#5

27 10 1
                                        

"Lihatlah ini....Lihat baik-baik" Ucap sean sambil memegan bahu yuri."kaulah yang melakukannya...Kau yang membuatku jadi begini 7 tahun yang lalu" Lanjut sean.

Yuri hanya bisa terdian dan menangis,lalu memalingkan wajahnya.

"Dia berjanji akan mengobati wajahku ini...Dia dapat melakukan segala yang tak dapat dilakukan oleh dokter-dokter terkenal diseluruh dunia" Lagi kata Sean,lalu menggunakan kembali maskernya.

Yuri hanya terdiam,lalu beranjak dan pergi keluar gereja itu.Lututnya gemetar seakan mati rasa.Dan Yuri tersungkur.

"Maaf....maafkan aku...Bagaimana aku dapat menebus kesalahanku?" ucap yuri dalam hati.

"Hai,kamu kenapa?" Kata seorang wanita yang melihat yuri tersungkur.

"Jangan mendekat!!" Kata suami,wanita tersebut yang tersadar."Dia anak yang digereja itu"

Mereka berdua pun menatap sinis yuri,lalu pergi meninggalkan yuri.
Yuri beranjak dan berjalan lagi.

"apa yang harus kulakukan?siapa saja tolonglah aku ini!" Ucap yuri dalam hati.

Tiba-tiba saat yuri melangkahkan kakinya,Yuri tidak melihat ada mobil yang melaju karna terhalang pohon.Saat yuri tersadar,mobil itu suda berada tepat didepannya.

Semua menjadi gelap dan sunyi,hanya ada kehampaan serta penyesalan.
"Tunggu!"
"aku ingin berteriak,tapi suaraku tak keluar"
"Ingin kukejar,tapi kakiku tak mau bergerak"
"Tunggu jangan pergi!!...papa...kakak....Liz..."
"Tak ada siapa-siapa....Dimana?jangan tinggalkan aku" Pikir Yuri.

Terdengar suara yang lembut "Aku tak akan pergi meninggalkanmu" Dan mengelus kening Yuri.

Yuri membuka matanya..."Ternyata kau..." Pikir Yuri.

"Renan?" Ucap yuri.

"Dokter baru saja pulang.Kau hampir saja tertabrak mobil..." Kata Renan."Hanya sedikit lecet,Tapi...apa ada yang sakit?" Tanya renan.

"Mungkin lebih baik kau biarkan aku mati tertabrak...." Ucap yuri lalu memalingkan wajahnya kebantal.

Renan terdiam dan mengelus lembut kepala yuri.

"Tangan yang lembut,penuh kasih...." Pikir yuri.

"Kau.....mirip dengan orang yang waktu itu...." Kata yuri.

                        ***
  Sewaktu kami baru datang ke desa ini,papa dan kakak selalu bertengkar.Karena ada bekas  luka bakar....kakak tak mau kesekolah.Itu....itu karena perbuatanku...Karena bercanda didekat tungku penghangat.Akhirnya kakak....

Waktu itupun...aku begitu sedih.Aku kehutan dan menangis sendirian disana.
  Suasana dalam hutan tampak remang-remang.Seolah-olah di dunia ini aku hanya sendiri.
  Semua orang tak pernah menganggapku orang baik.Aku merasa Demikian hingga air mata tak henti-hentinya mengalir.
Laluuuu....."Kau anak baik"

"Kamu...aku tak mengira kau mengingatnya.

Yuri membeku mendengar perkataan Renan,Lalu menatap renan.

Kinko Shimasu(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang