Part 2 - His Here

461K 17.3K 368
                                    

Maaf ya updatenya lama. aku lagi sibuk banggggeeett dengan kegiatan kampus. Sekali lagi maafkan diriku -pasang muka paling unyu-. 

 Enjoy this Part guys
____________________ 

Hello MINE..

MINE..

MINE..

Aku terbangun dengan nafas yang berat disertai peluh yang menghiasi dahiku. Sial sepertinya aku terus memimpikan kata-kata pria itu.

Sudah seminggu sejak pesta di Paris tersebut dan aku telah kembali ke NYC. Tapi kata-kata pria tersebut terus hadir dalam mimpiku. Sialan kau Wiber, seharusnya kau tidak perlu menceritakan tentangnya padaku. Umpatku masih duduk diatas tempat tidurku dan mengingat kejadian di malam itu.

Flashback

Kami masih dalam posisi berpelukan dengan kepalanya sedikit menunduk untuk mensejajarkan wajahnya dengan wajahku. Gemuruh teput tangan masih saja membanjiri telingaku, dan sepertinya kami masih betah dalam posisi ini sampai sebuah suara membuat kami harus melepaskan pelukan kami.

“bukankah tidak sopan menjadi bintang dalam acara seseorang” aku segera melepaskan tanganku yang berada diatas bahu pria yang saat ini kedua tangannya berada dipinggulku. Dan sedikit mendorongnya agar kedua tangannya segera lepas dari pinggulku.

Aku segera membalikan badanku untuk melihat wanita yang berkata tadi, ya aku tahu dia adalah wanita yang akan bertunangan malam  ini.

“maaf jika saya lancang” kataku sedikit menunduk untuk meminta maaf. Ya aku sadar sejak berdansa dengan pria yang saat ini berada disamping kiriku, aku dan dia telah menjadi pusat perhatian.

Tapi aku sedikit kesal ketika dia mengatakan kata -bintang dalam acara seseorang-. Bukan salahku kan jika aku menjadi perhatian orang-orang yang berada dalam ballroom ini, salahkan pria yang saat ini masih berdiri dengan angkuhnya disampingku. Ya semua ini salahnya jika saja dia melepaskanku saat berdansa tadi pasti semuanya akan berjalan dengan lancar. Dan lucunya saat ini dia tidak mengatakan maaf pada wanita didepanku yang saat ini sedang berkacak pinggang dengan dagu yang sedikit terangkat menghadap pada pria yang berada disampingku.

“ayolah. Mana mungkin aku mencuri perhatian para tamumu. Salahkah aku yang sangat mempesona ini”

“hmph” aku tertawa tertahan saat mendengar kata-kata pria yang berada disampingku. Yang langsung mendapatkan tatapan mengintimidasi dari pria tersebut. Sungguh aku harus memberikan nilai 100/100  untuk kepercayaan diri pria ini. Ternyata bukan hanya diriku saja yang tertawa, wanita dan pria yang berada dihadapanku juga ikut tertawa. Tapi hatus aku akui pria ini benar-benar mempesona.

“adakah yang lucu” tanya pria yang berada disampingku saat menoleh padaku lalu menoleh kembali pada wanita di depanku. Aku segera mengatupkan bibirku untuk menghentikan ledakan tawa yang dari tadi tidak berhenti.

“siapa?” tanya wanita yang berada didepanku pada pria yang berdiri disampingku saat ini saat ia telah tertawa puas untuk mengejek pria tersebut.

“ini…”

“Kia kamu tidak kenapa-kenapa?” El datang dari arah belakangku dan berdiri disamping kananku. Kalian bisa gambarkan bagaimana posisiku, ya saat ini aku berada diantara El dan pria yang menjadi pasangan dansaku terakhir.

Aku menggelengkan kepala saat menoleh ke arah El dan otomatis membelakangi pria yang sejak tadi berada disamping kiriku. Tapi anehnya El malah tersenyum aku menoleh padanya.

“kenapa?” tanyaku saat dia masih saja tersenyum

“kau terlihat kacau sekarang” El berucap disertai tawa kecil, tapi masih terdengar sopan.

BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang