Hi monday
******
"Baramee!"
Aku menoleh ke arah suara yang memanggilku. Aku melihat Phi Ben bersama pacarnya, Phi Mild berdiri di depan pintu masuk bandara. Aku melambaikan tanganku dan menyeret bawaanku ke arahnya. Seorang pria yang berdiri tidak jauh dari Phi Ben langsung menghampiriku.
"Biar saya yang membawakan barang anda Tuan" Ujarnya. Aku mengucapkan terima kasih dan menyerahkan barang bawaanku ke pria tersebut.
"Bagaimana penerbangannya?" Phi Mild menggandeng tangan ibuku.
"Melelahkan tapi tidak terlalu buruk" Jawab ibuku
Kami berjalan mengikuti Phi Ben.
"Pho mengatakan dia sudah mempersiapkan makan malam di Hotel X" Ujar Phi Ben. Aku tidak mengatakan apapun. Dia punya koki bersertifikat internasional tapi entah kenapa, dia tetap ingin makan di luar.
Aku, Ibuku, Phi Ben, dan Phi Mild naik ke dalam satu mobil. Phi Ben membawa mobil lain untuk meletakkan barang-barangku. Aku meraih handphoneku dan mengirimkan sesuatu ke Forth.
"Aku pulang"
Forth membaca pesanku tapi tidak membalasnya. Apa dia sibuk? Tapi kesibukan apa yang membuatnya tidak bisa membalas pesanku?
"Kenapa?"
Aku memalingkan wajahku dan menatap Phi Ben bingung.
"Kamu terlihat kesal" Ujarnya sambil terus memperhatikan jalan.
Phi Ben kakak yang baik. Dia tidak pernah berusaha ikut campur dan selalu menjadi penengah bagiku dan Pho. Dia juga perhatian.
"T-tidak ada"
Jawabku sambil menatap jalanan kota Bangkok.
"Walau sudah tiga tahun, Bangkok tidak ada perubahan. Masih saja macet seperti biasa" Keluh ibuku. Semenjak aku memutuskan pindah ke London, Ibuku menetap disana. Dia menyerahkan segala hal berkaitan dengan perusahaan kepada CEOnya.
Aku menatap tumpukan mobil di depanku. Aku tidak begitu mengenal Bangkok. Aku menghabiskan lebih dari setengah hidupku di Chiang Mai dan selebihnya di London. Jadi aku tidak tahu berapa banyak perubahan yang terjadi. Tapi satu hal yang aku tahu pasti Bangkok menjadi kota yang ramah terhadap perbedaan. Aku melihat para pasangan, tidak peduli gender mereka dan transgender bisa diterima dengan baik di tengah masyarakat kota Bangkok saat ini.
Aku jadi penasaran, bagaimana dengan Chiang Mai?
*****
Forth POV
"Aku pulang" Kirim Beam.
Aku menatap pesannya berulang kali untuk mengerti. Apa dia salah kirim? Atau jangan-jangan....
"Ada apa?" Lam melirik ke handphoneku. Saat ini kami sedang mengantri tiket untuk menonton film. Aku menujukkan pesan Beam padanya.
"Menurutmu apa maksudnya?"
Lam adalah satu-satunya temanku yang tahu kalau Beam ada di London saat ini. Lam menatap pesan yang Beam kirimkan dengan seksama.
"Apa dia kembali ke Thailand?" Tanya Lam
"Ei... Tidak mungkin, dia bilang dia masih butuh satu bulan lagi untuk mengurus kepindahannya"
Lam berdecak "duh Forth. Kamu percaya dengan perkataannya? Dia mengatakan dia akan pindah ke Bangkok tapi malah berakhir di London"
Perkataannya masuk akal juga. Jadi aku mengetikkan sesuatu.
"Jangan bilang kamu ada di Bangkok saat ini!" Kirimku.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Home For Me & You
FanficIni tentang tempat dimana kamu ingin menghabiskan waktu bersama dengan orang yang kamu sayangi. Tempat dimana kamu bisa menyebutnya sebagai rumah. karakter milik chiffon_cake BL story jadi dibawah umur 21 dilarang baca.