8

28 5 0
                                    

"ryena aku disini, kamu gak lihat aku?"

"Aku gak lihat, kamu kenapa? Kak andra tolong Nana"

"Tenang ryena, kakak akan bantu Nana keluar dari rumah sakit ini" kata kak Andra dan berlari menuju lorong rumah sakit

Nana yang tak terlihat di pandanganku kini tengah berada di kerumunan arwah lorong rumah sakit itu.
Ia tak bisa Keluar karena tubuhnya di pegang erat oleh para arwah itu.

Kak Andra mendekati Nana dan menerobos kumpulan arwah sambil menyebarkan garam suci
Arwah yang terkena garam suci akan terurai menghilang.

Kak Andra melempar kan seluruh garam sucinya pada arwah yang memegang Nana dan mereka pun menghilang.
Nana pun terbebas,

"Terima kasih kak" ucap nana

"Sama sama hati hati ya Nana"

Aku pun menghampiri mereka

"Kak, bagaimana nana?" Tanyaku

"Aku baik baik saja ryena" kata Nana menenangkan ku

"Kamu darimana saja, aku mencarinu dari tadi" ucapku kesal.

"Aku tadi ada bersamamu tapi aku keluar untuk melihat sesuatu tapi kisah rumah sakit ini sungguh kelam itu yang menyeret ku kedalam kerumunan arwah itu" jelas Nana

"Memang nya apa kisah kelam rumah sakit ini?" Tanyaku penasaran.

"Dulu rumah sakit ini pernah terjadi kebakaran hebat yang menewaskan sebagian besar orang yang berada di dalam rumah sakit ini namun sejak kejadian itu rumah sakit ini di bangun kembali dengan nama yang berbeda namun arwah meninggal secara mengenaskan itu tak bisa meninggalkan tempat ini sehingga mereka bergentayangan"

"Kasihan sekali mereka"

"Iya, tapi kenapa kamu gak bisa lihat aku? Apa kamu sudah kehilangan Indra ke 6 kamu?"

"Bukan, hanya saja pak Danu menghentikan mata batinnya sementara saja" kata kak Andra menjelaskan

"Ooh begitu " kata Nana sambil mengangguk angguk.

"Ryena Andra Nana ayo kita pulang" kata pak Danu

Kami pun pulang ke rumah exorcist xaintra.

Rumah exorcist berada di sebuah kaki gunung tempat yang cukup terpencil dan tenang untuk urusan hal gaib.

Rumah exorcist Jan terlihat menyeramkan rumput yang menjalar di sekitar dinding rumah menambah kesan horor rumah ini.

"Pak apa benar ini rumah exorcist, kok kaya serem gitu ya?" Tanyaku penasaran

Kak Andra tertawa mendengar pertanyaan ku

"Kaki memang sengaja membiarkan rumah ini terlihat menyeramkan dari luar agar orang tak ada yang berani datang atau bahkan masuk ke dalam rumah exorcist ini" jelas pak Danu

"Ayo kita masuk"

Kamu masuk ke dalam rumah dan aku terkejut.
Tampilan luarnya memang menyeramkan namun di dalam rumah ini terlihat sangat bersih bahkan auranya terasa sangat positif sehingga membuatku merasa semakin membaik.

Aku terpana melihat keadaan rumah ini.

"Selamat datang anggota baru" sapa seseorang yang ku kira sebaya dengan kak Andra

"Hai Vi, apa kabar" kaya kak Andra sambil berjabat tangan dengan nya

"Baik, kamu sendiri apa kabar datang ke sini malah bawa anggota baru muda banget lagi"

"Aku baik kok, oh ya ryena kenalkan ini teman kakak namanya Alvi anggota exorcist 9993" kata kak Andra mengenalkan kami

"Ryena dan ini nana" aku pun berjabat tangan dengan nya sambil mengenalkan Nana

"Alvi, kamu yang di omongin orang orang itu kan?"

"Hah?" Aku pun bingung

"Apaan sih Vi" kata kak Andra menyikut kak Alvi

"Ya katanya dia ini anggota termuda dan banyaaaaak sekali hal menarik darinya" kata kak Alvi

"Mereka terlalu berlebihan kak, aku semenarik itu" kataku

"Masa sih?" Kak Alvi memperhatikan wajahku sehingga aku risih di buatnya

"Woy, anak orang risih gegara lu boy" kata kak Andra menutup wajah Alvi dengan kain putih.

Kami pun tertawa bersama
Tak lama beberapa orang datang

"Ini ryena kan" tanyanya

Aku pun mengangguk

"Selamat datang ryena Andra dan Nana di kota xaintra, saya Reno dan ini Riski anggota exorcist 9993"mereka masih seumuran dengan kak Andra

"Ryena, ayo ikut kami" kata kak Riski

"Kemana?" Tanyaku bingung

"Kamu masih sakit ryena, ayo kita ke ruang kesehatan untuk ngecek keadaan kamu" kata pak Danu

"Baiklah kalau begitu, ayo ryena kakak temenin kamu" kata kak Andra menggandeng tanganku.

"Baik kak"

Ryena II [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang