Miniminiku

Back To You

"Jimjam~ ini sudah entah berapa tahun kalian pacaran dan kalian selalu putus nyambung. Astagaaaa... Yoongi hyung selingkuh kalian bertengkar dia minta maaf kau kembali lagi padanya lalu kau pergi dengan yang lain dan kembali lagi padanya. Aku penasaran apabila kalian menikah apa kalian akan selingkuh lalu cerai lalu kembali lagi?" Kata Taehyung panjang lebar. Jimin menggeplak kepala Taehyung

"Yak! Kau pikir segampang itu bercerai lalu kembali lagi?" Kata jimin.

"Ya habisnya kalian berdua. Putus balikan lagi. Kau juga. Udah putus lama masih aja deg-degan sama Yoongi hyung, lalu kembali lagi. Laku kalian pacaran putus lagi astaga" kata taehyung. Jimin berdecak apalagi sekarang di hadapannya Yoongi sedang lewat dengan wanita lain yang menjadi gandengannya. Taehyung mengikuti arah mata Jimin.

"Jujur aku tidak mengerti dengan kalian berdua" kata Taehyung. Jimin menghela nafas.

"Kau putus, kau patah hati karena Yoongi hyung jalan smaa wanita lain. Lalu kalian balikan. Lalu kalian putus Yoongi hyung jalan sama pria lain. Dan kau tiba-tiba jalan sama pria lain. Lalu kalian balikan. Terus putus lagi. Kau tidur dengan orang lain tapi di otakmu cuman yoongi hyung. Tapi, ini rekor. Kalian sudah enam bulan dan belum baikan? Biasanya paling lama dua bulan" kata taehyung. Jimin menghela nafas.

"Apa kali ini kami ga akan balikan ya tae?" Kata Jimin. Taehyung mengamati raut wajah Jimin

"Kau tahu? Ini namanya patah hati beneran" kata Jimin. Taehyung terdiam mendengarkan Jimin.

"Benar yang kau bilang Tae, ini rekor kami ga berbaikan selama enam bulan dan Yoongi hyung bertahan pada satu wanita yang sma selama enam bulan ini." Kata Jimin. Taehyung memandang Yoongi dan Wendy. Benar ini sudah enam bulan.

"Tiga bulan kemarin aku patah hati tae. Yoongi hyung masih belum jauh dari Wendy. Jadi aku pergi dengan pria lain. Saat aku sudah mulai senang aku rasa bisa melupakan Yoongi hyung, tapi waktu ketemu Yoongi hyung aku deg-degan lagi. Selalu begitu selama tiga bulan ini." Kata Jimin sambil memandangi Yoongi dan Wendy.

"Aku rindu Tae. Aku rindu Yoongi hyung. Aku rindu memegang tangan Yoongi hyung, aku rindu semua aktivitas kami. Bahkan aku melakukan semua aktivitas yang aku inginkan dengan Yoongi hyung ke pria lain tapi rasanya berbeda." Kata Jimin. Jimin menghela nafas.

"Seberapa jauh aku pergi sama pria lain, seberapa intim hubunganku sama pria lain Tae. Aku selalu kembali pada yoongi hyung. Semuanya Tae. Semuanya kembali pada yoongi hyung. Makanya ku bilang ini patah hati sungguhan karena aku selalu me replay semua pesan text kami dan ini sudah enam bulan kami tidak bertukar pesan atau teleponan." Kata Jimin.

"Aku tahu Jim. Akan aku pastikan kali ini, Yoongi hyung kebakaran supaya kau kembali padanya" kata Taehyung. Jimin menyerengit bingung. Sementara Taehyung tersenyun menyeramkan.

.

.

.

.

.

Yoongi uring-uringan hampir sebulan ini. Bulan ketujuh Jimin dan dia putus. Dan orang-orang sudah mulai mengambil kesimpulan kalau mereka memang sudah putus dan benar-benar putus. Bukan drama yang mereka kembali lagi setelah dua bulan. Ditambah lagi, sebulan ini Jimin dekat sekali dengan pria itu. Saingan Yoongi dulu sekali untuk mendapatkan Jimin.

Lee Taemin

Sungguh Yoongi membenci pria itu. Dia adalah satu-satunya kandidat terkuat Jimin berpaling dari dia. Dan Yoongi sungguh tidak mau kehilangan Jimin. Yoongi memang belum bisa merubah kebiasaan buruknya yang suka gonta-ganti pacar. Tapi yang dia dan semua orang tahu juga pahami, setelah Yoongi bosan, Yoongi akan kembali pada Jimin. Selama apapun itu, Yoongi akan kembali pada Jimin. Yoongi sadar kalau pengaruh burukny juga pengaruh ke Jimin. Dia tahu Jimin tidur dengan pria lain. Tapi toh mereka selalu berbaikan kembali. Tapi entah kenapa hampir tujuh bulan ini dia belum ada niat putus dengan Wendy. Mungkin karena mereka satu pemikiran dengan hal musik. Walau terkadang Yoongi juga bosan dan rindu masa-masa bertengkar dengan Jimin. Dan sekarang akibatnya Yoongi cukup kalang kabut melihat sebulan ini Jimin dan Taemin kembali dekat. Bahkan setelah tiga mingguan dia amati, dia memutuskan Wendy. Wendy sedih tapi kata-kata Wendy seperti menyadarkannya