Part4

20 2 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tiga puluh menit yang lalu. Angelina masih berdiri mondar mandir didepan gerbang SMA. Pesan dari kakaknya yang tidak bisa menjemputnya benar-benar membuatnya pusing tujuh keliling. Apakah dia harus jalan kaki?

Ah! Angelina menggelengkan kepalanya. Jarak sekolah dan rumahnya lumayan jauh. Jika ia jalan kaki, pasti sampai sore.

"Argh! Kalo gini mending gue ikut sama Ana tadi" ucapnya dengan nada kesal.

Tin

Mobil berwarna hitam berhenti tepat didepannya. Angelina mengedikkan bahu acuh. Toh, ia tidak mengenali.

"Angelina" panggil seseorang berhasil membuatnya menoleh. Angelina membulatkan matanya lebar, ia segera berlari menuju ke lapangan sekolah namun cekalan tangan dari belakang membuatnya tidak bisa bergerak.

"Lepas! Lepas Ragiel!" Ucap Angelina dengan memberontak. Bukannya terlepas, cekalan tangan itu kian bertambah erat.

"Lo ngehindar dari gue?" Tanyanya dingin. Namun terkesan tajam. Lelaki itu baru melihat kembali wajah yang sudah hampir satu tahun menghilang darinya.

"Gue ngga mau lagi ketemu sama Lo! Pergi! Lepasin gue!" Teriak Angelina, lagi.

"Gue ngga bakal ngizinin Lo pergi!" Ucapnya tajam.

"TOLONGG!!" teriak Angelina dengan tangan yang berpegang erat pada besi gerbang.

"PLISS SIAPAPUN TOLONGIN GUE!" teriaknya lagi. Argh! Apa yang harus dia lakukan?

"TO-"

Bugh

"BANCI!" teriak seseorang lelaki berhasil membuat Angelina menoleh. Ia tidak mengenali lelaki didepannya. Selain memakai jaket, dia juga memakai.. masker hitam.

"Oh. Mau jadi pahlawan kesiangan Lo ya?!" Teriak Ragiel dengan mengusap darah dari sudut bibirnya.

Lelaki itu tersenyum miring dibalik masker hitamnya. "Cih! Beraninya sama cewe. Ngga malu sama muka Lo yang ganteng itu?" Tanya lelaki itu santai.

Ragiel menggeram. Dia mengepalkan tangannya.

Bugh

Bugh

Ragiel menarik kerah seragam lelaki yang ia yakini kini tersenyum remeh.

"Lo sampah!" Maki Ragiel membuat lelaki itu mengepalkan kedua tangannya.

Bugh

"Lo yang sampah!"

Tunggu. Angelina seperti mengenal suara itu...

Andra?

#next?

MyPsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang