Ervin merapikan beberapa bukunya yang bertumpuk di atas meja kemudian dia masukan ke dalam tas, hari ini jadwal Ervin untuk memimpin rapat OSIS jadi dia di izinkan wali kelasnya untuk meninggalkan jam pelajaran.
" Xel gue cabut ya, kalau bu Rema kasih catetan yang penting tolong catetin di buku gue" pamit Ervin pada Axel teman sebangkunya.
" Jus mangga sama batagor kayaknya enak nih vin" Axel memasang mimik wajah seakan sedang berfikir.
" iya entar istirahat panggil gue di ruang OSIS" Ervin paham maksud sindiran temannya itu apalagi kalau bukan upah menulis.
" enggak enggak gue bercanda tadi tapi kalau lo serius ngasih gue juga jadi serius nerimanya"
Ervin menoyor pelan kepala Axel, yang di toyor malah cengar cengir.
"jadi orang perhitungan banget lo, udah entar kalau lo mau tinggal ke ruangan OSIS, gue cabut dulu" Ervin melangkahkan kakinya keluar kelas.
Sampai di koridor lantai satu matanya tertuju pada kegiatan siswa siswi yang ada di lapangan basket, hari ini jadwalnya kelas Ezra yang olah raga.
Ervin menajamkan pengelihatannya ke arah sekelompok siswa yang sedang asik di tengah lapangan, ia mencari keberadaan Ezra sekedar ingin tahu kembarannya itu sedang apa.
"woy" Seseorang menepuk pundaknya dari arah belakang membuat jantung Ervin berdetak lebih cepat, Ervin membalikan arah pandangnya, dan menatap pelakunya yang ternyata kembarannya sendiri yang sedari tadi dia cari.
"lo ngapain di sini gak ikut olah raga?"
" Abis dari BK, ini gue mau kelapangan" jelas Ezra
" lo di panggil lagi? " Ervin sadar itu hanya pertanyaan basa basi, karena sudah pasti alasan Ezra ke BK ya karena ada kasus, sangat mustahil Ezra di ajak diskusi dengan guru BK seperti dirinya. ya Ervin juga sering keluar masuk ruang BK tapi karena ada hal yang harus didiskusikan atau sekedar membantu mendata siswa.
"Iya gue dipanggil gara-gara nggak sengaja numpahin air ke kepalanya Ibnu" mendengar jawab Ezra membuat Ervin menghela nafas.
"Eh mau rapatkan lo, buruan sana tadi gue liat anak OSIS udah pada kumpul, gue duluan mau kelapangan" Ezra menepuk pundak Ervin sekilas sebelum melangkah pergi.
" Eh tunggu" Ervin menghentikan langkah Ezra.
Laki laki itu berbalik dan mengangkat salah satu alisnya.
"lo gak ganti seragam?" tanya Ervin, setelah dia sadar kembarannya itu masih menggunakan baju OSIS.
" gue nggak bawa " jawab Ezra santai
"kebiasaan, gue ada kaos tuh di loker pake aja dari pada lo dihukum" tawar Ervin, Ezra menggelengkan kepalanya menolak tawaran itu.
" gak usah gue lagi gabut pengen keliling lapangan",
Ervin mendengus kasar dan berjalan mendekati kembarannya.
" gue gak mau liat lo lemes di rumah, ngerepotin gue endingnya, nih kunci loker gue" Ezra melirik sekilas kunci yang di berikan Ervin, sebelum mengambilnya.
"Bukannya lo seneng kalau gue anteng di rumah nggak ribut" Ezra menaikan alisnya menggoda Ervin
Ervin tak menanggapi ucapan Ezra, setelah kembarannya menerima kunci yang dia berikan ia memilih berjalan meninggalkan kembarannya itu menuju ruang OSIS
🍻🍻🍻
Kantin sekolah sudah mulai ramai, Ervin menepati janjinya ke Axel mereka berdua kini sedang menikmati sepiring batagor dan jus buah segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR ~ The Brothers ~
FanfictionHanya ada satu pilar yang menyangga hidup 7 remaja,mereka hanya mengenal kata ayah tidak ada kata ibu di kamus kehidupannya. Gavin, Arsenio, Brian, Darel, Ervin, Ezra, dan Valda 7 jagoan ayahnya, yaa mereka tak pernah mengenal apa itu kasih sayang...