[ஓீ͜08]

2.5K 252 55
                                    

⚠WARNING⚠
.
.
.
.
.
.
🚫Typo🚫




























































Bagus,

Hujan mengguyur kota Seoul, saat waktu pulang sekolah tiba? Jaemin pasti tidak bisa pulang sekarang. Jisung yang sekarang berada didepan kelas tersebut langsung bergegas menuju kelas Jaemin dengan tergesa-gesa.

"Kak Jaemin, "

"Maaf Sung, aku akan pulang bersama Jeno."Ucap Jaemin dengan santainya.

"Ke-kenapa?"

"Aku tak ingin merepotkanmu, arah rumah kita berlawanan. Dan kau lihat itu? Sekarang hujan, aku tak ingin melihatmu lebih lama terguyur air hujan."

Jisung mengangguk pelan dan menunduk,

"Kau tak apa kan,?"Jaemin menepuk pundak Jisung pelan.

Jisung menggeleng, "Aku.., baik-baik saja."

"Yasudah, aku pergi dulu. Sampai ketemu lagi,"Jaemin pun segera pergi dari hadapan Jisung untuk menghampiri Jeno.

"Tentu..., aku tidak baik-baik saja."Jisung dengan wajah murung, segera berjalan menuju tempat parkir motor sekolah.

Secara langsung Jisung dapat melihat Jeno yang memasangkan helm dikepala Jaemin. Jisung juga dapat melihat Jaemin dan Jeno yang berboncengan dibawah rintik hujan.

"Tenang Jisung, mereka berdua sudah pergi."Ucap Jisung bermonolog.

Jisung segera menaiki motor sportnya, dia mengambil helm yang tergantung dikaca spion dan memakainya. Sekali lagi Jisung teringat saat Jeno memakaikan helm dikepala Jaemin.

Susah payah Jisung pindah sekolah agar bisa lebih dekat dengan Jaemin, tapi apa ini? Sudahlah, Jisung pun menyalakan mesin motornya. Lampu motor itu menyala dan menyorot percikan air diudara. Kembali terngiang dipikiran Jisung saat Jaemin dan Jeno berboncengan tadi.

"Lupakan Jisung, !"

Ia menjalankan motornya perlahan melewati gerbang sekolah, semakin lama Jisung semakin menambah kecepatan motor itu. Hujan semakin deras saja, air hujan itu membasahi helm milik Jisung dan membuat mata Jisung sedikit kabur.

Jisung langsung menghentikan motornya sedikit jauh dari halte buss, tadinya Jisung ingin berteduh. Tetapi mata Jisung mendapati ada seseorang dengan pawakan tidak asing dari kejauhan.

Jisung pun melepas helmnya dan turun dari motor, ia meletakkan helm itu diatas motor dan sedikit mengusak rambutnya.

"Chenle?"Gumam Jisung.

Chenle terlihat sangat menggigil karena menunggu buss datang sedari tadi, Daehwi yang biasa menemaninya itu pun tidak terlihat ada disampingnya.

Jisung pun langsung menghampiri Chenle,

"Apa yang kau lakukan disini?"Tanya Chenle yang melipat tangannya menggigil tersebut.

Jisung merasa kasihan dengannya,

"Hm, aku akan mengantarmu pulang."

Chenle mendongak, "Aku tak ingin merepotkanmu."

"Kenapa tidak ada satu orang pun yang ingin naik motor bersamaku?"

Memangnya ada apa dengan Jisung ?, apakah motornya terlihat tidak nyaman dipandang ?

"Bukan itu maksudku, aku hanya tak ingin merepotkanmu saja."

"Aku tak merasa direpotkan,"

Jisung melepas jaket kulitnya dan menyodorkan jaket itu kepada Chenle, "Pakai."

Chenle membulatkan matanya ,"Aku tak membutuhkannya."

"Pakai, tanganmu dingin seperti es batu. Aku tau kau sedang menggigil sekarang."

Chenle masih menganga sejadi-jadinya, Jisung langsung saja memakaikan jaket kulit itu kepada Chenle dan menarik Chenle menuju motornya.

Jisung meraih helm diatas motornya, dia memakai 'kan helm itu dikepala Chenle. Chenle masih tetap diam dan tak bisa berkata-kata lagi.

Ia kembali menaiki motor sportnya dan menyuruh Chenle untuk naik.

"Pegangan,"Titah Jisung saat Chenle sudah berada diatas motornya.

Chenle hanya berpegangan dibaju seragam Jisung, sipemuda Park itu pun menarik tangan Chenle agar memeluknya.

"Semoga Chenle tidak mendengarnya,"Batin Jisung, yang benar saja? Jantungnya berdegup kencang saat ini. Jisung terus mengatur napasnya agar Chenle tidak menyadari apa yang Jisung alami saat ini.

"Jisung-ah, apakah kau tidak akan menjalankan motormu?"

"Astaga Jisung! Sadar!, dia bukan Jaemin. Jangan sampai kau berfikir jika dia adalah Jaemin!"

"Hm, "Jisung pun menjalankan motornya, air hujan yang terkadang masuk dimatanya tidak menjadi masalah untuk Jisung, Jisung merasakan pelukan hangat dipunggungnya yang Chenle berikan. Walaupun helm yang Chenle gunakan sedikit mengganjal dan mengganggunya.

Sudah lama sekali.., Jisung tidak bermain dengan air hujan seperti dulu. Waktu Jisung masih kecil, waktu dia belum mengenal Jaemin, dan waktu Jisung belum mengenal kata 'Cinta'. Bahkan waktu Jisung belum merasakan patah hati karena seorang pemuda.












































































-LoudiVano-


Udh biasa kn ya klo telat ? :v
Intinya hrs terus voment sm baca spin off. Yg sider ? Biarlah sider, kita doakan saja agar mrka jomblo always .gg

Thx gan, see u next chapt~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[✔] SUNGLE - I C YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang