Chapter 07

3.9K 741 78
                                    

Seungmin pada akhirnya memutukan untuk benar benar membantu Chan.

Kebetulan hari ini adalah hari minggu yang mana hal itu membuat Seungmin bebas menyusup masuk ke dalam rumah kosong yang ada di sebrang jalan.

Setelah berpamitan dan mengatakan jika dirinya akan bermain ke rumah Felix, Seungmin segera menghilang di balik pintu.

Lagi lagi Felix lah yang menjadi alasan, jika anak itu tau ia pasti akan mengamuk. Namun sayangnya Seungmin sama sekali tak peduli, ia hanya ingin membantu Chan lalu selesai, kehidupannya bisa kembali normal.

"Bagaimana aku bisa masuk ke dalam sana?"

"Kau bisa memanjat?"

Seungmin menganggukkan kepalanya, ya sedikit banyak ia tau teknik memanjat, saat kecil ia pernah mempelajarinya bersama sang ayah.

"Bagus, jika begitu kau ambil jalan memutar, naiklah ke pagar belakang rumah lalu di sana ada sebuah pintu."

Seungmin menganggukkan kepalanya mengerti dan mengikuti intrupsi dari Chan tadi. Setelah berjelan memutar, Seungmin sampai di hadapan tembok yang menjulang cukup tinggi.

"Bagaimana caraku naik?" gumam Seungmin sembari mendongkakkan kepalanya.

Ah tapi tak masalah, setelah menolehkan kepalanya ke kanan dan kek kiri guna memastikan jika tak ada yang melihat, Seungmin segera melompat dan meraih puncak teratas dari temboknya.

Tap...

Seungmin berhasil dengan cukup baik, tanpa menunggu lama lagi, ia segera terjun turun.

Masih ditemani oleh Chan di sampingnya, lelaki manis itu lalu berjalan menuju ke arah pintu yang Chan maksud, sedikit mendobraknya sehingga pintu kayu yang telah lapuk itu dapat terbuka. Chan menuntun langkah Seungmin masuk menuju ke kamar yang ia tempati dulu.

Seungmin menyerngitkan dahinya tak nyaman, tempat ini begitu berdebu dan terdapat banyak sarang laba laba, wajar saja, tak ada seorangpun yang pernah menginjakkan kaki di sini selama bertahun tahun

"Astaga!" Seungmin menutup mulutnya begitu memasuki kamar Chan, entah bagaimana caranya, bayangan Chan di masa lalu tiba tiba saja muncul. Bayangan saat bagaimana tubuhnya tergantung mengenaskan di atas sana.

Seungmin ingin menangis saja saat ini.

"Jangan dilihat." Chan mencoba mendekat tubuh Seungmin namun sayang semua itu hanyalah sia sia, ia menembus Seungmin.

"A-aku tidak apa apa." ucap Seungmin sembari mencoba menolehkan kepalanya ke arah lain.

Chan merasa bersalah, ia tak tau Seungmin juga bisa melihat bayangannya di masa lalu.

"Ka-katakan saja dimana kau meletakkan suratnya dan aku akan segera pergi."

Ah Chan bahkan hampir lupa dengan tujuan awal mereka datang ke sini.

"Aku menaruhnya di laci laci itu." Chan menunjuk ke arah salah satu laci nakas, Seungmin mengangguk mengerti lalu segera melangkahkan kakinya ke sana. Membuka laci tersebut dan menemukan sebuah kertas usang yang telah menguning.

"Apakah ini?"

Chan menganggukkan kepalanya.

Seungmin bisa sedikit bernafas lega, dengan keringat dingin yang mulai muncul, Seungmin segera berlari keluar dari rumah tersebut. Ia tak menyangka Chan memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara seperti itu.

 Ia tak menyangka Chan memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

T

ertanda, 07/05/2020

Bee, ditemani lagu dalam lamunan

Why? [Chanmin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang