Apakah appa sayang Yoonji?

785 48 0
                                    

Sekitar jam sepuluh malam, Yoongi pulang dari kantornya, tapi anak-anaknya sudah tidur, dan Jimin sebagai istri yang baik tentu melayani Yoongi dengan menyiapkan air hangat dan makan malam. Jadi disinilah Yoongi dan Jimin duduk bedia di meja makan.

"Yoonji masih ngambek?" Tanya Yoongi sambil memakan ramennya. Jimin terkekeh lalu mengangguk.

"Makanya hyung kalau punya janji ditepatin" ledek Jimin. Yoongi mendengus.

"Sumpah itu ga sengaja Jim. Kalau bukan proyek dari pemerintah juga aku ga mau" kata yoongi. Jimin tersenyum dan mengusap tangan Yoongi.

"Memangnya akhirnya proyeknya jadi?" Tanya Jimin. Yoongi mengangguk.

"Seminggu lagi harus ada rapat jadi dan juga entah mengapa pemerintah mau mengajak perusahaan swasta bekerja sama. Dan kebetulan sekali Namjoon juga ikut kan." Kata yoongi. Jimin mengangguk.

"Iya aku dengar Namjoon hyung lebih parah karena Nami dan Jinseok ngambek" kata Jimin.

"Ah aku mau cerita hyung, tapi kalau aku cerita hyung pasti merasa bersalah deh" sedih Jimin. Yoongi menatap Jimin penasaran

"Apa sih Jim? Bikin penasaran" kata Yoongi.

"Tentang Yoonji" kata Jimin. Yoongi meletakkan sumpitnya dan menatap Jimin serius.

"Hyung habisin dulu ramyeonnya" kata Jimin. Yoongi menggeleng

"Ish nanti kalau udah melar di buang ga di makan. Habisin dulu. Baru Jimin cerita" kata Jimin. Yoongi berdecak lalu menuruti Jimin. Jimin berdiri mengambil segelas air putih untuk Yoongi lalu memberikannya pada Yoongi lalu duduk lagi di hadapan Yoongi.

"Jangan suka buang-buang makanan hyung" kata Jimin. Yoongi mengangguk dan melanjutkan makannya. Setelah selesai Yoongi meletakkan sumpitnya.

"Jadi kenapa Yoonji?" Tanya Yoongi. Jimin terkekeh.

"Minum dulu hyung" kata Jimin sambil menunjuk minuman Yoongi. Yoongi segera meminum minumannya lalu merapihkan posisi duduknya bersiap mendengarkan cerita Jimin.

"Sebelumnya Jimin mau tanya, apa projek dengan pemerintah itu merepotkan?" Tanya Jimin. Yoongi mengangguk.

"Ya, ada beberapa prosedur dan mereka maunya bertemu langsung denganku" kata Yoongi. Jimin mengangguk.

"Jadi tadi Yoonji bilang kalau hyung ga sayang dia lagi. Katanya hyung lebih sayang sama pekerjaan hyung" kata Jimin

"Astaga. Kamu tahu kan Jim, hyung sayang sama Yoonji. Kenapa Yoonji bisa berfikiran begitu" tanya yoongi sedih. Jimin menahan tawanya melihat Yoongi keliatan sedih. Jimin memegang tangan Yoongi dan mengusap tangan Yoongi.

"Karena, setelah hyung gagal datang ke acara sekolah Yoonji, hyung kan cuma minta maaf pagi-pagi itu juga buru-buru karena Yoonji harus sekolah terus hyung harus ke kantor setelah itu hyung sama Yoonji udah jarang ngobrol lagi" kata jimin.

"Bahkan, hyung juga kerja di hari sabtu dan minggu kan. Biasanya hyung sama Yoonji bermain piano bersama atau kita menghabiskan waktu bersama" kata Jimin. Yoongi mengusak rambutnya kasar.

"Sudah jangan sedih hyungie, Jimin udah kasih pengertian kok ke Yoonji" kata Jimin. Yoongi tersenyum menatap Jimin.

"Gomawo Jimin-ah" kata Yoongi. Jimin mengangguk.

"Nanti setelah selesai, segera minta maaf pada Yoonji ya appa. Dan kalau bisa jangan bekerja saat di rumah apalagi hari Sabtu dan Minggu. Anak-anak pasti kesepian juga" kata Jimin. Yoongi mengangguk dan tersenyum

"Kalau papanya kesepian ga?" Tanya Yoongi. Jimin tertawa mendengarnya.

"Enggak dong kan papa di peluk appa setiap malam" kata Jimin. Yoongi tertawa mendengarnya. Jimin tersenyum lalu mengambil mangkuk yoongi dan mencucinya.

MiniminikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang