#7

20 9 8
                                    

Renan menatap Yuri,kemudian pergi kesebuah ruangan.Sebelum  membuka pintu Ia menatap Yuri lagi.

"Kau tak perlu segera menjawabnya.Istirahatlah,lalu putuskan" Ujar renan,lalu keluar dari kamar itu.

Yuri terus memikirkan perkataan Renan untuk pergi dari desa ini.Tapi Ia memikirkan juga kakaknya Sean yang masih berada digereja itu.

"Aku...tak mungkin kembali kegereja itu" Pikir Yuri.

Setelah berlarut-larut dalam pikirannya,Yuri beranjak dari tempat tidur lalu berjalan kearah  pintu,Yuri membuka kecil pintu tersebut dan melihat Renan membuka sebuat tas yang berisikan pedang.

Pedang itu tampak sudah tua tapi seolah sangat berkilau.Setelah beberapa detik Renan pun menutup kasar tas tersebut dan menaruhnya disebuah lemari kayu.usai Ia menutup lemari tersebut,Renan menyandarkan tubuhnya kelemari dengan espresi sedih dan penuh penyesalan.

"Baru kali ini aku melihat ekspresinya yang seperti ini.ya...kedua kalinya sewaktu aku mengatakan tujuan Desty" Pikir Yuri."apakah kaupun menderita karena gereja itu?Kau berjuang sendiri melawannya?" Tanya Yuri dalam hati.

Dengan perlahan yuri menutup pintu tersebut.

**Balai desa

"Saya minta anda sekalian untuk berkumpul disini.Karena saya ingin,kejadian ini sedapat mungkin cepat berlalu" Ujar kepala desa.

"Tentunya kesedihan yang kita alami karena anak kita meninggal,tak dapat diungkapkan.Korban kerugian ternak juga.." Ucap seorang petinggi desa.

"Sebenarnya,apa yang terjadi didesa ini??" Kata ayah Liz.

"Siapa yang patut dicurigai,saya rasa anda semua sudah tahu..." Ujar Kepala desa."Itu kejadian 300 tahun yang lalu,aku akan memimpin untuk membakar kedua kakak-beradik itu sebagai hukuman terhadap tukang sihir seperti hukuman sekitar 300 tahun yang lalu" Lanjut kepala desa.

"Tukang sihirr?" Ujar mereka berbarengan.

"Aku setuju...katanya kalau tukang sihir mengamuk hewan ternak seperti sapi dan babi akan mati dengan cara yang mengenaskan" Kata petinggi desa.

"Dari dulu saya sudah curiga,pendeta sudah meninggal tapi mereka tetap bersihkeras tinggal digereja...Lagi pula bagaimana mereka hidup tanpa uang dari dewan gereja" Terang ibu Liz.

"Pasti mereka telah menemukan harta karunyang disembunyikan di gereja" Lagi kata ibu Liz.

"Sebaiknya kita harus bagaimana?"

"Caranya tentu hanya satu...tapi kalian tentu tidak akan setuju" Ujar kepala desa.

"Kalau untuk menuntut balas demi anak kami akan lakukan apa saja" Balas ibu Liz.

"kami setuju.kalau tidak,kita yang akan dihabisi."

"Musnahkanlah dengan membakarnya di api" Ujar kepala desa.

Usai berbincang-bincang semua pun keluar dari rumah kepala desa.Mereka berpikir kau lebih baik polisi tak ikut campur,lagi pula kepala desa sudah turun tangan.

[Maaf yaa achuu jarang up>-<]
Jangan lupa Vote+komen yaa🙂

Kinko Shimasu(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang