⚠WARNING⚠
.
.
.
.
.
.
🚫TYPO🚫
Author P.O.VCuaca mendung didaerah Kota Seoul mewakili perasaan pemuda Park yang sedang termenung dihalte buss saat ini. Sebut saja,Park Jisung. Seharusnya Ibu Jisung tidak menyuruh Jisung untuk berangkat lebih awal tadi,karena apa yang terjadi saat ini?
Jisung sampai 20 menit lebih cepat dihalte. Dia pikir mendengarkan music sebentar saja tidak akan membuatnya semakin bosan. Jisung merasakan kedatangan seorang pemuda yang duduk disebelahnya. Dia tidak sendirian.
Ya,mereka berdua.
Jisung hanya mengabaikan mereka berdua yang terdengar sedang membisik,Jisung yakin mereka berdua sedang membicarakannya. Tak lama kemudian,buss pun datang. Tanpa basa-basi Jisung langsung naik.
"Selamat Pagi,"Sapa Jisung kepada sopir sembari menempelkan kartunya yang biasa orang-orang gunakan untuk membayar transportasi umum.
Jisung langsung mengambil posisi tempat duduk yang paling belakang. Entah,hanya ingin saja. Ada banyak anak seumurannya dibuss ini yang mungkin akan menjadi teman barunya nanti,hanya saja Jisung tidak ingin jika ada orang yang menganggapnya SKSD.
Kalian pasti tahu itu,
"Sejujurnya aku tak pernah melihatmu. Kau pasti murid baru. Bisa berkenalan denganmu?"Jisung mengangguk mendengar suara orang itu yang tak kalah berat darinya.
"Lee Felix. Kau bisa memanggilku Felix."Felix mengulurkan tangannya.
"Park Jisung."Ucap Jisung yang menjabat tangan Felix.
Tak butuh waktu lama,buss itu akhirnya sampai dihalte dekat sekolah baru Jisung.
"Sudah sampai. Semoga bertemu lagi,"Itu kata-kata terakhir yang Jisung dengar dari mulut Felix sebelum dia turun dari buss.
"Je,hati-hati. Seharusnya kau tak mendorong seperti itu."
Jisung mendengarnya,itu suara orang yang duduk tepat disampingnya dihalte tadi.
Jisung hanya mengabaikannya,
Tapi...
Greb
Jisung menangkapnya sebelum dia jatuh,"Hati-hati."
"Ma-maaf,"Ucap pemuda manis itu sembari menegakkan kembali badannya.
Serasa tidak sopan,tapi Jisung langsung meninggalkannya begitu saja. Mungkin Jisung merasa agak canggung didekat seseorang.
ㅡ I C Y ㅡ
Penampilan sekolah baru ini memang diluar ekspetasi seorang Park Jisung. Sekolah ini jauh lebih besar,sampai Jisung sendiri tersesat. Mungkin Jisung akan menganggap malaikat datang menolongnya saat dia melihat pemuda berkulit Tan menghampirinya.
"Ada yang bisa kubantu?"Ucapnya seakan-akan memberikan harapan kepada Jisung.
"Bisa tunjukan Ruang Tata Usaha?"
"Ah,aku akan mengantarmu kesana."Setelah itu Jisung hanya akan mengikuti pemuda berkulit Tan itu sekarang.
Sampai akhirnya Jisung berdiri didepan pintu ruangan yang dicarinya saat ini.
"Terima kasih."
"Tenang saja,aku tidak akan memberat-beratkan jasaku. Panggil saja aku Haechan."
Belum sampai Jisung menjawab pemuda berkulit Tan itu,dia sudah langsung pergi saja dari hadapan Jisung.
Yasudahlah,Jisung hanya perlu masuk kedalam ruangan ini.
"Permisi,"Jisung membuka pintu ruangan itu dan ia sempat dikejutkan dengan seseorang yang berada didalamnya.
"Hei Jisung,masuklah."Jisung langsung masuk mendengar perintah guru itu.
"Ibumu sudah mengurus semuanya,kau hanya tinggal masuk kelas hari ini."Jisung mengangguk mendengar kata-kata yang keluar dari guru itu yang sibuk membereskan beberapa map.
"Jisung. Jangan diam seperti itu."
"Diam. Aku hanya tidak ingin berbicara denganmu saat ini."
"Hey ayolah. Aku akan menjadi gurumu disini,setidaknya kau harus sopan denganku."
Jisung hanya diam tanpa mendengarkan celotehan Taeyong saat ini.
Kkrriinnggg
"Ayo Jisung. Aku akan mengantarmu kekelas."
-LoudiVano-
-TBC-
Nggantung banget tadi ya? Tunggu aja kalo penasaran. Author juga masih menunggu doi membalas perasaan:v
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] SUNGLE - I C Y
Teen Fiction❝Segalanya Tidak Bisa Dipenuhi Dengan Kekuasaan❞ . . . . . . [CHENJI/JICHEN/CHENSUNG/SUNGLE] 📌Spin of : Lumos_Crispy ⚠WARNING⚠ -Typo - BxB - Yaoi - Gay ©Loudi_Vano