Chapter 03

4.5K 836 219
                                    

Hari ini Seungmin kembali pulang larut, memang tak semalam kemarin, namun jam tujuh sudah cukup membuktikan jika Seungmin sangat lelah saat ini.

Bahkan terlalu lelah untuk memperhatikan lelaki yang sama yang sekarang tengah berdiri di tempat yang sama pula.

Seungmin sedang tidak bersemangat, sungguh. Maka tanpa rasa takut sedikitpun, pemuda Kim itu membawa langkahnya mendekat.

"Tunggu!"

Seungmin menghentikan langkah dan membalikkan tubuhnya begitu mendengar suara yang sangat ia yakini milik pria aneh tersebut.

"Ada apa?" tanya Seungmin malas, persetan dengan sopan santun, ia hanya ingin segera pulang ke rumah.

Lelaki itu berjalan mendekati Seungmin dan berdiri di hadapannya.

"Bisakah kau membantuku?"

Seungmin menyerngitkan alisnya bingung. "Maaf tuan, tapi aku bahkan tak melihat wajahmu, bagaimana bisa aku membantumu?"

Jika saja ia mengenali lelaki di hadapannya atau mungkin dia adalah tetangga Seungmin maka lelaki manis itu bisa saja akan mengiyakan permintaannya, namun, Seungmin bahkan masih belum melihat rupa dari pria di hadapannya ini.

"Ah maafkan aku." lelaki itu lalu menurunkan tudung hoodienya, menampilkan kulit putih yang terlihat begitu kontras dengan rambut hitam legam miliknya.

Tampan.

Itulah yang terbersit setelah kata 'asing' yang meljntas di benaknya.

"Aku Chan dan kau pasti Seungmin, benar?"

Seungmin nampak terkejut, ia sama sekali tak mengetahui pria bernama Chan ini namun Chan justru mengetahui namanya.

"Darimana kau tau?"

Chan terlihat terkekeh, menampilkan lesung pipi yang baru saja Seungmin sadari, bersyukurlah karena mereka saat ini berdiri tepat di bawah lampu yang menyala jadi Seungmin tak perlu susah payah untuk meneliti wajah pria di hadapannya ini.

"Aku adalah tetanggamu."

Kebingungan Seungmin semakin menjadi, memang ia adalah orang pindahan namun dalam kurun waktu tiga tahun tentu cukup untuk membuat Seungmin ingat dengan rupa para tetangganya.

"Tapi kenapa aku tak pernah melihatmu?"

"Benarkah?"

Seungmin menganggukkan kepalanya.

"Kau mungkin harus lebih memperhatikan sekitar, aku bahkan tinggal tepat di depan rumahmu."

Seungmin melebarkan matanya selama sepersekian detik, namun di waktu berikutnya, lelaki manis itu menyemburkan tawanya.

"Hahaha...leluconmu bagus sekali." ucap Seungmin di sela tawanya, ia bahkan sampai memegangi perut yang terasa sakit akibat tertawa.

Sedangkan di sisi lain Chan menatap Seungmin bingung, ia tak bercanda.

"Ah maafkan aku." Seungmin mencoba menghentikan tawanya meski raut meremehkan masih terpasang di wajahnya.

"Well, bagaimana bisa aku percaya jika rumah itu saja bahkan sudah kosong lebih dari tiga tahun?"

Chan mengedikkan bahunya acuh. "Itu berarti kau bodoh, bahkan kita kemarin sempat bersitatap."

Seungmin membeku, nyalinya mendadak ciut saat menyadari sesuatu.

Secara perlahan kakinya ia bawa untuk melangkah mundur, lalu tanpa aba aba, Seungmin segera melangkah pergi.

"Aku permisi, dan maaf aku tak bisa membantumu."

Jantung Seungmin terasa berdegup cepat, oh ayolah, mungkin karena efek lelah membuat Seungmin mulai berpikir yang aneh aneh.

"Kau tidak bisa pergi, aku telah memilihmu."

Brukk...

Seungmin terjatuh akibat tersandung kakinya sendiri.

Ini aneh, sangat aneh.

Bagaimana bisa Chan berdiri di hadapannya jika Seungmin sudah jelas jelas meninggalkan lelaki itu jauh di belakang?

Bagaimana bisa Chan berdiri di hadapannya jika Seungmin sudah jelas jelas meninggalkan lelaki itu jauh di belakang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Gak bisa bikin horor dan emang gak niat bikin horor sih sejak awal hehehe...

Tertanda, 03/05/2020

Bee, bersiap bikinin tugas kakak

Why? [Chanmin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang