#2

73 11 8
                                    

**Di Lain Tempat

"Itu makanan untuk tuan?" Kata pelayan dirumah kepada desa.

"ya...lagi-lagi segini banyak yang tersisa" Balas pelayan yang lain.

"Ya...aku mengerti perasaannya,tapi aku tak habis pikir" Kata kepala pelayan sambil mencuci piringnya.

"Ih...seram,bikin bulu kuduk berdiri saja.Mengobrak-abrik kuburan lalu mencuri mayatnya" Balas seorang pelayan.

"Katanya,desa ini sedang terkutuk" Kata kepala pelayan,sinis.

"Kena kutuk?di kutuk siapa?" Balas pelayan-pelayan,kaget.

"entahlah,hanya itu tuh...kalau di ingat-ingat perbuatan orang-orang desa ini 300 tahun yang lalu ya!" Kata kepala pelayan.

"Eh,itu cerita beneran? Katanya sih yang jadi pelopor perburuan penyihir-penyihir adalah leluhurnya tuan..." Kata para pelayan lalu di tepis pengawal kepala desa.....

"Hei kalian sampai kapan ngobrol yang enggak-enggak" Kata pengawal lantang sambil membuka pintu untuk Kepala desa.

"TUAN..." Kata para pelayan,kaget.

"Maa...maafkan mereka Tuan..." Kata pengawal,takut.

"Sudahlah...kita tak dapat mengunci mulut orang-orang itu" Kata kepala desa sambil berjalan pergi.

"Tuan...?" Kata pengawal.

"Biar berita tak beralasan itu menyebar,makin menyebar makin baik.Aku akan lebih mudah bertindak" Kata kepala desa,dalam hati.

"Tunggulah kalian.Aku akan beri balasan yang setimpal pada kalian" Lagi kata kepala desa sambil membayangkan Yuriko dan kakaknya sean.

..........

"Mama,Liz pergi dulu yaa sebentar..." Kata seorang anak pelayan Kepala desa.

"Kemana?Papa sekarang lagi sibuk,coba kau bantu sedikit.Kasian papamu sendiri" Kata ibu Liz lembut.

"Ngak mau...masa membantu sapi melahirkan segala" Kata Liz cetus sambil memegan kertas catatan.

"Kau tak akan pergi ke gereja itu kan?" Kata ibu lizz spontan.

"Tak boleh?!" Balas Liz agak kasar.

"Tentu saja!" Ucap ibu Liz keras.

"Kau tau kan,desas-desus tentang kakak-beradik yang tinggal di gereja itu!?" Lagi kata ibu liz.

"Lebih aneh lagi ada yang percaya Yuriko terlibat kasus-kasus itu!Yuriko itu temanku...aku tak percaya itu" Bentak Liz sambil berteriak.

Tiba-tiba ayah Liz datang...

"sudah lahir ya?hihh?Di baju papa kok ada darah..." Kata ibu Liz sambil mendekati ayah Liz yang bersimbah darah.

"Anak dan induknya telah kubunuh" Kata ayah Lizz agak panik.

"Ini bukan kelahiran yang normal.Yang telah lahir itu ternyata setan yang berwujud makhluk hidup" Lagi kata ayah Liz lalu duduk.

"Apa yang salah dengan hewan itu...Padahal selama ini sudah 2x melahirkan dengan selamat" Kata ibu Liz kaget dan ketakutan.

"Hewan-hewan itu pernah ku biarkan makan rumput dekat gereja itu" Kata ayah Lizz yang tiba-tiba teringat.

"papa...!?" Kata ibu Liz kaget.

......
**Di Gereja

"Selesai sudah" Kata Yuriko yang telah selesai membungkus baju.

"Hanya namanya yang ku tahu...Shiro...Apa karena dia dekat dengan papa" Kata Yuri dalam hati yang tiba-tiba teringar seorang pria. Dan berjalan menuju lantai bawah.

"Hah?" Kata Yuri kaget.

"Darah?!Itu pintu keruang Misa" ucap yuri dalam hati yang tak sengaja melihatnya *(menurut wikipedia=Misa adalah perayaan ekaristi dalam ritus liturgi Barat dari Gereja katolik)

"A-ada apa.." Lagi kata Yuri,Lalu berlari kepintu Mira dan membukanya.

"A...apa sebenarnya yang..." Kata Yuri kaget dan tiba-tiba melihat hewan besar yang bersimbah darah di meja altar.

"Keterlaluan.Ini....Aaaaaa" Teriak Yuri yang takut ketika kepala hewan itu jatuh dari atas dan hampir menimpanya.

"Salib terbalik,kambing itu dibunuh di meja altar" Kata yuri dalam hati,ketakutan.Lalu berbalik badan dan melihat Liz yang tiba-tiba datang dan melihat semua yang terjadi.

"Yuu..." Kata liz gemetaran lalu beranjak pergi.

"Liz tunggu...jangan" Kata Yuri sambil berlari kearah Liz.

"Aaaaa" Teriak Liz yang tiba-tiba dihadang oleh Desty.

"Desty....Desty hentikan lepaskan dia!" Teriak Yuri. Desty menatap mata Liz dan Liz terdiam,lalu menjatuhkan kertas yang di bawanya.

"Desty" Lagi kata Yuri sambil memegang lengan Desty.
Dan Liz berjalan keluar.Yuri hanya bisa melihatnya pergi

"catatan...selam aku tak masuk.....Liz" Kata yuri dalam sambil mengambil kertas-kertas itu,lalu menangis.

"Tak usah kawatir.Dia tak akan mengatakan apa-apa kepada siapapun" Kata desty,tenang.lalu berjalan meninggalkan adel.

"Desty..?" balas yuri,kelam.

.......

Kinko Shimasu(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang