Aelna menyusuri koridor sekolah yang masih sepi bersama El. Mereka berdua tampak sedang tertawa kecil karena lelucon receh yang dilemparkan secara bergantian.
El mendadak berhenti melangkahkan kakinya, membuat Aelna tanpa sadar berjalan mendahuluinya.
Brukk!
Aelna tidak sengaja menabrak seseorang dari arah yang berlawanan, karena tabrakan tersebut membuat tubuh Aelna oleng untung saja orang yang ditabraknya itu dengan sigap menangkap tubuh Aelna yang ingin menyentuh lantai.
Kini Aelna sedang berada dalam dekapan orang tersebut, mereka saling menatap. Aelna yang tersadar langsung membenarkan posisinya dan meminta maaf pada orang tersebut.
"Maaf ya, Lo gak terluka kan?" Panik dan gugup, Aelna menyentuh lengan orang tersebut untuk memeriksa apakah ada luka atau tidak yang disebabkan oleh dirinya.
Orang tersebut langsung menghempas tangan Aelna dan menjauhkannya dari tubuhnya membuat Aelna sedikit terkejut.
"Lepas! Jauhin tangan Lo dari tubuh gua!" Ucap orang tersebut. Aelna yang tidak mendengarkan ucapannya, ia malah kembali memegang lengannya dan menyentuh keningnya tanpa perintah.
"Lo sakit? Kok muka Lo pucet gitu sih, suhu badan Lo juga dingin banget." Ucap Aelna sambil membolak-balikan telapak tangannya dikening orang tersebut. Lagi lagi tangan Aelna dihempaskan oleh orang tersebut, dan orang tersebut meninggalkan Aelna yang sedang bingung dengan sikapnya.
"Woy! Jangan maksain diri!" Ucap Aelna kepada orang tersebut yang sudah jauh dari pandangan matanya.
El yang baru tersadar menghampiri Aelna, dan bertanya kepadanya "Lo ga apa-apa kan?"
"Gua nggak kenapa-napa, tapi itu orang yang kenapa-napa." Ucap Aelna sambil menunjuk-nunjuk orang yang tadi ditabraknya secara otomatis pandangan El mengikuti arah jari telunjuk Aelna.
"Masa tadi aneh banget tuh orang, suhu badannya dingin banget terus wajahnya juga pucet, udah kayak mayat hidup. Ih serem." Ucap Aelna sambil berseru.
"Udah biarin aja, ayo kekelas bentar lagi bel masuk berbunyi." Ajak El.
***
Kini El tidak fokus pada guru yang sedang menjelaskan materi didepan papan tulis, pikirannya sedang dipenuhi oleh orang yang tadi ditabrak Aelna.El sempat terkejut mengetahui keberadaan orang tersebut disini. Dia adalah seseorang yang sangat ditakuti oleh seluruh makhluk sejenisnya. Itu membuat El semakin geram, mengapa mereka dengan terang-terangan menampakkan dirinya didepan Aelna. Tentu saja itu membuat El menjadi sengat khawatir dengan misinya yang suatu saat bisa gagal kapan saja.
Kini ia hanya terus berpikir bagaimana caranya untuk melindungi misinya.
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi seluruh murid berhamburan keluar sekolah.Saat ini, Aelna sedang menunggu El yang tengah mengambil motornya diparkiran, ia menunggu dihalte depan sekolah.
Sudah satu jam lebih El belum menampakkan dirinya didepannya, ada apa dengan El? Kenapa akhir-akhir ini sering tiba-tiba menghilang?
Aelna membuang pikiran negatif tentang El. Sekarang ia harus memikirkan bagaimana ia pulang. Supir pribadinya sedang pulang kampung, dan sialnya lagi internet Aelna habis jadi tidak bisa memesan ojek online.
Kalau ia jalan kaki bisa pingsan ditengah jalan, karena jarak rumah kesekolah menempuh waktu setengah jam.
Saat masih berpikir, ia melihat seseorang dengan motor ninja berwarna hitam baru keluar dari sekolah. Dengan kekuatan entah dari mana ia nekat memberhentikan pengendara tersebut dan meminta pengendara tersebut mengantarkan ia pulang.
"Stop!" Aelna berdiri ditengah jalan sambil merentangkan kedua tangannya agar pengendara motor tersebut berhenti.
Orang tersebut membuka kaca helmnya, " Woyy, cari mati Lo?! Minggir gue mau lewat!"
Aelna yang mendengar itu, langsung menggeser sedikit tubuhnya ketepi jalan. Kini ia sudah siap memasang muka melas nya. Saatnya beraksi!
"Heyy kamu, minta tolong anterin kerumah dong," Belum selesai Aelna bicara sudah dipotong, "Nggak!"
"Ih, dengerin gue dulu. Supir gua gak bisa jemput terus internet gua habis jadi gak bisa mesen ojek online," jelas Aelna.
"Jadi anterin gue pulang ya, jarang-jarang cewek secantik gue mau pulang bareng sama cowok yang gak dikenal, lagian emangnya Lo gak kasian sama gue kalau harus pulang sendiri?" Ucap Aelna dengan sedikit memohon.
"Nggak!"
"Yaelah, pelit banget sih cuman minta anterin pulang doang juga! Kalau gak mau ngenterin bilang gak usah muter-muter." Ngegas Aelna karena kesal dengan jawaban orang tersebut. Kalau tidak terpaksa juga Aelna tidak bakal mau pulang bareng.
Orang tersebut hanya terheran-heran melihat kelakuan cewek didepannya ini yang sungguh ajaib, aneh, dan juga imut. Hah? Apa? Kata yang terakhir segera ia tepis dari pikirannya.
Dengan pasrah orang tersebut mengiyakan untuk mengantar Aelna pulang. Lagi pula bila ia tetep menolaknya Aelna akan tetap memaksanya.
Dengan gembira Aelna langsung menaikan tubuh nya ke atas motor tanpa pemberitahuan, alhasil motor tersebut miring ke kiri untung saja pengendaranya menahan motor itu dengan kuat agar tidak jatuh. Aelna hanya memperlihatkan gigi tanpa rasa bersalah.
"Nama Lo siapa?" Tanya Aelna
"Gak perlu tau."
"Yampun jutek amat jadi orang, entar cepet tua lho." Kesal Aelna karena hanya dijawab singkat.
"Seriusan ih, gua nanya siapa nama Lo?" Tanya sekali lagi.
"Dean Achazia" Aelna yang mendengar jawaban tersebut puas, akhirnya ia tahu nama cowok tersebut.
"Nama gue Aelna Zachery" Ucap Aelna dengan pd
"Gue gak nanya." Aelna ingin mengumpat mendengar jawaban yang dilontarkannya. Tapi ia harus sabar, agar diantar pulang dengan selamat.
"Eh btw, Lo yang tadi gue tabrak di koridor kan ya? Lo gak sakit kan? Soalnya tadi muka lo pucet banget kayak mayat hidup." Mendengar ucapan Aelna, Dean sedikit terkejut. Dan ia hanya berdehem sebagai jawabannya.
"Yaudah ayo, jalan! Eh iya, nanti kita makan dulu ya, gua yang traktir kok! Anggap aja ucapan terima kasih." Ucap Aelna sambil membenarkan posisi duduknya.
"Dan sebagai pertemuan kita." Lanjut batin Aelna.
Dean dan Aelna pergi menyatu dengan pengendara lain yang saat ini sedang ramai.
***
Maaf ya guys, ceritanya ga jls maklum masih pemula:v
Butuh saran&masukan:)
Next guys:*
Semoga suka^~^
Typo bertebaran
Jgn lupa votment:*STAY HEALTHY ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Noble
Fiction généraleTakdir tidak bisa diubah seperti kemauan kita sendiri. Tapi apa jadinya bila manusia vampir jatuh cinta dengan manusia biasa keturunan serigala? Apa mereka akan mengubah dan menentang takdir? Atau mereka mengakhiri pertemuan dengan meyakitkan? Kehid...