak tadi.

"Ada energi yang kuat saat ku buka semak semak di samping danau itu" lanjutku

"Danau itu menyimpan banyak sekali misteri" kata kak Andra

"Lalu bagaimana dengan monster tadi"tanya Nana penasaran

"Kita sudah mengumpulkan banyak informasi tentang danau dan Monster itu" kata kak Andra sambil menunjukkan sepotong rumput berlendir.

"Lho itu kan rumput monster itu?"

"Iya ini bisa di teliti oleh exorcist 9993"

"Baguslah"

Tubuhku terasa semakin lemas.

Hoek...

Darah segar kembali keluar dari mulutku

"Ryena! Kamu baik baik saja?" Suara kak Andra terdengar pelan

Pandangan ku semakin memburam.

Kak Andra dan Nana terus saja memanggil namaku.

Ku menatap keluar jendela.
Mahluk pohon hijau besar itu terlihat berada di samping hutan.

Ia hanya melihatku dengan tatapan lekatnya.
Aku masih penasaran dengan nya namun kondisiku tak mengizinkan.

Aku hanya heran mengapa hanya aku saja yang bisa melihat mahluk itu.

Aku tak tau dia kawan atau lawan
Mahluk itu tak menyerang atau membantu kami.
Itu membuatku bingung.

Perlahan semuanya memburam dan akhirnya gelap.

***

Terdengar suara obrolan orang di sekitar ku.
Kepalaku terasa sangat pusing

Kubuka mataku perlahan
Samar samar terlihat beberapa orang berada di samping ku.

"Ryena" suara seseorang yang memanggil namaku

"Pak, ryena sudah sadar" katanya lagi

"Panggil dokter sekarang" pinta seseorang lainnya.

Pandangan ku kian jelas.

Kak Andra yang terus memanggil namaku sejak tadi.
Dan ada beberapa orang lainnya Yabg aku tak tahu siapa mereka.

"Kak Andra" ucapku lirih

"Iya ryena, kakak ada di sini"

Tak lama dokter pun datang dan memeriksa kondisiku.

"Tubuh ryena baik baik saja, hanya saja sepertinya ryena kekurangan darah karena darah yang dia keluarkan sanagt banyak, namun dari pemeriksaan CT scan dan X-ray tidak ada organ dalam yang terluka, kami harus memeriksa lebih lanjut tentang tubuh ryena" kata dokter menjelaskan

"Tidak apa apa dokter, kami tak meminta untuk untuk penelitian lebih lanjut, kaki akan membawa ryena pulang setelah ia sadar sepenuhnya" ucap seorang paruh baya yang aku tak tau siapa.

"Tapi apa bapak yakin? Muntah darah tanpa sebab mungkin bisa saja berbahaya dan mengancam jiwanya"

"Saya yakin, izinkan saja ryena pulang"

"Baiklah kalau itu memang pilihan dari pihak keluarga" kaya dokter itu mengalah.

Ryena II [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang