Ayahku Adalah Milikku

1.9K 220 31
                                    

A/N

Another fail sugar daddy theme for you hahahaha.... 

*******

Beam memutuskan untuk pulang sendiri ke rumahnya. Dia sudah 18 tahun jadi dia tidak perlu seseorang untuk mengantar atau menjemputnya. Jadi dia melarikan diri ketika Forth dan yang lainnya sibuk. Beam naik transportasi umum dan berjalan dari halte Bus ke apartemen mereka. Beam mampir ke pasar untuk membeli keperluan mereka.

"Nenek. Aku minta daging sekilo, lalu telur, dan juga tahu ini" Tunjuknya pada sang penjual. Sang penjual mempersiapkan pesanan Beam.

"Bukankah seharusnya kamu di sekolah? Kenapa jam segini ada disini?" Tanya Sang penjual sambil membungkus pesanan Beam.

Beam cemberut

"Palingan dia juga di skors lagi" Ujar seorang bibi yang sedang membeli sayur "lihat saja wajahnya. Penuh luka begitu"

Beam melirik Bibi disampingnya dengan tatapan tajam.

"Ck ck ck.... Inilah kenapa rumahmu harus diisi oleh wanita" Ujar Sang penjual sambil menyerahkan barang dagangannya ke Beam. Beam pura-pura tidak mendengarkan omongannya dan menyerahkan uang sebagai gantinya.

"Hanya super woman yang bisa menikahi Forth. Super woman" Ujar sang Bibi. Sang penjual menggeleng

"Mau super woman, wonder woman, atau cat woman aku tidak peduli" Gumam Beam sambil mengucapkan terima kasih pada sang penjual.

"Beam!" Sang Penjual berjalan ke arah Beam cepat. Dia menyerahkan sesuatu kepada Beam. Sebuah amplop.

"Serahkan kepada Ayahmu. Wanita ini pasti bisa menjadi ibu yang baik untukmu" Ujar Sang Penjual.

Beam mendesah dan menatap amplop ditangannya "ok" Jawabnya acuh sebelum memasukkan amplop ke dalam tasnya dan berjalan ke arah apartemennya.

Beam meletakkan belanjaannya di kulkas lalu berjalan ke kamarnya. Dia meletakkan tasnya dan membuka dasinya. Dia melempar dasi dan pakaian sekolahnya ke tempat kain kotor lalu membuka komputernya. Beam teringat akan amplop titipan nenek penjual saat menunggu komputernya menyala. Dia mengambil amplop di dalam tasnya dan menatap isinya.

Cantik, seorang guru, dan terlihat masih muda tapi....

Beam melempar amplop ke tempat tidurnya. Dia membuka aplikasi Word dan mulai mengerjakan tugas essai yang diperintahkan gurunya. Gurunya hendak membunuhnya dengan setumpuk kerjaan rumah selama dia di skors. Beam merasa dia lebih baik sekolah saja.

Beam berhenti mengerjakan tugasnya ketika dia menyadari di luar sudah gelap dan dia mendengar suara motor Forth di parkir. Beam membuka jendela balkonnya dan berlari ke arah balkon. Dia melihat Forth membuka helmnya dan merapikan rambutnya. Beam tersenyum. Tidak peduli secantik apapun wanita yang ingin berkenalan dengan ayahnya, ayahnya Forth adalah miliknya.

****

Forth berjalan masuk ke apartemennya. Dia cemberut ketika melihat Beam duduk manis di depan televisi. Dia membuka sepatunya dan berjalan ke arah Beam.

Tuk

Forth memukul kepala Beam kuat "bukankah Pho katakan kalau Paman Lam akan mengantarmu. Kenapa kamu melarikan diri?" Tanya Forth sambil berkacak pinggang di depan Beam. Beam mengusap kepalanya.

"Beam sudah besar. Beam bisa menjaga diri Beam sendiri" Protes Beam. Forth mendesah dan duduk disebelah Beam. Dia melipat lengan kemejanya hingga ke siku dan meletakkan senjatanya di meja.

"Kenapa kamu tidak pernah mendengarkan omongan Pho?" Protes Forth. Beam cemberut.

"Karena Pho tidak pernah mendengarkan omongan Beam" Jawabnya.

A Home For Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang